Rishi Salmah striker muda keturunan Indonesia di Belanda, meneteskan air liur ketika mendengar kabar Tonnie Cusell bergabung dalam pemusatan latihan timnas Garuda. "Kalau lihat Tonnie di sana, saya jadi ngiler juga."
Demikian Rishi membuka perbincangan chat, dua hari silam. "Apakah kamu tidak ada kontak dengan PSSI?" saut sepakbolanda.
"Waktu saya mau kembali ke Belanda (September 2012 red.) para pelatih dan staf nahan saya sih. Dan katanya mereka akan kasih kabar lagi. Tapi sampai sekarang belum dengar apa-apa," tuturnya mengenai kunjungannya gabung Training Camp ke Indonesia Agustus 2012 lalu.
Sok bijaksana, sepakbolanda mengatakan."Tenang aja, kamu kan masih belum 19 tahun. Kamu masih muda dan nanti untuk timnas U-23 kan masih banyak kesempatan."
"Betul om, soalnya aku rindu untuk gabung lagi dengan timnas U-23 ke tempo hari," katanya.
Latar Belakang
Agustus 2012 Salmah, mengikuti pemusatan latihan selama dua pekan bersama pelatih Aji Santoso. Dua kali menjalani laga persahabatan. Pemain kelahiran Belanda, 1 Februari 1994 itu tidak bisa lawan Malaysia karena belum mengantongi paspor Indonesia.
Berubah Posisi
Namun pada pertandingan persahabatan di akhir Agustus itu, Rishi yang secara alam adalah striker dipasang sebagai gelandang bertahan di kiri. Bahkan dia sempat mencetak gol.
"Wah luar biasa, anak-anak dan orang tua semuanya minta berfoto bersama. Minta tanda tangan. Bentuk penghargaan yang tidak terbatas."
Ketika namanya disebut-sebut sebagai penerus Irfan Bachdim, dia dengan sederhana menjawab. "Haha saya sering dengar sih ungkapan itu. Tapi saya sama sekali bukan seperti itu."
"Saya akan bekerja keras terus sampai bisa lolos timnas Garuda. Karena hanya itu yang saya inginkan saat ini. Tapi ada juga yang menasihatkan untuk menunggu dulu sampai situasi di Indonesia sedikit kondusif."
Usai mengikuti pelatihan bersama coach Aji Santoso, Rishi Salmah kembali ke Belanda. Dan sepakbolanda kembali menghubungi striker SC Buitenveldert itu. "Rish kamu dimana sekarang? " "Sudah di Amsterdam lagi," katanya 21 September 2012.
Usai pertandingan di Gelora Bung Karno, Rishi Salmah langsung berangkat kembali ke Belanda.
"Apakah kamu sudah menemukan klub di Indonesia?" tanya sepakbolanda.
"Ada beberapa yang minat, tapi mereka tidak bisa memberi gaji dan saya tidak bisa bertahan terlalu lama di Indonesia kalau tidak ada pendapatan."
Iklan atau SinetronSoal pendapatan mungkin bisa saja diperoleh dari iklan. Ditanya soal kemungkinan menjadi bintang iklan seperti para pendahulunya, Irfan Bachdim, Diego Michiels, El Loco dll Rishi menjawab. "Saya sampaikan kepada coach Aji Santoso bahwa saya ke Indonesia untuk bermain sepak bola. Bukan untuk iklan atau main sinetron. Dan coach senang mendengar itu."
Kelebihan lain Rishi adalah penguasaan bahasa Indonesia. Walaupun dia merasa baru bisa bahasa lisan saja, tidak tulisan apalagi bahasa Indonesia yang resmi. "Bicara sih bisa, tapi kalau untuk yang resmi belum."
Saat ini Rishi tetap memelihara cita-citanya memperkuat timnas Indonesia pada laga resmi. Dan dia menanti momen yang tepat untuk menjadi menjalani sumpah WNI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar