Akademi sepak bola Ajax Amsterdam masih merupakan salah satu pusat pendidikan sepak bola terbaik di dunia. Banyak bakat muda Belanda berrebut menimba ilmu sepak bola di kompleks "de Toekomst." Bahkan dua bakat muda Singapura pun memilih daftar ke Akademi Ajax. Mengapa Singapura bisa?
Dua Pekan
Media Singapura, AsiaOne yang pertama kali merilis berita, dua pemain mudanya akan melakukan trial di Ajax Amsterdam. Amer Nazri (14 tahun) dan Amirul Azmi (17 tahun) keduanya adalah pemain bertahan akan melakukan latihan bersama tim junior Ajax selama dua pekan.
Ezra Walian
Kedua pemain ini akan mendapat pelatihan layaknya para bakat Ajax Amsterdam. Mereka adalah pemain yang mendapat gelar "Most Valuable Players" pada Lion City Cup 2012 di Singapura. Pada turnamen yang juga dimenangkan tim U-15 Ajax Amsterdam itu juga mengangkat nama Ezra Walian pemain keturunan Indonesia, sebagai pencetak gol terbanyak.
Ajax Hati-hati
Prestasi gemilang Ezra dan kawan-kawan inilah yang membuat pihak asosiasi sepakbola Singapura didukung sponsor Canon untuk mengirimkan dua bakat ini ke Amsterdam. Sebenarnya Ajax sendiri sangat pasif menanggapi berita ini. Kepada sepakbolanda, pihak Ajax menyatakan tidak terlibat soal pengundangan ataupun memfasilitasi kedatangan pemain yang masih di bawah 17 tahun.
"Kami tidak memberi ijin ataupun mengundang pemain non-Eropa di bawah 17 tahun. Karena itu melanggar aturan."
Sepakbolanda menilai bahwa memang undangan bisa diartikan sebagai ikatan kontrak kepada pemain yang masih terlalu muda. Dan ini bisa menimbulkan tuduhan perbudakan atau praktik perdagangan anak.
Kok Bisa?
Tidak heran ketika muncul pertanyaan: Bagaimana caranya dua bakat Singapura ini bisa datang ke Belanda?
Mereka beruntung karena memiliki paspor Singapura. Sebab warga Singapura bebas berpergian ke banyak negara di dunia ini tanpa visa, termasuk ke negara-negara Schengen (sebagian besar Eropa.) Alasannya mungkin karena Singapura sudah dipandang sebagai negara kaya yang penduduknya sudah makmur dan tidak akan merebut pekerjaan orang-orang Eropa.
Jadi dengan mudah mereka bisa keluar masuk Eropa, termasuk melawat ke klub-klub besar dan melihat dapur akademi pelatihannya. Mereka bisa unjuk kebolehan dan barangkali untuk jangkan panjang bisa direkrut menjadi bagian dari skuad utama klub-klub Belanda.
WNI Sulit
Kita sebagai Warga Negara Indonesia masih belum diperlakukan seperti orang Singapura. Padahal kita punya ikatan sejarah panjang. Walaupun warga Belanda bisa dengan mudah mendapatkan visa Indonesia, tapi sebaliknya WNI harus menempuh prosedur sulit untuk bisa berkunjung ke Belanda, walau hanya untuk kunjungan sepekan.
Namun demikian Sepakbolanda juga tidak habis akal. Walaupun tidak bisa mendatangkan langsung bakat Indonesia untuk bisa try-out di Ajax Amsterdam, tetapi menemukan cara lain untuk merasakan pelatihan layaknya pada bakat Ajax, seperti layaknya Rafael van der Vaart, Johnny Heitinga, Ezra Walian, bahkan Irfan Bachdim.
Solusi Sepakbolanda
Mendapat pelatihan dan pengarahan secara metoda Ajax oleh pelatih berlisensi Ajax. Sepakbolanda mendapat kewenangan memperkenalkan pelatihan ini kepada remaja Indonesia untuk mengikuti pelatihan di Ajax Camps and Clinics.
Grup Sepakbolanda ini akan mendapat perlakuan khusus:
- Pelatih yang fasih berbahasa Belanda, Inggris dan Indonesia.
- Penginapan di hotel bintang ****.
- Makan malam Indonesia yang sehat dan halal.
- Transportasi nyaman selama di Belanda.
- Perlengkapan training dan bola Ajax Camps
- Tour berbagai lokasi wisata budaya di Belanda, Volendam, Zaanse Schans, City Tour Amsterdam, Canal Cruise
- Menyaksikan langsung pertandingan Ajax - Willem II di Stadion ArenA (5 Mei)
- Menjadi saksi Inagurasi Raja Willem Alexander di Amsterdam.(30 April 2013)
- Menikmati keindahan taman Tulip terbesar "de Keukenhof" (April-Mei)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar