David Beckham akan memilih antara Los Angeles Galaxy Amerika atau Paris Saint-Germain Prancis. Djenol menemukan data gelandang tangguh 36 tahun itu akan mengambil keputusan dalam dua pekan ini.
Kemungkinan pekan kedua bulan Desember ini. Sebelumnya dikabarnya Beckham mendapat tawaran dari berbagai klub Italia, Brasil dan Inggris.
Gelanda berkaki kanan ampuh ini sekarang sedang berada di Indonesia. Tanggal 30 November ini akan melakukan laga persahabatan lawan timnas Indonesia di Jakarta. Kemungkinan akan berhadapan dengan Diego Michiels bintang baru Indonesia.
Lawatan LA Galaxy ke Indonesia ini dalam rangka tour Asia Pasifik. Pekan lalu Beckham dan klubnya meraih gelar juara liga Amerika.
Ambisi PSG
Dua klub yang bersisa memiliki daya pikatnya masing-masing. Paris Saint-Germain (PSG) diduga menawarkan kontrak sampai paroh 2013 untuk gelandang. Sejak klub Prancis ini jatuh ke tangan Nasser Al-Khelaifi orang kaya asal Qatar, uang tidak menjadi masalah lagi. Beckham ditawari 15 juta euro untuk kontrak satu setengah tahun di Parc des Princes.
Tampaknya pemilik baru PSG sangat berambisi menjadikan klub ini semodel Manchester City di Inggris. Menyusun bintang-bintang tangguh menjadi sebuah tim berbahaya. Tim besutan Leonardo ini sudah diijinkan untuk berbelanja pemain senilai 80 juta euro.
GalaxySementara itu Galaxy juga memberi tawaran Beckham perpanjangan kontrak setahun. Mantan kapten timnas Inggris the Three Lions ini main di Los Angeles sejak 2007. Selama empat tahun dia sempat dipinjamkan dua kali ke AC Milan Italia.
Mengingat kocek yang ditawarkan PSG begitu menggiurkan, dan ambisi klub ini yang sangat besar sejak menjadi milik orang kaya Qatar, maka djenol menduga suami Posh Spice ini akan memilih hijrah ke Paris.
Senin, 28 November 2011
Jumat, 25 November 2011
Michael Timisela Terbuka Untuk Klub Indonesia
Michael Timisela memastikan tidak memperpanjang kontrak di VVV-Venlo. Bek kanan blasteran Maluku-Belanda ini menyatakan siap mencari petualangan baru. Baik dalam maupun luar negeri. Ia tidak menutup kemungkinan main di klub lain Belanda maupun Indonesia.
"Sudah hampir lima tahun saya main di VVV dan sudah saatnya mencari tantangan baru.” Dia awal karirnya lima tahun lalu, Timisela bermain di bawah asuhan pelatih kelahiran Surabaya, André Wetzel.
Tapi justru musim itu Timisela hanya bermain tiga kali saja karena cedera enkel. Tapi sejak tahun kedua diasuh Jan van Dijk, Michael Timisela merupakan pemain yang selalu di pasang sebagai line-up.
"Inginnya sih tetap di liga Belanda juga, tapi kalau ada tawaran di luar negeri saya juga terbuka. Sebenarnya saya tidak punya tuntutan khusus," ya kalau begini menurut djenol sih apa salahnya kalau memang ada klub ISL atau LPI atau liga tandingan yang lain di Indonesia minati bisa kontak saja ke Sports Entertainment Group (SEG).
Jebolan Ajax
Timisela mengenyam pendidikan akademi Ajax Amsterdam dan sampai sekarang masih merasakan pengaruh gemblengan di kompleks pembibitan berjuluk de Toekomst yang kondang itu. "Ajax memiliki akademi pembibitan terbaik. Dan itu sangat terasa sekali bedanya. Secara teknis dan taktis kami mendapatkan ilmu dari pemain senior, “ tutur pemain kelahiran 5 Mei 1986 itu di situs SEG.
Sebelum pindah ke VVV, Michael Timisela juga sudah pernah dikotrak dua musim di Ajax Amsterdam. Bahkan karir profesional di mulai di Amesterdam pada 2006, di bawah asuhan pelatih Danny Blind.
Gol Perdana
Namun tahun itu dia hanya empat kali diturunkan. Walau hanya empat kali, namun Timisela sempat mempersembahkan goal untuk Ajax Amsterdam. Gol yang tampak pada video di bawah ini merupakan gol perdana Timisela di Liga Eredivisie pada laga tandang ke Heracles Almelo pada 26 Februari 2006 dan pada menit ke 82.
"Sudah hampir lima tahun saya main di VVV dan sudah saatnya mencari tantangan baru.” Dia awal karirnya lima tahun lalu, Timisela bermain di bawah asuhan pelatih kelahiran Surabaya, André Wetzel.
Tapi justru musim itu Timisela hanya bermain tiga kali saja karena cedera enkel. Tapi sejak tahun kedua diasuh Jan van Dijk, Michael Timisela merupakan pemain yang selalu di pasang sebagai line-up.
"Inginnya sih tetap di liga Belanda juga, tapi kalau ada tawaran di luar negeri saya juga terbuka. Sebenarnya saya tidak punya tuntutan khusus," ya kalau begini menurut djenol sih apa salahnya kalau memang ada klub ISL atau LPI atau liga tandingan yang lain di Indonesia minati bisa kontak saja ke Sports Entertainment Group (SEG).
Jebolan Ajax
Timisela mengenyam pendidikan akademi Ajax Amsterdam dan sampai sekarang masih merasakan pengaruh gemblengan di kompleks pembibitan berjuluk de Toekomst yang kondang itu. "Ajax memiliki akademi pembibitan terbaik. Dan itu sangat terasa sekali bedanya. Secara teknis dan taktis kami mendapatkan ilmu dari pemain senior, “ tutur pemain kelahiran 5 Mei 1986 itu di situs SEG.
Sebelum pindah ke VVV, Michael Timisela juga sudah pernah dikotrak dua musim di Ajax Amsterdam. Bahkan karir profesional di mulai di Amesterdam pada 2006, di bawah asuhan pelatih Danny Blind.
Gol Perdana
Namun tahun itu dia hanya empat kali diturunkan. Walau hanya empat kali, namun Timisela sempat mempersembahkan goal untuk Ajax Amsterdam. Gol yang tampak pada video di bawah ini merupakan gol perdana Timisela di Liga Eredivisie pada laga tandang ke Heracles Almelo pada 26 Februari 2006 dan pada menit ke 82.
Karena tidak mendapat posisi tetap di Ajax asuhan Henk ten Caat, akhirnya Timisela hijrah ke VVV. Walaupun sebelumnya juga mendapat tawaran dari Sparta Rotterdam, RKC Waalwijk dan NAC Breda. Selama lima musim di VVV ini berkembang menjadi pemain standar liga utama Belanda. “Dalam setiap usai pertandingan saya mendapat nilai rata-rata 6, dan cukup konstan."
Walaupun ditempatkan di posisi bek kanan, tapi Ia mengaku sebenarnya lebih cenderung sebagai gelandang. “Tapi kalau harus menghalau serangan juga tidak masalah. Saya merasa lebih cocok dan bisa lebih baik lagi kalau bermain di tim yang menggunakan pola menyerang.” katanya di situs agennya.
BagusSelama memantau Timisela langsung di Belanda, djenol tidak kesulitan menyimpulkan bahwa Timisela memiliki kwalitas di atas rata-rata pemain keturunan yang aktif di liga utama Belanda. Mungkin untuk saat ini sejajar dengan Christian Supusepa di ADO Den Haag dan juga Tom Hiariej di FC Groningen.
Logikanya, kalau Diego Michiels saja yang baru beberapa kali merasakan permainan di Liga Kedua sudah bisa melejit di lapangan Indonesia, maka secara potensi Michael Timisela bisa lebih baik lagi.
Di bawah ini, satu lagi rekaman gol pemain bernama lengkap Michael Elias Timisela pada laga lawan Roda JC, 16 April 2011.
Musim | Klub | Divisi |
2006/07 | Ajax | Eredivisie |
2007/08 | Ajax | Eredivisie |
2008/09 | VVV Venlo | Eredivisie |
2009/10 | VVV Venlo | Eerste |
2010/11 | VVV Venlo | Eredivisie |
2011/12 | VVV Venlo | Eredivisie |
Label:
Ajax,
Diego Michiels,
ISL,
LPI,
Michael Timisela,
pssi,
Tom Hiariej,
VVV Venlo
Lokasi:
Venlo, The Netherlands
Rabu, 23 November 2011
Kebingungan Mantan Pemain LPI
Kompetisi Indonesia yang belum juga bergulir memicu berbagai imbas buruk pada para pemain keturunan di LPI. Mereka menjadi bingung harus bagaimana.
Hingga sepakbolanda menurunkan berita ini kapten Bali DeVata itu masih berada di Belanda. "Sampai sekarang saya masih di Belanda. Tidak jelas apakah saya akan kembali ke Bali. Klub tidak mendapat lisensi di liga tertinggi Indonesia," tukas Heije pemain kelahiran Amsterdam 2 Oktober 1979 itu kepada situs VoetbalPrimeur.
Gelandang bertahan berpengalaman ini sebenarnya masih ingin main satu musim lagi di Bali. "Sayang sekali padahal tim kami cukup bagus dan kami termotivasi. Sekarang saya terbuka untuk setiap tawaran, supaya bisa mengakhiri karir dengan baik," imbuhnya kepada situs ini.
Tak Pasti
Nasib yang sama dialami Raphael Maitimo rekan satu timnya di Bali Devata. Kepada media yang sama Raphael mengatakan "Sampai sekarang belum juga ada kepastian tentang kompetisi. Rencananya kan September lalu semuanya (kompetisi red.) akan dimulai. Tapi masalahnya adalah pembagian klub dalam liga utama."
Selain itu Maitimo juga menyesalkan situasi yang dialami pemain asing di LPI. Sebelum berangkat ke Indonesia banyak persiapan yang dilakukan, bahkan sampai tiga bulan. "Tiga bulan kami melakukan persiapan untuk kompetisi. Kemudian kami mendengar kabar bahwa Bali Devata FC tidak akan mendapat lisensi dari FIFA. Berita ini sangat mengejutkan karena kami sama sekali tidak memperhitungkan ini. Kami sendiri yang harus mencari pemecahan. Situasi pemain yang sudah berkeluarga, sangat memprihatinkan."
Maitimo menyayangkan situasi ini karena dia merasa bisa bekerjasama dengan Pascal Heije di lini tengah. Bahkan keduanya yakin mampu bersaing di liga tertinggi Indonesia. Masa depan pemain tengah 27 tahun itu menjadi tidak pasti.
Jera
Situasi yang ditimbulkan dari penghentian LPI memberikan imbas negatif pada para pemain asing. "Saya belum tahu apa yang harus dilakukan. Ada beberapa tawaran dan tidak tertutup kemungkian saya main lagi di Belanda atau kenegara lain di Asia. Saya tidak tau apakah akan kembali ke Indonesia," pungkas Maitimo kepada
Raphael Maitimo dan Pascal Heije dari Bali DeVata FC yang sampai sekarang tidak tahu apakah mereka bisa tetap melanjutkan karir di Indonesia. Klub LPI asal Bali itu tidak lolos dalam liga tertinggi yang dicanangkan PSSI. Bagi Pascal Heije berarti harus mencari klub lain karena dia tidak bisa mendapat kontrak yang sama kalau klub hanya bermain di Liga Dua.
Hingga sepakbolanda menurunkan berita ini kapten Bali DeVata itu masih berada di Belanda. "Sampai sekarang saya masih di Belanda. Tidak jelas apakah saya akan kembali ke Bali. Klub tidak mendapat lisensi di liga tertinggi Indonesia," tukas Heije pemain kelahiran Amsterdam 2 Oktober 1979 itu kepada situs VoetbalPrimeur.
Gelandang bertahan berpengalaman ini sebenarnya masih ingin main satu musim lagi di Bali. "Sayang sekali padahal tim kami cukup bagus dan kami termotivasi. Sekarang saya terbuka untuk setiap tawaran, supaya bisa mengakhiri karir dengan baik," imbuhnya kepada situs ini.
Tak Pasti
Nasib yang sama dialami Raphael Maitimo rekan satu timnya di Bali Devata. Kepada media yang sama Raphael mengatakan "Sampai sekarang belum juga ada kepastian tentang kompetisi. Rencananya kan September lalu semuanya (kompetisi red.) akan dimulai. Tapi masalahnya adalah pembagian klub dalam liga utama."
Maitimo menyayangkan situasi ini karena dia merasa bisa bekerjasama dengan Pascal Heije di lini tengah. Bahkan keduanya yakin mampu bersaing di liga tertinggi Indonesia. Masa depan pemain tengah 27 tahun itu menjadi tidak pasti.
Jera
Situasi yang ditimbulkan dari penghentian LPI memberikan imbas negatif pada para pemain asing. "Saya belum tahu apa yang harus dilakukan. Ada beberapa tawaran dan tidak tertutup kemungkian saya main lagi di Belanda atau kenegara lain di Asia. Saya tidak tau apakah akan kembali ke Indonesia," pungkas Maitimo kepada
Label:
Bali Devata,
LPI,
Pascal Heije,
Raphael Maitimo
Lokasi:
Bali, Indonesia
Selasa, 22 November 2011
Diego Michiels Putus Dengan Pacar di Belanda
Ketika sedang memuncaki tangga popularitas, Diego Michiels malah didera patah asmara. Nasibnya tidak jauh berbeda dengan Irfan Bachdim, putus karena jarak. Atau mungkin ada orang ketiga?
Kabar bintang keturunan Belanda di timnas U-23 putus dengan kekasihnya Gulden Akgul, bisa tengarai dari berbagai media dan isyarat di dinding Diego dan Gulden sendiri di Facebook.
Indikasi pertama terlihat dari perubahan foto-foto di album dan status. Padahal Djenol beberapa hari sebelumnya masih menyaksikan banyak foto mesra keduanya terpampang di album, terutama di album Gulden. Namun sejak usai partai final SEA Games lawan Malaysia, semuanya sirna. Bukan saja Medali Emas, tapi foto bersama dan kekasih juga tampaknya raib. Sambil mengusap jidat, djenol mencari jawabannya mengapa?
Putus
Ketika dikonfirmasi kepada kedua dan kesempatan berbeda, Diego tidak memberi respon. Sementara Gulden mengiyakan berita putus ini dan mengatakan bahwa jarak adalah penyebab putus hubungan asmara yang sudah terjalin selama 10 bulan itu. Dan gadis keturunan Turki itu juga menyebutkan bahwa putus ini adalah keinginan kedua belah pihak.
Alasan Lain
Namun demikian tulisan di status Gulden sendiri mengisyaratkan lain. Djenol menduga bukan saja 'jarak' penyebabnya, tetapi ada alasan lain. Sepakbolanda melihat beberapa tulisannya dalam bahasa Belanda menyebutkan kira-kira. "Namaku akan tetap bersamamu," karena nama Gulden ada terpatri tato di lengan Diego. Tampaknya memang terasa ada amarah pada ungkapan mantan kekasih Diego di Belanda itu.
Ayu Tingting
Kalau membaca tulisan dan tanggapan orang-orang di dinding Diego dan Gulden maka ada indikasi proses putusnya tidak secara 'baik-baik.' Berbagai tanggapan menyebutkan ada keributan antara mereka seputar laga final SEA Games. Bahkan banyak media menyebutkan Diego dekat dengan seorang artis dangdut Ayu Tingting. Bahkan ada media yang menaikkan berita Ayu Tingting naksir Diego Michiels.
Sepakbolanda tidak punya bukti langsung dari Diego atau Ayu Tingting. Tetapi dugaan semakin kuat ketika fans berat Diego di facebook dan mengikuti dari dekat perkembangan ini, membicarakan di wall bintang baru sepak bola nasional ini.
Belum Apa-apa
Imbas awalnya langsung terlihat pada Irfan. Dia bertemu Jennifer dan meninggalkan kekasihnya yang sebenarnya tulus menerima ketika pebola ini masih 'belum apa-apa.' Wanita keturunan Suriname Belanda yang ditinggalkan Irfan, mencintai sosok apa adanya. Sama halnya dengan wanita keturunan Turki yang ditinggal Diego, mencintai dengan tulus walau masih belum apa-apa dan tidak punya apa-apa.
Keduanya kepada Sepakbolanda harus menerima sakit hati selama beberapa bulan, dan akan melanjutkan kehidupan mereka. Salah satunya berujar: "Mungkin hidup saya lebih baik tanpa dia. Biarkan dia menjadi perburuan perempuan yang aji mumpung."
Diego sudah mulai kena efek awal ketenaran Irfan Bachdim. Gencarnya perhatian pada Diego ini, sebenarnya bisa mengendurkan tekanan media dan publik pada Irfan sehingga bisa tenang. Apakah sorotan media dan publik akan membuat Diego melakukan kesalahan-kesalahan yang juga dilakukan pendahulunya?
Kabar bintang keturunan Belanda di timnas U-23 putus dengan kekasihnya Gulden Akgul, bisa tengarai dari berbagai media dan isyarat di dinding Diego dan Gulden sendiri di Facebook.
Indikasi pertama terlihat dari perubahan foto-foto di album dan status. Padahal Djenol beberapa hari sebelumnya masih menyaksikan banyak foto mesra keduanya terpampang di album, terutama di album Gulden. Namun sejak usai partai final SEA Games lawan Malaysia, semuanya sirna. Bukan saja Medali Emas, tapi foto bersama dan kekasih juga tampaknya raib. Sambil mengusap jidat, djenol mencari jawabannya mengapa?
Putus
Ketika dikonfirmasi kepada kedua dan kesempatan berbeda, Diego tidak memberi respon. Sementara Gulden mengiyakan berita putus ini dan mengatakan bahwa jarak adalah penyebab putus hubungan asmara yang sudah terjalin selama 10 bulan itu. Dan gadis keturunan Turki itu juga menyebutkan bahwa putus ini adalah keinginan kedua belah pihak.
Alasan Lain
Namun demikian tulisan di status Gulden sendiri mengisyaratkan lain. Djenol menduga bukan saja 'jarak' penyebabnya, tetapi ada alasan lain. Sepakbolanda melihat beberapa tulisannya dalam bahasa Belanda menyebutkan kira-kira. "Namaku akan tetap bersamamu," karena nama Gulden ada terpatri tato di lengan Diego. Tampaknya memang terasa ada amarah pada ungkapan mantan kekasih Diego di Belanda itu.
Ayu Tingting
Kalau membaca tulisan dan tanggapan orang-orang di dinding Diego dan Gulden maka ada indikasi proses putusnya tidak secara 'baik-baik.' Berbagai tanggapan menyebutkan ada keributan antara mereka seputar laga final SEA Games. Bahkan banyak media menyebutkan Diego dekat dengan seorang artis dangdut Ayu Tingting. Bahkan ada media yang menaikkan berita Ayu Tingting naksir Diego Michiels.
Sepakbolanda tidak punya bukti langsung dari Diego atau Ayu Tingting. Tetapi dugaan semakin kuat ketika fans berat Diego di facebook dan mengikuti dari dekat perkembangan ini, membicarakan di wall bintang baru sepak bola nasional ini.
Sebagai bintang yang mulai naik pijarnya maka Diego akan mengalami hal-hal baru yang sebelumnya tidak pernah dia bayangkan ketika masih di Belanda. Sanjungan, pujian, dan rayuan mulai berdatangan. Hal-hal yang sudah terlebih dulu dirasakan Irfan Bachdim.
Belum Apa-apa
Imbas awalnya langsung terlihat pada Irfan. Dia bertemu Jennifer dan meninggalkan kekasihnya yang sebenarnya tulus menerima ketika pebola ini masih 'belum apa-apa.' Wanita keturunan Suriname Belanda yang ditinggalkan Irfan, mencintai sosok apa adanya. Sama halnya dengan wanita keturunan Turki yang ditinggal Diego, mencintai dengan tulus walau masih belum apa-apa dan tidak punya apa-apa.
Keduanya kepada Sepakbolanda harus menerima sakit hati selama beberapa bulan, dan akan melanjutkan kehidupan mereka. Salah satunya berujar: "Mungkin hidup saya lebih baik tanpa dia. Biarkan dia menjadi perburuan perempuan yang aji mumpung."
Diego sudah mulai kena efek awal ketenaran Irfan Bachdim. Gencarnya perhatian pada Diego ini, sebenarnya bisa mengendurkan tekanan media dan publik pada Irfan sehingga bisa tenang. Apakah sorotan media dan publik akan membuat Diego melakukan kesalahan-kesalahan yang juga dilakukan pendahulunya?
Jason Oost Keturunan Pas-pasan
Jason Oost adalah pemain keturunan Belanda Indonesia kelahiran Den Haag, 10 Oktober 1982. Djenol menyebut kwalitasnya pas-pasan karena sepanjang karirnya, selalu bermain di klub yang naik turun antara liga tertinggi Eredivisie dan liga dua Eerste Divisie.
Sejak Juli 2011 kontrak dua tahun di eredivisie SBV Excelsior. Saat berita ini diturunkan Excelsior menduduki posisi juru kunci dan Jason sedang dalam pemulihan operasi infeksi lambung. Selama dua musim kompetisi dari 2009-2011, dia bermain KVSK United yang aktif di liga dua Belgia.
Oost menjalani pendidikan di akademi Feyenoord Rotterdam, kemudian ke RKC Waalwijk. Ia tampil perdana 2002/2003 bersmaa RKC. 30 kali bermain dan mencetak 3 gol. Sebagai striker, Sepakbolanda menilainya kurang produktif. Di Waalwijk ia bertahan dua musim dan mencetak 9 gol dalam 54 pertandingan.
Wawancara dengan Jason Oost usai duel Excelsior vs FC Utrecht. Oost mencetak gol lewat sundulan kepala.
Striker Pantul
Pada 2005 Oost pindah ke Sparta klub kedua di Rotterdam yang promosi ke eredivisie lewat play-offs. Tahun pertama di Sparta mencetak 8 gol. Walau demikian ia menorehkan sejarah: Dua golnya lawan RKC menyelamatkan Sparta dari degradasi ke liga dua. Kwalitas striker semampai ini lebih cocok sebagai striker pantul.
Sejak 26 April 2007 Oost tidak masuk seleksi utama Sparta musim 2007/2008. Penyebabnya Oost dan klub tidak bisa mencapai kesepakatan soal kontrak. Sparta merasa Oost terlalu banyak menuntut. Ia kemudian pindah ke VVV-Venlo. In 2007/2008 di VVV-Venlo 31 pertandingan, enam kali cetak goal. VVV berakhir di urutan ke 17 dan akhirnya terdegradasi. Musim 2008/2009 ia pindah ke De Graafschap.
PSSI
13 Maret 2009 dapat undangan dari PSSI. Dengan latar belakang Indonesia maka dia didapuk bisa memperkuat timnas Indonesia. Oost sempat berpikir soal tawaran ini, tapi akhirnya kandas seperti halnya nasib Jhonny van Beukering. Menurut amatan sepakbolanda, karena Oost tidak mau melepas paspor Belandanya.
Berdasarkan aturan lama, maka pada 13-03-2009 Asosiasi Sepakbola Belanda KNVB menyatakan bahwa Jason Oost dan Jhonny van Beukering tidak bisa memperkuat Indonesia. Alasannya karena sebelumnya mereka sudah pernah memperkuat kesebelasan junior Belanda. Aturan lama FIFA ketika itu melarang mereka main untuk negara lain.
PSSI tetap mencari upaya untuk memungkinkan merekrut mereka. Van Beukering sudah berhasil dan Oost belum jelas. Menurut Sepakbolanda, kebijakan PSSI terbaru di bawah komando Djohar Arifin maka peluang Jason Oost memperkuat timnas Indonesia menjadi nihil.
Haram
Sebab pengurus baru sepak bola nasional ini tidak mau 'jemput bola.' Lewat pemberitaan media Indonesia disebutkan bahwa PSSI 'mengharamkan' naturalisasi.
Ungkapan itu didukung kebijakan yang menyatakan PSSI tidak akan melanjutkan program naturalisasi. Kalaupun seorang keturunan ingin menjadi WNI dan main di timnas, maka pemain bersangkutan yang harus mengurus sendiri naturalisasinya. Menurut Sepakbolanda ini logika yang tidak masuk akal.
Sangat sulit bagi pemain keturunan untuk bisa melihat sepak bola Indonesia, kalau tidak diundang dan dibujuk untuk memperkuat negara moyangnya.
Minggu, 20 November 2011
Uang Dari Jakarta Masuk, PSV Berangkat
Klub kondang Belanda, PSV Eindhoven akhirnya memutuskan berangkat ke Indonesia, Januari 2012 mengikuti turnamen Segi Tiga. Sekarang tinggal menantikan kepastian garansi bank dari pihak pengundang Indonesia.
Sebelumnya media di Indonesia sudah panjang lebar memberitakan tim kandidat juara Liga Belanda ini ke Indonesia. Pekan lalu Sepekbolanda.nl sudah memberitakan "PSV masih butuh sepekan untuk mengambil keputusan."
"Sekarang tinggal menantikan garansi bank dari pihak penyelenggara di Indonesia," demikian Voetbal Internastional (VI.) Majalah Sepak bola terbesar Belanda ini menyebutkan salah satu lawan PSV nanti adalah timnas yang dilatih Wim Rijsbergen.
Portugal Bisa
Jadi tidak heran ketika management PSV sejak awal sudah antusias dengan undangan dari PSSI ini, tapi pelatih Fred Rutten sempat ragu karena alasan teknis. Akhirnya ia pun tunduk juga demi pemasukan ekstra. Sekarang tinggal menantikan voorschot di bank, kalau urusan laga di Jakarta gagal. PSV masih punya pilihan untuk menjalani latihan di Portugal.
Diego MichielsKalau PSV datang dan bertandingan dengan Team Indonesian All Stars, bisa menarik sekali. Mungkin saja Diego Michiels tampil juga melawan PSV. Bagi Diego itu sebuah impian untuk menjajal striker PSV, seperti Ola Toivonen atau Jeremain Lens. Karena ini jeda musim dining, bisa jadi Joey Suk dan Lilipaly juga dikasih ijin klub mereka untuk tampil di Jakarta. Semoga!
Sebelumnya media di Indonesia sudah panjang lebar memberitakan tim kandidat juara Liga Belanda ini ke Indonesia. Pekan lalu Sepekbolanda.nl sudah memberitakan "PSV masih butuh sepekan untuk mengambil keputusan."
Jarak Jauh
Walaupun harus menempuh perjalanan panjang akhirnya pelatih PSV, Fred Rutten menerima juga permintaan pihak manager PSV. Sedianya sempat ada kecemasan, jarak yang terlalu jauh bisa menguras stamina pemain menjelang paroh kedua kompetisi Eredivisie.
Perjalanan udara selama 16 jam bisa sangat melelahkan. Sedangkan persaingan berebut tempat teratas di liga Belanda sangat sengit. Saat Sepakbolanda.nl menurunkan tulisan ini PSV berada di posisi 2 di bawah AZ Alkmaar.
Walaupun harus menempuh perjalanan panjang akhirnya pelatih PSV, Fred Rutten menerima juga permintaan pihak manager PSV. Sedianya sempat ada kecemasan, jarak yang terlalu jauh bisa menguras stamina pemain menjelang paroh kedua kompetisi Eredivisie.
Perjalanan udara selama 16 jam bisa sangat melelahkan. Sedangkan persaingan berebut tempat teratas di liga Belanda sangat sengit. Saat Sepakbolanda.nl menurunkan tulisan ini PSV berada di posisi 2 di bawah AZ Alkmaar.
"Sekarang tinggal menantikan garansi bank dari pihak penyelenggara di Indonesia," demikian Voetbal Internastional (VI.) Majalah Sepak bola terbesar Belanda ini menyebutkan salah satu lawan PSV nanti adalah timnas yang dilatih Wim Rijsbergen.
Demi 3 M
Padahal sumber di Indonesia mengatakan PSV akan dijajal oleh team Indonesian All Stars. Menurut djenol, VI hanya menyimpulkan saja bahwa di Indonesia cuman ada satu timnas dan hanya ada satu liga tertinggi. Di kebanyakan negara di bumi ini memang demikian, tapi di Indonesia "Bisa Segalannya, dan Segalanya Bisa." Bagi PSV, siapapun lawannya tidak masalah yang penting akomodasinya memadai dan dapat uang saku juga.
VI menyebutkan PSV akan mendapat masukan dana sekitar 250.000 euro atau sekitar 3 M dari dua laga di Jakarta itu. Djenol juga menemukan data bahwa event organisator di Indonesia juga menanggung beaya transportasi dan akomodasi selama skuad dan staf PSV berada di Indonesia.
Uang sebesar itu bagi PSV pun sangat welcome, karena klub kondang Belanda ini baru saja mengalami kesulitan anggaran dan Mei 2011 lalu mendapat bantuan pinjaman dana lunak dari Pemda Eindhoven. Djenol sambil tepok jidat, wah ternyata di Belanda pun APBD dipakai untuk sokong klub Sepak bola.
Portugal Bisa
Jadi tidak heran ketika management PSV sejak awal sudah antusias dengan undangan dari PSSI ini, tapi pelatih Fred Rutten sempat ragu karena alasan teknis. Akhirnya ia pun tunduk juga demi pemasukan ekstra. Sekarang tinggal menantikan voorschot di bank, kalau urusan laga di Jakarta gagal. PSV masih punya pilihan untuk menjalani latihan di Portugal.
Diego MichielsKalau PSV datang dan bertandingan dengan Team Indonesian All Stars, bisa menarik sekali. Mungkin saja Diego Michiels tampil juga melawan PSV. Bagi Diego itu sebuah impian untuk menjajal striker PSV, seperti Ola Toivonen atau Jeremain Lens. Karena ini jeda musim dining, bisa jadi Joey Suk dan Lilipaly juga dikasih ijin klub mereka untuk tampil di Jakarta. Semoga!
Sabtu, 19 November 2011
Diego Michiels Geser Irfan Bachdim
Publik sepak bola Indonesia tampaknya mulai menemukan idola baru keturunan Belanda-Indonesia. Diego Michiels mulai menggeser popularitas Irfan Bachdim, sebagai blasteran favorit.
Nama Diego Michiels mencuat hampir setahun setelah Irfan Bachdim melejit pada turnamen AFF Suzuki Cup 2010 bersama timnas senior yang mencapai babak final. Bek bernomor punggung 24 itu adalah satu-satunya pemain keturunan Eropa yang lolos seleksi U-23. Setelah Kim Kurniawan, Ruben Wuarbanaran dan Irfan Bachdim gugur karena alasan berbeda.
Teristimewa Irfan Bachdim yang dicoret dari timnas U-23, konon karena sibuk urusan pribadi dan juga iklan dan film. Sementara Diego tetap dipertahankan karena menjelang turnamen SEA Games, dinilai bermain baik, disiplin menjalankan perintah, team player yang pandai bergaul dan juga multi posisi.
Walaupun bukan di posisi sebagai pencetak goal, namun Diego menjaga dengan baik lini pertahanan pasukan pelatih Rahmad Darmawan (RD) selama SEA Games ke 26.
Multi Posisi
Dalam berbagai wawancara Rahmad Darmawan menyatakan suka dengan pemain kelahiran Deventer Belanda 8 Agustus 1990 itu. Diego dinilai bisa ditempatkan di berbagai posisi, di tengah maupun di belakang.
Walaupun ketika di klub Belandanya, Go Ahead Eagles sering dipasang di gelandang dan bek kanan, namun dia tidak kesulitan ketika di tempatkan di bek kiri. RD panggilan akrab Rahmad Darmawan menilai Diego juga punya potensi menyerang.
Sex-appeal
Penampilana di lapangan hijau dengan wajah brewok dan berpotongan rambut model "Indian Mohawk" itu cepat menarik perhatian publik. Kesan sebagai pria jantan didukung tempramen pemberani, menjadikan ia juga cepat tertangkap mata kaum hawa. Ditambah lagi posisinya sebagai bek-kiri, membuat dia sering kena sorotan kamera selama satu babak, sepanjang 45 menit.
Seperti halnya Irfan Bachdim, sosok Diego Michiels juga punya sex appeal semacam daya pikat pada lawan jenis. Irfan tampan dan senyum yang hangat, dan Diego si jantan yang pemberani bisa menarik perhatian fans baik penyuka maupun pembenci sepak bola. Modal ini yang bisa menarik orang datang ke stadion dan pada akhirnya menghasilan pemasukan bagi klub.
Twitter Geser Irfan
Di media sosial Twitter, nama Diego Michiels juga menjadi perbincangan dalam 140 aksara itu. Banyak yang membandingkan dengan Irfan Bachdim.
@clrstaaclrstaa:"Skrg jamannya mah Diego Michiels yahh .. Irfan Bachdim? Lewat ._. Wk"
Sampingan
Baik Diego maupun Irfan mengalami masa yang sama, disanjung dan akan dijatuhkan lagi. Itulah dunia sepak bola profesional, dipuja ketika sukses dan dicerca ketika gagal. Di masa sedang naik daun ini, Diego juga akan mendapat tawaran membintangi iklan atau tampil di acara-acara televisi.
Bagi pemain sepak bola yang masa aktifnya tidak lebih dari 15 tahun saja, tawaran untuk pemasukan tambahan selalu menggiurkan. Berbeda dengan pegawai yang bisa aktif sampai usia 65 tahun, pesepak bola sudah dibilang tua ketika memasuki usia kepala 3. Pertanyaan sekarang seberapa besar dia akan mengorbankan waktu sepak bolanya untuk kegiatan 'sampingan'?
Porsi Pas
Nama Diego Michiels mencuat hampir setahun setelah Irfan Bachdim melejit pada turnamen AFF Suzuki Cup 2010 bersama timnas senior yang mencapai babak final. Bek bernomor punggung 24 itu adalah satu-satunya pemain keturunan Eropa yang lolos seleksi U-23. Setelah Kim Kurniawan, Ruben Wuarbanaran dan Irfan Bachdim gugur karena alasan berbeda.
Teristimewa Irfan Bachdim yang dicoret dari timnas U-23, konon karena sibuk urusan pribadi dan juga iklan dan film. Sementara Diego tetap dipertahankan karena menjelang turnamen SEA Games, dinilai bermain baik, disiplin menjalankan perintah, team player yang pandai bergaul dan juga multi posisi.
Walaupun bukan di posisi sebagai pencetak goal, namun Diego menjaga dengan baik lini pertahanan pasukan pelatih Rahmad Darmawan (RD) selama SEA Games ke 26.
Multi Posisi
Dalam berbagai wawancara Rahmad Darmawan menyatakan suka dengan pemain kelahiran Deventer Belanda 8 Agustus 1990 itu. Diego dinilai bisa ditempatkan di berbagai posisi, di tengah maupun di belakang.
Walaupun ketika di klub Belandanya, Go Ahead Eagles sering dipasang di gelandang dan bek kanan, namun dia tidak kesulitan ketika di tempatkan di bek kiri. RD panggilan akrab Rahmad Darmawan menilai Diego juga punya potensi menyerang.
Sex-appeal
Penampilana di lapangan hijau dengan wajah brewok dan berpotongan rambut model "Indian Mohawk" itu cepat menarik perhatian publik. Kesan sebagai pria jantan didukung tempramen pemberani, menjadikan ia juga cepat tertangkap mata kaum hawa. Ditambah lagi posisinya sebagai bek-kiri, membuat dia sering kena sorotan kamera selama satu babak, sepanjang 45 menit.
Seperti halnya Irfan Bachdim, sosok Diego Michiels juga punya sex appeal semacam daya pikat pada lawan jenis. Irfan tampan dan senyum yang hangat, dan Diego si jantan yang pemberani bisa menarik perhatian fans baik penyuka maupun pembenci sepak bola. Modal ini yang bisa menarik orang datang ke stadion dan pada akhirnya menghasilan pemasukan bagi klub.
Twitter Geser Irfan
Di media sosial Twitter, nama Diego Michiels juga menjadi perbincangan dalam 140 aksara itu. Banyak yang membandingkan dengan Irfan Bachdim.
@Inacroft:"Kayanya bentar lagi popularitas Irfan Bachdim di mata cewe-cewe bakal kegusur oleh Diego Michiels, masih single dan lebih bad boy."
@clrstaaclrstaa:"Skrg jamannya mah Diego Michiels yahh .. Irfan Bachdim? Lewat ._. Wk"
Sampingan
Baik Diego maupun Irfan mengalami masa yang sama, disanjung dan akan dijatuhkan lagi. Itulah dunia sepak bola profesional, dipuja ketika sukses dan dicerca ketika gagal. Di masa sedang naik daun ini, Diego juga akan mendapat tawaran membintangi iklan atau tampil di acara-acara televisi.
Bagi pemain sepak bola yang masa aktifnya tidak lebih dari 15 tahun saja, tawaran untuk pemasukan tambahan selalu menggiurkan. Berbeda dengan pegawai yang bisa aktif sampai usia 65 tahun, pesepak bola sudah dibilang tua ketika memasuki usia kepala 3. Pertanyaan sekarang seberapa besar dia akan mengorbankan waktu sepak bolanya untuk kegiatan 'sampingan'?
Porsi Pas
Kalau porsinya tepat akan mendapatkan manfaat, tetapi kalau berlebihan seperti yang terjadi dengan Irfan Bachdim yang kekurangan waktu sepak bola demi kegiatan luaran seperti film, iklan, televisi dan lainnya, maka Diego pun akan cepat merosot seperti yang dialami Irfan Bachdim.
Kamis, 17 November 2011
Gawat, Christiano Ronaldo Dukung Malaysia!
Bukan saja publik Indonesia yang tegang menantikan duel musuh bebuyutan antara Indonesia dan Malaysia di ajang SEA Games 2011 di Jakarta Palembang ini. Fans Malaysia juga mengamati pertandingan di GBK Kamis malam ini dengan tegang.
Bahkan seorang pendukung Malaysia sangat kreatif dengan menampilkan video wawancara dengan Christiano Ronaldo yang ternyata fasih bahasa Malaysia. Kalau Indonesia punya naturalisasi Diego Michiels maka Malaysia sepertinya punya CR7!
Bahkan seorang pendukung Malaysia sangat kreatif dengan menampilkan video wawancara dengan Christiano Ronaldo yang ternyata fasih bahasa Malaysia. Kalau Indonesia punya naturalisasi Diego Michiels maka Malaysia sepertinya punya CR7!
Sabtu, 12 November 2011
Wim Rijsbergen Mengeluhkan Liga Tersendat
Berita rencana PSV Eindhoven ke Jakarta menimbulkan Wim Rijsbergen pelatih timnas senior Indonesia kesal. Usai dihajar 4-0 di Qatar, Wim mengatakan di tidak tahu banyak soal rencana Jakarta Challenge, 9-12 Januari 2012.
Sebelumnya PSSI merilis berita PSV akan datang dalam turnamen segitiga "Jakarta Challenge" Sementara itu PSV, saat djenol menurunkan berita ini belum memberi konfirmasi. Keputusan baru akan diumumkan pekan depan.
Tabloid sepak bola terbesar Belanda, Voetbal International mengatakan: banyak hal di Indonesia yang bikin alis Wim Rijsbergen mengerenyit. "Ini tipical situasi di PSSI," ungkap Wim kepada Voetbal International (VI). Buka link ini untuk membaca artikelnya di VI.
"Saya tidak perlu berkomentar banyak soal berita yang diumumkan asosiasi (PSSI djen.) Ada hal-hal lain yang gak jalan di sini. Sampai sekarang kompetisi nasional belum bergulir juga," kata Wim.
Tulisan di VI ini melihat bahwa Indonesia sedang menggodok kompetisi baru. Tapi kompetisi yang tersendat-sendat mempersulit tugas pelatih timnas, karena para pemain kehilangan ritme permainan.
Menurut pengamatan djenol, Wim sedang pusing ketika ditanya wartawan VI. Dia tidak habis pikir, kok program pembibitan di Indonesia yang sudah bergulir selama 60 tahun hasilnya cuman seperti ini?
Sebelumnya PSSI merilis berita PSV akan datang dalam turnamen segitiga "Jakarta Challenge" Sementara itu PSV, saat djenol menurunkan berita ini belum memberi konfirmasi. Keputusan baru akan diumumkan pekan depan.
Tabloid sepak bola terbesar Belanda, Voetbal International mengatakan: banyak hal di Indonesia yang bikin alis Wim Rijsbergen mengerenyit. "Ini tipical situasi di PSSI," ungkap Wim kepada Voetbal International (VI). Buka link ini untuk membaca artikelnya di VI.
"Saya tidak perlu berkomentar banyak soal berita yang diumumkan asosiasi (PSSI djen.) Ada hal-hal lain yang gak jalan di sini. Sampai sekarang kompetisi nasional belum bergulir juga," kata Wim.
Tulisan di VI ini melihat bahwa Indonesia sedang menggodok kompetisi baru. Tapi kompetisi yang tersendat-sendat mempersulit tugas pelatih timnas, karena para pemain kehilangan ritme permainan.
Menurut pengamatan djenol, Wim sedang pusing ketika ditanya wartawan VI. Dia tidak habis pikir, kok program pembibitan di Indonesia yang sudah bergulir selama 60 tahun hasilnya cuman seperti ini?
PSV Baru Pekan Depan Putuskan soal Jakarta Challenge
Berita yang dilansir PSSI tentang kunjungan klub PSV Eindhoven ke Jakarta menjadi sorotan media Belanda. Pasalnya pihak PSV sendiri belum seyakin seperti dikesankan di Jakarta. PSV baru akan kasih kepastian pekan depan.
Direktur teknis PSV, Marcel Brands dikutip menyatakan bahwa pihak Indonesia terlalu cepat berkesimpulan. “Kami memang mendapat berbagai tawaran, termasuk dari Indonesia. Kami baru akan mengambil keputusan pekan depan,” tukas Brands kepada Algemeen Dagblad.
Sebelumnya media Indonesia sudah memberitakan PSV Eindhoven akan datang ke Jakarta, Januari 2012. Mengutip S.T. Arasu dari Saujana Media, media Indonesia sudah santer memberitakan “PSV akan tampil dalam ajang Jakarta Challenge, 9-12 Januari 2012 mendatang.”
Disadari bahwa lawatan ke Indonesia ini secara finansial bisa menguntungkan bagi PSV. Sebelumnya PSV juga sudah menjalin kerja sama dengan Asosiasi Sepak bola India AIFF.
Dua Pemain Indonesia
Djenolgoal juga tidak yakin PSV sudah bisa memastikan akan memboyong dua pemain Indonesia untuk magang selama sepekan di Eindhoven. Kalaupun itu terlaksana, sepekan terlalu pendek untuk bisa menunjukkan kebolehan dan akhirnya bisa direkrut di PSV.
Kalau memang berencana mengirimkan dua pemain berbakat mencari klub di Belanda, sebaiknya yang berusia di bawah 20 tahun, karena aturannya lebih lunak.
Atau kalau ingin mudah, menurut pandangan djenol sebaiknya kerjasama dengan CS Visé di Belgia yang sudah menjadi milik orang Indonesia.
Soal yang kemudian muncul adalah: CS Visé milik keluarga Bakrie sedangkan PSSI didominasi kubu Panigoro. Mereka banyak bersebarangan soal sepakbola. Tapi apa salahnya menjadikan momentum ini sebagai pendekatan dan perdamaian, demi kemajuan sepakbola nasional!
Direktur teknis PSV, Marcel Brands dikutip menyatakan bahwa pihak Indonesia terlalu cepat berkesimpulan. “Kami memang mendapat berbagai tawaran, termasuk dari Indonesia. Kami baru akan mengambil keputusan pekan depan,” tukas Brands kepada Algemeen Dagblad.
Sebelumnya media Indonesia sudah memberitakan PSV Eindhoven akan datang ke Jakarta, Januari 2012. Mengutip S.T. Arasu dari Saujana Media, media Indonesia sudah santer memberitakan “PSV akan tampil dalam ajang Jakarta Challenge, 9-12 Januari 2012 mendatang.”
Disadari bahwa lawatan ke Indonesia ini secara finansial bisa menguntungkan bagi PSV. Sebelumnya PSV juga sudah menjalin kerja sama dengan Asosiasi Sepak bola India AIFF.
Dua Pemain Indonesia
Djenolgoal juga tidak yakin PSV sudah bisa memastikan akan memboyong dua pemain Indonesia untuk magang selama sepekan di Eindhoven. Kalaupun itu terlaksana, sepekan terlalu pendek untuk bisa menunjukkan kebolehan dan akhirnya bisa direkrut di PSV.
Kalau memang berencana mengirimkan dua pemain berbakat mencari klub di Belanda, sebaiknya yang berusia di bawah 20 tahun, karena aturannya lebih lunak.
Atau kalau ingin mudah, menurut pandangan djenol sebaiknya kerjasama dengan CS Visé di Belgia yang sudah menjadi milik orang Indonesia.
Soal yang kemudian muncul adalah: CS Visé milik keluarga Bakrie sedangkan PSSI didominasi kubu Panigoro. Mereka banyak bersebarangan soal sepakbola. Tapi apa salahnya menjadikan momentum ini sebagai pendekatan dan perdamaian, demi kemajuan sepakbola nasional!
Selasa, 08 November 2011
André Wetzel Pas Untuk Visé Klub Bakrie di Belgia
André Wetzel adalah sosok idaman bagi sepakbola nasional Indonesia. Arek Suroboyo ini punya pengalaman internasional dan berkarakter bijaksana. Ulasan di RNW sangat menarik, karena pelatih ini diyakini sangat cocok untuk CS Visé.
Pria keturunan Indonesia ini baru dua hari melepas jabatan sebagai direktur teknis di klub Al Jazira, Arab Emirat. Pelatih -berdomisili Den Haag- itu berhenti karena kehabisan tantangan dan kangen rumah. Mungkin melatih timnas Indonesia atau CS Visé klub Bakrie di Belgia sebagai alternatif bagus.
Apalagi prestasi klub Bakri di Belgia ini tidak membaik sejak musim ini. Di akhir kompetisi 2010-11 mereka menduduki peringkat lima. Sekarang setengah tahun kemudian malah merosot ke urutan tujuh 2011-11-08.
Visé baru menelan kekalahan dari FC Brussels 1-0.
Sukses
Kepada televisi Belanda NOS, André Wetzel menyatakan tugas di Al Jazira sudah rampung. Wetzel usai menggarap proyek besar membangun akademi sepak bola senilai delapan juta euro (sekitar 100 milyar rupiah).
"Proyek sebenarnya sudah rampung dan secara sportif juga sukses," tukas André Wetzel. "Untuk pertama kali sejak 34 tahun, Al Jazira meraih 'the double': Juara Liga nasional dan juga Juara Presidents Cup."
Alasan lain Wetzel berhenti dari tugas di Abu Dhabi, karena ingin kumpul dengan anak-anak dan istri. Kepada NOS dia mengatakan anak bungsu sangat rindu. "Anak-anak saya usianya 9 dan 12 tahun. Si bungsu ini yang merasa berat kalau jauh dari saya."
Ulasan lebih lengkap di: Radio Nederland (RNW)
Pria keturunan Indonesia ini baru dua hari melepas jabatan sebagai direktur teknis di klub Al Jazira, Arab Emirat. Pelatih -berdomisili Den Haag- itu berhenti karena kehabisan tantangan dan kangen rumah. Mungkin melatih timnas Indonesia atau CS Visé klub Bakrie di Belgia sebagai alternatif bagus.
Apalagi prestasi klub Bakri di Belgia ini tidak membaik sejak musim ini. Di akhir kompetisi 2010-11 mereka menduduki peringkat lima. Sekarang setengah tahun kemudian malah merosot ke urutan tujuh 2011-11-08.
Visé baru menelan kekalahan dari FC Brussels 1-0.
Sukses
Kepada televisi Belanda NOS, André Wetzel menyatakan tugas di Al Jazira sudah rampung. Wetzel usai menggarap proyek besar membangun akademi sepak bola senilai delapan juta euro (sekitar 100 milyar rupiah).
"Proyek sebenarnya sudah rampung dan secara sportif juga sukses," tukas André Wetzel. "Untuk pertama kali sejak 34 tahun, Al Jazira meraih 'the double': Juara Liga nasional dan juga Juara Presidents Cup."
Alasan lain Wetzel berhenti dari tugas di Abu Dhabi, karena ingin kumpul dengan anak-anak dan istri. Kepada NOS dia mengatakan anak bungsu sangat rindu. "Anak-anak saya usianya 9 dan 12 tahun. Si bungsu ini yang merasa berat kalau jauh dari saya."
Ulasan lebih lengkap di: Radio Nederland (RNW)
Senin, 07 November 2011
Ard van Peppen Keturunan, Jadi Kapten di Eredivisie
Ard van Peppen adalah pemain keturunan Indonesia Belanda yang menjadi kapten di RKC Waalwijk. Ibunya asal Jakarta dan ayah Belanda. Lahir di Delft, 26 Juni 1985 dan punya pemikiran bahwa kalau para pemain keturunan dikumpulkan untuk memperkuat timnas Indonesia. Menurut sepakbolanda ini luar biasa!
Tahun 2010 lalu, Ard van Peppen kontak dengan Jhon van Beukering, pemain keturunan, mengenai kesebelasan nasional Indonesia. "Dua tahun lalu memang sempat terlintas, karena ibu orang Indonesia, pada usia yang masih sangat muda pergi ke Belanda."
Paspor Singa vs Garuda
Dengan garis keturunan ini sebenarnya dia bisa memperkuat timnas Garuda. "Ini bisa menjadi pengalaman yang berharga kalau bisa membela negara lawan Uruguay umpamanya. Tapi setahu saya, Indonesia tidak mengijinkan paspor ganda. Dan saya tidak akan menukar paspor Belanda saya."
Dua kakinya hidup, bek kiri tapi kaki kanan juga bisa bikin goal. Video ini buktinya, Ard van Peppen # punggung 5.
Kenangan Indonesia
Van Peppen punya kenangan ketika pertama kali ke Indonesia, di usia 12 tahun. Bersama orang tua dan kakak perempuan, liburan tiga minggu di Indonesia. "Bagi saya semuanya indah. Menyaksikan orang utan di hutan. Negeri kepulauan itu punya tempat-tempat yang sangat indah. Ketika di Jakarta, berdiri di depan rumah keluarga ibu dahulu. Ketika itu terbayang, jika saya lahir dan besar disini.”
Banyak Bek
Membayangkan untuk bergabung bersama dengan sesama pemain keturunan dalam satu tim. Dengan Sigourney Bandjar, bek RKC Waalwijk yang punya darah Jawa. Menyebut Timisela dari VVV dan Justin Tahapary dari Eindhoven. Bersama mereka bisa membentuk tim tangguh. Van Peppen heran mengapa kebanyakan pemain keturunan menduduki posisi bertahan. “Ada baiknya untuk menyelidiki alasannya."
Jalan Karir
Amatir di klub DHC (Delfia Hollandia Combinatie) dan lima tahun di Sparta dan Vitesse Delft. Juli 2004 menandatangani kontrak prof pertama di Jong Feyenoord yang ketika itu dilatih Mario Been.
Setahun kemudian April 2005, ia disewakan ke Excelsior. Musim 2005/2006 langsung juara bersama tim utama Excelsior Rotterdam. Musim panas 2006, pindah ke De Graafschap, dengan kontrak dua tahun. Di de Graafschap pun van Peppen menjadi juara.
Musim dingin 2007/2008 disewakan ke Excelsior Rotterdam. Ia promosi juga dengan SBV Excelsior. Mulai 2010/2011 Van Peppen memperkuat lini kiri belakang RKC Waalwijk yang akhirnya juga menjadi juara Liga Dua, de Jupiler League. Sejak 2011/2012 ia bersama RKC berlaga di liga Utama de Eredivisie, kontraknya 3 tahun di Waalwijk. sepakbolanda
Tahun 2010 lalu, Ard van Peppen kontak dengan Jhon van Beukering, pemain keturunan, mengenai kesebelasan nasional Indonesia. "Dua tahun lalu memang sempat terlintas, karena ibu orang Indonesia, pada usia yang masih sangat muda pergi ke Belanda."
Paspor Singa vs Garuda
Dengan garis keturunan ini sebenarnya dia bisa memperkuat timnas Garuda. "Ini bisa menjadi pengalaman yang berharga kalau bisa membela negara lawan Uruguay umpamanya. Tapi setahu saya, Indonesia tidak mengijinkan paspor ganda. Dan saya tidak akan menukar paspor Belanda saya."
Dua kakinya hidup, bek kiri tapi kaki kanan juga bisa bikin goal. Video ini buktinya, Ard van Peppen # punggung 5.
Kenangan Indonesia
Van Peppen punya kenangan ketika pertama kali ke Indonesia, di usia 12 tahun. Bersama orang tua dan kakak perempuan, liburan tiga minggu di Indonesia. "Bagi saya semuanya indah. Menyaksikan orang utan di hutan. Negeri kepulauan itu punya tempat-tempat yang sangat indah. Ketika di Jakarta, berdiri di depan rumah keluarga ibu dahulu. Ketika itu terbayang, jika saya lahir dan besar disini.”
Banyak Bek
Membayangkan untuk bergabung bersama dengan sesama pemain keturunan dalam satu tim. Dengan Sigourney Bandjar, bek RKC Waalwijk yang punya darah Jawa. Menyebut Timisela dari VVV dan Justin Tahapary dari Eindhoven. Bersama mereka bisa membentuk tim tangguh. Van Peppen heran mengapa kebanyakan pemain keturunan menduduki posisi bertahan. “Ada baiknya untuk menyelidiki alasannya."
Jalan Karir
Amatir di klub DHC (Delfia Hollandia Combinatie) dan lima tahun di Sparta dan Vitesse Delft. Juli 2004 menandatangani kontrak prof pertama di Jong Feyenoord yang ketika itu dilatih Mario Been.
Setahun kemudian April 2005, ia disewakan ke Excelsior. Musim 2005/2006 langsung juara bersama tim utama Excelsior Rotterdam. Musim panas 2006, pindah ke De Graafschap, dengan kontrak dua tahun. Di de Graafschap pun van Peppen menjadi juara.
Musim dingin 2007/2008 disewakan ke Excelsior Rotterdam. Ia promosi juga dengan SBV Excelsior. Mulai 2010/2011 Van Peppen memperkuat lini kiri belakang RKC Waalwijk yang akhirnya juga menjadi juara Liga Dua, de Jupiler League. Sejak 2011/2012 ia bersama RKC berlaga di liga Utama de Eredivisie, kontraknya 3 tahun di Waalwijk. sepakbolanda
Musim | Klub | Divisi |
2004/05 | Feyenoord | Jong |
2005/06 | Excelsior | Eerste |
2006/07 | Graafschap | Eerste |
2007/08 | Graafschap | Eredivisie |
2007/08 | Excelsior | Eredivisie |
2008/09 | Excelsior | Eerste |
2009/10 | Excelsior | Eerste |
2010/11 | RKC Waalwijk | Eerste |
2011/12 | RKC Waalwijk | Eredivisie |
André Wetzel Sosok Ideal Pengganti Rijsbergen
André Wetzel adalah sosok idaman bagi persepakbolaan nasional Indonesia. Pelatih yang bijaksana tapi tegas dan punya pengalaman internasional. Pria keturunan Indonesia dan kelahiran Surabaya baru saja melepaskan jabatan sebagai direktur teknis di klub Al Jazira, Emirat Arab.
Pelatih berusia 60 tahun menyebutkan alasannya berhenti melatih Al Jazira karena kehabisan tantangan dan kangen 'rumah.'
Kepada koran Belanda, AD, Wetzel menyebutkan sudah tidak tertantang lagi, selain itu kangen rumah. Keputusan yang mengherankan sekali karena kotraknya sebenarnya tinggal setengah tahun lagi. Ia mulai di Al Jazera pada 1 Desember 2010, dengan kontrak satu setengah tahun.
Kepada koran Belanda, AD, Wetzel menyebutkan sudah tidak tertantang lagi, selain itu kangen rumah. Keputusan yang mengherankan sekali karena kotraknya sebenarnya tinggal setengah tahun lagi. Ia mulai di Al Jazera pada 1 Desember 2010, dengan kontrak satu setengah tahun.
Dia lebih cocok daripada Rahmad Darmawan (sekarang pelatih U-23 di Sea Games 2011) yang menurut djenolgoal masih kurang pengalaman dan belum cukup punya pengalaman internasional. Satu lagi sisi positif Wetzel adalah penguasaan bahasa Melayu (baca: Bahasa Indonesia) yang mencukupi untuk bisa berkomunikasi. Wetzel, di masa silam pernah melatih klub liga utama Belanda, ADO Den Haag dan VVV-Venlo.
Selasa, 01 November 2011
Joey Suk Masih Kalah Dari Suk Korea
Di kompetisi Belanda dua pemain bernama "Suk." Yang pertama adalah Joey Suk, gelandang Go Ahead Eagles di liga kedua Tweede Divisie. Satu lagi adalah Hyun-Jun Suk, striker jangkung asal Korea Selatan yang aktif di liga utama eredivisie, FC Groningen. Suk Korea lebih bagus dari Suk Indonesia.
Joey Suk disebutkan punya leluhur berasal dari Indonesia. Dengan usia yang masih muda, (8 Juli 1989) dan postur 185 cm serta berat 82 kg menjadikan Suk cocok untuk timnas Garuda U-23.
Pemain kelahiran Deventer sudah terikat kontrak profesional di Go Ahead sejak 2008/9.Tapi tidak selalu dapat jatah di diturunkan di tim inti, karena dinilai tidak selalu konstan. Kadang sangat bagus, dan ada kalanya sangat tidak mencolok. Sementara persaingan lini tengah di Go Ahead sangat ketat.
Walau demikian kwalitasnya sangat mumpuni untuk timnas Indonesia. Joey Suk yang mendapat julukan "Sukkie" itu sudah beberapa kali ikut latihan dengan timnas U-23, tapi belum benar-benar memutuskan untuk mengambil paspor Indonesia. Masalah yang masih mengganjal pada Joey adalah kontraknya di klub Deventer itu sampai 2013.
Pekan lalu dia menjadi sorotan karena gol Joey berkontribusi dalam menyingkirkan Fayenoord dari piala KNVB (2-1.)
Tapi Suk 'Indonesia' masih kalah saing dengan Suk Korea, Hyun-Jun Suk yang sekarang bermain di Groningen sejak musim 2011/2012. Sebelumnya di Ajax Amsterdam setahun, tapi hanya 3 kali dipasang di tim inti. Ia rekrutan dari Yong-In FC Korea.
Publik Belanda memujinya karena produktivitas yang tinggi. Striker panggilan "Sukie" itu mendapat julukan Bruce Lee karena mampu memetik bola di ketinggian 2 meter.
Video ini yang membuat Suk mendapat julukan Bruce Lee:
Ia memiliki keunggulan fisik dan teknis yang kuat dan didukung tinggi badan 195 cm, sehingga tidak heran kalau itu sudah mencetak 3 goal di Groningen dalam empat laga. Keempatnya sebagai dengan jatah 20 menit setiap kali.
Pelatih Groningen dan fans di Belanda Utara sangat menyukai Bruce "Suk" Lee ini. Bukan saja golnya tapi juga kerjakerasnya. Untuk sementara Joey Suk masih kalah saing dari Suk Korea.
Suk adalah pebola ke delapan Korea yang pernah menjajal liga teratas Belanda, Eredivisie. Para pendahulunya:
Joey Suk disebutkan punya leluhur berasal dari Indonesia. Dengan usia yang masih muda, (8 Juli 1989) dan postur 185 cm serta berat 82 kg menjadikan Suk cocok untuk timnas Garuda U-23.
Pemain kelahiran Deventer sudah terikat kontrak profesional di Go Ahead sejak 2008/9.Tapi tidak selalu dapat jatah di diturunkan di tim inti, karena dinilai tidak selalu konstan. Kadang sangat bagus, dan ada kalanya sangat tidak mencolok. Sementara persaingan lini tengah di Go Ahead sangat ketat.
Walau demikian kwalitasnya sangat mumpuni untuk timnas Indonesia. Joey Suk yang mendapat julukan "Sukkie" itu sudah beberapa kali ikut latihan dengan timnas U-23, tapi belum benar-benar memutuskan untuk mengambil paspor Indonesia. Masalah yang masih mengganjal pada Joey adalah kontraknya di klub Deventer itu sampai 2013.
Pekan lalu dia menjadi sorotan karena gol Joey berkontribusi dalam menyingkirkan Fayenoord dari piala KNVB (2-1.)
Tapi Suk 'Indonesia' masih kalah saing dengan Suk Korea, Hyun-Jun Suk yang sekarang bermain di Groningen sejak musim 2011/2012. Sebelumnya di Ajax Amsterdam setahun, tapi hanya 3 kali dipasang di tim inti. Ia rekrutan dari Yong-In FC Korea.
Publik Belanda memujinya karena produktivitas yang tinggi. Striker panggilan "Sukie" itu mendapat julukan Bruce Lee karena mampu memetik bola di ketinggian 2 meter.
Video ini yang membuat Suk mendapat julukan Bruce Lee:
Ia memiliki keunggulan fisik dan teknis yang kuat dan didukung tinggi badan 195 cm, sehingga tidak heran kalau itu sudah mencetak 3 goal di Groningen dalam empat laga. Keempatnya sebagai dengan jatah 20 menit setiap kali.
Pelatih Groningen dan fans di Belanda Utara sangat menyukai Bruce "Suk" Lee ini. Bukan saja golnya tapi juga kerjakerasnya. Untuk sementara Joey Suk masih kalah saing dari Suk Korea.
Suk adalah pebola ke delapan Korea yang pernah menjajal liga teratas Belanda, Eredivisie. Para pendahulunya:
- Huh Jung-moo (PSV 1977,)
- Noh Jung-Yoon (
- NAC Breda 1998/99,)
- Song Chong-Gug (feyenoord 2003-2005,)
- Kim Nam-il (Excelsior 2002/03,)
- Lee Young-pyo (PSV 2003,)
- Park Ji-sung (PSV 2002-2005,)
- Lee Chun-soo (Feyenoord 2007/8.)
Langganan:
Postingan (Atom)