Pekan ke 12 kompetisi Belanda, akhir pekan ini menyisakan beberapa catatan #keturunan. Sepakbolanda menemukan fakta menarik di Almere City.
Stefano Lilipaly
Bagi pemain naturalisasi yang aktif di Almere City FC, ingin laga 1 November 2013 secepatnya dilupakan saja. Sebab pada laga kandang di stadion Mitsubishi Forklift menjamu Fortuna Sittard, Fano terkena Kartu Merah. Di menit ke 59' dia mendorong ringan penyerang Gevaro Nepomuceno di dalam kotak pinalti.
Wasit Boot menunjuk titik 11 meter dan mengganjar pemain nasional Indonesia itu Kartu Merah. Sejatinya kartu merah adalah hukuman yang terlalu berat, sebab pelanggarannya sendiri tidak kasar. Tetapi wasit menyandarkan aturan bahwa pemain yang dilanggar memiliki peluang besar mencetak gol.
Partick Amoah tidak menyiakan kesempatan dan membawa tim tamu unggul 0-1. Walau tanpa Lilipaly dan tinggal 10 pemain, Almere City akhirnya mampu menyamakan kedudukan di menit 90' lewat bek, Sven Nieuwpoort. Kepada sepakbolanda.com Lilipaly menyatakan kurang nyaman bermain sebagai bek kanan. Posisi idealnya dalah gelandang serang, seperti di masa kejayaan di Jong FC Utrecht.
Charles Dissels dan Jason Oost
Pelatih Fred Grim juga menurunkan dua pemain lain #keturunan di Almere City FC. Dua pemain depan Charles Dissels dan Jason Oost, kedua pemain keturunan ini tidak mampu memberikan kontribusi maksimal. Keduanya diganti pada menit ke 78' oleh Gilbrano Plet dan Ricardo Kip.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar