Sebagai pemilik klub liga dua, CS Visé, keluarga Bakrie sudah tentu punya talian dengan Belgia. Di negeri berpenduduk 11 juta jiwa itu, Aga Bakrie putra Nirwan Darmawan Bakrie menjadi direktur utama klub liga dua di Walonia, wilayah berbahasa Prancis.
Sepakbolanda tidak melihat Bakrie ingin menjadi Perdana Menteri Belgia. Sepakbolanda juga tidak menemukan ikatan darah Aga Bakrie dengan Raja Albert II, tapi mensinyalir ada ikatan profesional klub CS Visé dengan timnas Belgia saat ini.
Sejauh mana Aga Bakrie dekat dengan Axel Witsel, Thomas Vemaelen, Kevin Mirallas atau Radja Nainggolan? Sepakbolanda mencoba mencari kaitannya.
Marc Wilmots
Tidak ada bukti keluarga Bakrie menjadi penyumbang dana bagi timnas Belgia, bukan itu. Ikatan ini murni profesional, klub CS Visé atau dalam bahasan Belandanya, Wezet memiliki akademi sepak bola yang cukup baik.
Pada 24 Juni 2012 lalu, CS Visé meluncurkan berita tentang jabatan rangkap Marc Wilmots. Yang ketika itu baru dua pekan (6 Juni 2012) diangkat menjadi pelatih timnas Belgia, sampai Piala Dunia Brasil 2014. Selain sebagai pelatih timnas, ia disebutkan juga akan menjadi salah satu dari tiga pelatih tim U-16 di akademi sepak bola milik Bakrie itu.
Pemain Muda
Marc Wilmots bahkan dikutip berbagai media Belgia menyampaikan alasan memilih jabatan ekstra di klub liga dua. "Di sini kita bisa bekerja dengan baik dan klub memiliki infrastruktur yang tertata." Wilmots menambahkan "Tentu saja saya sibuk dengan tugas-tugas sebagai pelatih timnas, tetapi di waktu luang dengan senang hati bisa melatih para pemain muda."
Putra-putra
Ungkapan itu kesannya memang sangat "WOW." Pelatih yang biasa gaul dengan bintang-bintang dunia seperti Eden Hazard, Vincent Kompany, Axel Witsel, Jan Vertonghen dll, masih mau juga melatih akademi menengah di kota kecil. Sepakbolanda menduga ada alasan lain, dan memang ternyata dua putra Wilmots bermain di tim junior Klub Biru Berlambang Angsa itu.
Namun demikian berita tentang jabatan rangkap Marc Wilmots itu tidak berumur lama. Sebab sehari kemudian pada 25 Juni 2012 muncul berita baru lagi yang melemahkan kabar sebelumnya. "Berbeda dengan pemberitaan kemarin, Marc Wilmots tidak akan menjadi pelatih tim U16 di klub liga dua, CS Visé (Wezet). Ia hanya akan menjadi penasihat saja," demikian berita pers dari asosiasi sepak bola Belgia, KBVB.
Tiga Kebaikan
Berita ini memang sempat bikin simpang siur, tetapi Sepakbolanda melihat minimal ada tiga hal penting bagi Indonesia.
- Pertama keluarga Bakrie memiliki akademi sepak bola yang bagus untuk ukuran Indonesia dan lumayan ukuran Eropa. Terbukti Marc Wilmots, pelatih timnas Belgia saja mau menyekolahkan putra-putranya disana. Tidak mungkin lah kalau itu akademi jeblok.
- Dan kalau ini memang akademi yang mumpuni, maka bisa menjadi laboratorium dan tempat magang para pemain berbakat Indonesia. Apalagi sekarang di era geliat pembibitan sudah menjadi kredo asosiasi sepak bola Indonesia.
- Yang terakhir. Kalau ikatan dengan Marc Wilmots sudah baik begini, tidak heran kalau pasca Piala Dunia Brasil 2014, dengan pengalamannya yang mantap ini bisa membuka jalan ke Indonesia. Mendatangkan timnas Setan Merah, julukan Belgia melawat Indonesia.
Atau kalau mau lebih meliarkan impian; Kita jadikan Marc Wilmots sebagai pelatih timnas Indonesia! Itu akan mantap dan cihui, kalau KISRUH di Tanah Air sudah diatasi. Sepak bola bisa sehat lagi dan Garuda sudah kekar kembali siap mencengram Macan Malaya!
Terkait: Perdana Live di Indonesia, CS Visè Kalah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar