Beerschot.be |
Joey Suk di Beerschot AC, tampaknya harus menjadi pemain satu-satunya berbau Indonesia yang tampil di liga teratas Belgia. Dia akan berhadapan dengan dua pemain kelahiran Jepang di Standar de Liege.
Baru saja Standar de Liege merekrut Kensuke Nagai, striker Nagoya Grampus. Dia akan bergabung dengan rekan senegaranya Eiji Kawashima yang juga berasal dari klub Nagoya Grampus. Mereka ini bisa bertemu dengan Joey Suk pada laga Standard Liege lawan Beerschot AC.
Eiji Kawashima dan Kensuke Nagai (Tweet Standar Liege) |
Eksodus pemain Jepang ke Eropa cukup deras. Musim transfer Januari ini sudah tiga pemain Jepang hijrah ke Eropa. Gelandang serang Genki Omae pindah dari Shimizu S-Pulse Jepang ke Fortuna Dusseldorf untuk kontrak dua setengah tahun. Disusul kemudian, gelandang Yohei Kajiyama meninggalkan FC Tokyo dan berpindah ke Panathinaikos di Yunani. Dan ketiga adalah Kensuke Nagai.
Sebuah perkembangan yang menggembirakan untuk bangsa Jepang, tapi tidak menggembirakan bagi sepakbolanda. Karena di liga teratas Belgia tidak ada satu pemain pun kelahiran Indonesia.
Adapun yang masih berbau Indonesia di liga paling bergengsi di Belgium adalah Joey Suk. Pemain keturunan Indonesia dari Go Ahead Eagles liga dua Belanda itu belum lama ini menandatangani kontrak di Beerschot AC di liga utama. Itu sudah lumayan bisa menghibur diri.
Hiburan kedua yang bisa menutupi rasa kecewa adalah munculnya nama-nama baru pemain kelahiran Indonesia di liga dua Belgia, Vise. Tiga pemain baru Indonesia didatangkan dari Penarol Uruguay: Zainal Haq, Manahati Lestusen dan Abdul Rahman Lestaluhu. Mereka melengkapi pemain-pemain Indonesia yang sudah sebelumnya didatangkan ke liga dua Belgia itu.
Walaupun memang klub Vise ini milik keluarga Bakrie, tapi yang jelas ada lah pemain Indonesia yang bereksodus ke liga Eropa. Semoga saja para pemain ini bisa melangkah ke tataran lebih tinggi ke klub yang bukan milik orang Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar