Social Icons

Pages

Kamis, 05 Desember 2013

Yussa Nugraha, si Jerapah Asia

Yussa Nugraha, menjalani test di ADO Den Haag klub liga tertinggi di Belanda, 18 Desember ini. Menurut Pieter pelatihnya, ia berpeluang lolos seleksi dan bisa meningkatkan bakatnya. 


Pelatih yang menangani tim D1 VV Scheveningen ini yakin anak asuhannya bisa jadi pemain bagus. Bocah kelahiran 21 Maret 2001 ini memiliki postur yang tinggi dan kemauan yang gigih.
"Yussa, baru 12 tahun tapi tingginya sudah hampir sama dengan saya. Coach tim lawan sering meminta kepastian apakah usianya benar," seloroh Pieter. Ungkapan itu diperkuat Edi Nugraha, ayah Yussa. " Sekarang ini tingginya 170 cm dan ukuran sepatunya 43,5. Dalam pertandingan kompetisi, kerap Yussa dijuluki Jerapah Asia."  

Edi tidak tahu alasan pertumbuhan pesat, dia hanya melihat pada pola makan putranya. "Di Belanda ini sepertinya Yussa dimanjakan oleh makanan yang bergizi. Dari susu, roti dan pasta. Dia jarang makan nasi. Mungkin itu mas Djen yang membantu pertumbuhan Yussa."  

Kualitas Yussa masih harus dibuktikan pada saat test di ADO, 18 Desember nanti. Namun demikian pelatih Pieter menduga Yussa akan mendapat banyak perhatian kalau dia lolos,
"Di ADO Den Haag, Yussa bisa mengasah bakatnya lebih baik lagi. Di sini latihan dua kali seminggu dan satu kali kompetisi. Kalau di ADO dia bisa training empat kali seminggu dan satu kompetisi," demikian Pieter de Klerck trainer D1 di VV Scheveningen kepada Sepakbolanda.  

Bocah asal Nusukan Surakarta itu memang sudah sejak beberapa bulan ini dipantau beberapa pengamat dari klub besar.
"Mereka tertarik pada Yussa karena memiliki kecepatan yang bagus, postur yang tinggi dan kekuatan fisik yang bagus. Sering kali scout minta kepastian usia Yussa. Mereka kagum, posturnya di atas rata-rata," sambung De Klerck kepada Sepakbolanda. 
Walau memiliki berbagai kelebihan, namun Yussa masih jauh dari sempurna. Hal itu diakui pula oleh pelatihnya. Sepakbolanda menanyakan tips untuk bocah kelahiran kota Joko Widodo itu, Pieter de Klerck mengatakan bahwa ada tehnik-tehnik dasar yang bisa ditingkatkan.


"Dia bisa menggunakan kedua kaki, tapi akurasi umpan dengan kaki kiri masih bisa diperbaiki. Selain itu dia juga harus bisa membagi porsi tenaganya yang besar. Dia harus kalem dan jangan tergesa-gesa ketika pegang bola." 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates