Ezra Walian bakat #keturunan Belanda Indonesia menambah koleksi tato di badannya. Setelah lengang kirinya, awal bulan ini satu lagi di dada kirinya, dalam bahasa Indonesia.
"Ezra memasang tato satu lagi di badannya karena, saya dan ibunya sudah sepakat bahwa Ezra boleh memutuskan sendiri kalau usianya 16 tahun," demikian tulis Glenn Walian, ayah Ezra kepada sepakbolanda.
Seperti halnya banyak pemain sepak bola di Eropa, Ezra juga terjangkiti seni coretan di badan.
Seperti halnya banyak pemain sepak bola di Eropa, Ezra juga terjangkiti seni coretan di badan.
"Sebenarnya sudah beberapa tahun ini dia ingin punya tato, tapi kami selalu menahannya. Desember tahun lalu dia sudah memasang satu "Mamma 30-10-1963" di lengan kirinya."
Ortu memahami keputusan Ezra karena pemain berbakat itu ingin mengungkapkan cintanya pada mendiang ibunya. "Memang setiap mencetak gol, dia selalu mengacungkan jarinya ke udara. Itulah cara dia menghibur kesedihannya."
Ortu memahami keputusan Ezra karena pemain berbakat itu ingin mengungkapkan cintanya pada mendiang ibunya. "Memang setiap mencetak gol, dia selalu mengacungkan jarinya ke udara. Itulah cara dia menghibur kesedihannya."
Menarik pada kedua tato di tubuh Ezra, karena berupa tulisan bukan gambar atau foto. Yang kedua ini lima kalimat dalam bahasa Indonesia.
"Mamma sayang, kau telah pergi, tapi dirimu tetap di hati kami. Aku akan selalu menjaga pappa, Dewi dan Lizzy, keluarga indah kita. "
Ungkapan dalam Bahasa Indonesia ini menurut Glenn Walian, merupakan bukti ikatan kuat putranya dengan tanah leluhur Indonesia. "Seperti yang sering kita saksikan, dia (Ezra red.) punya ikatan kuat dengan Indonesia. Lebih kuat dari yang dibayangkan. Saya sendiri juga tidak mengerti, tapi itu perasaan dia sendiri," tulis Glenn kepada Sepakbolanda.
Pro dan Kontra
Tato di tubuh Ezra ini juga mengundang pro kontra dalam keluarga dan lingkungan. Ayahnya mendukung, tetapi kedua kakaknya Dewi dan Lizzy kurang antusias. "Kakak-kakaknya menilai bahwa Ezra masih terlalu muda untuk diberi kebebasan mengambil keputusan yang bersifat 'abadi'. Mereka (kakak-2) khawatir kelak akan disesali," ungkap Glenn seraya menambahkan bahwa dirinya tetap mendukung keputusan putranya.
Tato di tubuh Ezra ini juga mengundang pro kontra dalam keluarga dan lingkungan. Ayahnya mendukung, tetapi kedua kakaknya Dewi dan Lizzy kurang antusias. "Kakak-kakaknya menilai bahwa Ezra masih terlalu muda untuk diberi kebebasan mengambil keputusan yang bersifat 'abadi'. Mereka (kakak-2) khawatir kelak akan disesali," ungkap Glenn seraya menambahkan bahwa dirinya tetap mendukung keputusan putranya.
Sementara itu kalangan luas, tampaknya tidak keberatan bahkan cenderung memahami dan kagum atas kecintaan yang luar biasa pada keluarga dan Indonesia. Semoga ikatan itu tetap terpelihara dengan baik. Dan menjadikan nama Indonesia besar di kancah dunia sepak bola.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar