"Kok aku gak dengar apa-2 lagi dr Indonesia ya? Apakah aku sudah dilupakan?" demikian ungkapan kepada Sepakbolanda. Kalimat itu bisa diartikan sebagai hasrat minta disapa lagi oleh asosiasi sepak bola Indonesia, bukan oleh sepakbolanda. Kalau dengan sepakbolanda Joey Suk sudah menjalin kontak intensif.
Kembali pada pertandingan lawan AGOVV yang berakhir imbang 2-2, Joey Suk berperan penting dan berkontribusi satu gol. Sayang sekali kali ini Xander Houtkoop pemain keturunan Maluku di Go Ahead tidak menyumbang gol.
Dirigen Lapangan
Seorang Joey Suk memang boleh berharap didekati oleh asosiasi sepak bola Indonesia, sebab Suk adalah pemain berdarah Indonesia dan memiliki kuwalitas di atas rata-rata pemain keturunan di Belanda. Teristimewa karena dia menduduki posisi yang sangat fital di lapangan. Joey Suk merupakan dirigen di lapangan. Dia menentukan kapan tim harus menyerang dan kapan bertahan.
Serba Guna
Dengan daya jelajah yang tinggi didukung fisik yang mumpuni maka Joey Suk bisa dipakai di tim manapun, dan oleh pelatih manapun. Baik di Jupiler League maupun Nil Maizar di timnas Indonesia. Buktinya klub Go Ahead Eagles sudah dua tahun berturut menduduki posisi 10 terbesar dengan Suk. Dan formasi Deventer ini sudah tiga kali ganti pelatih, tapi Joey Suk tetap terpakai.
Kritik
Perannya sangat fital, bahkan sampai berdampak buruk bagi tim Go Ahead Eagles. Ketika Joey Suk cedera dan harus digantikan pemain lain, kekalahan pun tidak bisa dihindarkan. Media-media Belanda mengkritik. "Go Ahead Kehilangan Suk!"
Suk di Oranje
Forum internet di Belanda bahkan berani berspekulasi bahwa Joey Suk layak bermain untuk timnas Belanda. Dia pantas disandingkan dengan Nigel de Jong di posisi gelandang bertahan. Posisi yang cocok bagi Suk menurut pemberi opini ini di belakangan Ibrahim Afellay - Rafael van der Vaart - Arjen Robben. Dan sebagai ujung tombaknya Robin van Persie. (lihat gambar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar