Ard van Peppen adalah salah satu pemain keturunan Indonesia yang secara garis keturunan bisa memperkuat timnas Indonesia. Kapten RKC Waalwijk liga tertinggi Belanda, Eredivisie itu menyatakan siap untuk menjadi punggawa timnas Garuda. Hanya kendala kecil yang menjadi sandungan. Sepakbolanda menemui Ard van Peppen di Waalwijk awal April lalu. Inilah wawancaranya:
Sepakbolanda: Siapa dari orang tuamu yang keturunan Indonesia (Hindia Belanda)?
Ard van Peppen (Ard): Ibu saya yang keturunan Indo. Lahir di Batavia, sekarang Jakarta. Pada usia dua tahun pindah ke Belanda. Ayah saya orang Belanda.
Sepakbolanda: Sepak bola Indonesia sedang terpuruk. Mereka mengharapkan perbaikan, antara lain dengan merekrut pemain keturunan. Nama kamu juga disebut. Apakah kamu mengikuti perkembangan sepak bola Indonesia?
Ard: Saya kadang mengikuti perkembangan Lorenzo Rimkus (PSIM Jogjakarta red.) lewat internet. Saya ada kontak juga dengan Jhonny van Beukering yang sekarang juga bermain di sana. Beberapa saat lalu (2010 red.) kami (saya dan Jhonny red.) juga sudah ditanyai soal main untuk kesebelasan nasional Indonesia. Tapi masalahnya adalah paspor. Yang jelas saya sekarang makin sering mengikuti perkembangan.
Sepakbolanda: Masalah paspor itu. Seperti apa?
Ard: Soal dwi-paspor, yang setahu saya tidak boleh kan. Sehingga kalau kami harus menyerahkan paspor Belanda, itu sangat berat. Berarti kami harus pindah selamanya ke sana. Ini yang sekarang jadi masalah.
Sepakbolanda: Itu yang ingin saya tanyakan. Dua tahun lalu kamu tidak bersedia melepas paspor Belanda mu. Sekarang situasinya masih sama?
Ard: Betul, saya tidak bisa melepas paspor Belanda. Karena kalau itu terjadi, sulit untuk tetap tinggal di Belanda sebagai pemain berpaspor Indonesia. Mungkin kalau sudah memutuskan hidup di sana selamanya, bisa saja. Kalau sekarang sulit, sebab saya bermain sepak bola di sini (di Belanda red.), dan tidak banyak klub yang kuat bayar (pemain non-EU, sangat mahal) Harus digaji tinggi.
Sepakbolanda: Dengan kata lain, kalau ada kemungkinan untuk mendapat dua paspor, kamu bersedia untuk berpikir ulang bermain untuk Indonesia?
Ard: Kalau itu, ya saya akan berfikir serius. Tapi sayang sekali itu tidak mungkin di Indonesia, setahu saya. Paling tidak sekarang ini belum ada kemungkinan itu. Kalau bisa, wah tentu akan lebih mudah buat pemain seperti saya untuk memutuskan bermain di timnas Indonesia.
Sepakbolanda: Seberapa kental ke-Indo-an (ke Indonesiaan red.) kamu dan keluarga?
Ard: Sebenarnya kamu dididik secara Belanda. Tapi setiap Sabtu keluarga besar kami yang Indo dan Belanda selalu kumpul dan makan bersama di rumah nenek. Tradisi ngumpul dan makan bersama di rumah nenek, enak sekali (maknyuss red.)
Sepakbolanda: Makanan Indo apa yang terakhir kamu makan?
Ard: Baru-baru ini saya masak Daging Balado, enak. Dan Gado-gado juga. Sekarang ini saya sudah bisa masak sendiri makanan Indonesia dan ingin lebih sering membuatnya. Karena sangat enak sekali, dan saya bisa mengundang orang untuk makan bersama.
Sepakbolanda: Kapan kamu terakhir ke Indonesia?
Ard: Ketika saya berusia 12 tahun. (sekarang dia 27 thn red.) Kami sempat melihat rumah ibu saya di Jakarta dulu. Pengalaman yang istimewa. Selama tiga pekan keliling Indonesia. Saya sangat senang, terlebih karena saya menyadari punya akar di sana. Indah untuk berada di sana.
Sepakbolanda: Tapi sejak itu belum pernah lagi ke sana?
Ard: Belum lagi, tapi saya dan tunangan saya sudah rencana ke sana. Itu kan perjalanan panjang. Dan tidak bisa hanya dalam seminggu. Tentu akan sangat istimewa untuk bisa ke sana, dan itu sudah saya rasakan ketika di sana.
Sepakbolanda: Bisa sebutkan beberapa kata dalam bahasa Indonesia?
Ard van Peppen pun mulai berhitung dari satu sampai sembilan.. sekaligus mengakhiri perbincangan dengan pemain keturunan yang sangat ingin menjadi punggawa Garuda itu.
Tautan: Ard van Peppen Kapten di Eredivisie
Minggu, 22 April 2012
Ard v Peppen Mau Memperkuat Timnas Indonesia
Label:
AFF 2012,
Ard van Peppen,
Naturalisasi,
pssi,
RKC Waalwijk,
Sigourney Bandjar
Lokasi:
Waalwijk, The Netherlands
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar