Pekan ini menarik mengamati perkembangan para pemain keturunan Indonesia di liga tertinggi Belanda, de Eredivisie. Joey Suk, Dennis Genternaar
Bagi Joey Suk #keturunan di NAC Breda, pekan lalu bisa dikatakan apes. Ia diganjar kartu merah pada laga lawan Ajax Amsterdam. Wasit Makkalie menilai Suk terlalu keras menendang enkel Viktor Fischer. Apes karena banyak kalangan menilai kartu merah, terlalu berat.
Apes kedua, karena Suk sudah sejak Oktober lalu terpinggirkan sebagai pemain starter. Merasa pelanggarannya tidak terlalu keras, maka Joey Suk tidak mau terima ketika Komisi disipliner KNVB menjatuhkan sanksi 2 pertandingan dan 1 hukuman percobaan. Keputusan akhir masih akan ditentukan kemudian, bisa saja Suk malah dihukum lebih berat atau lebih ringan.
Apes Abadi yang dialami Suk adalah permohonan naturalisasinya yang tidak pernah terkabulkan karena ada konflik dua PSSI. Walaupun sangat ngotot namun gelandang "box to box" ini untuk sementara tidak bisa membela Garuda.
Nasib kurang mujur juga dirasakan kiper #keturunan yang menjadi cadangan di NEC Nijmegen, Dennis Gentenaar. Ahad lalu penjaga gawang keturunan Bandung itu mengalami cedera jari, sehingga menjalani operasi Senin ini. Diperkirakan proses pemulihannya akan memakan waktu yang lama, demikian NEC Nijmegen tanpa menyebutkan waktu.
Apes yang lebih mendasar lagi, bagi kiper kedua di NEC ini masih belum pernah diturunkan pada musim 2013-2014 ini. Sebab kiper utama Kalle Johansson masih tetap menjadi kiper utama. Dan apes ketiga adalah, NEC, klubnya Jeffrey Leiwakabessi, Navarone Foor dan Jordy Tutuarima itu menduduki posisi Juru Kunci di peringkat Eredivisie.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar