Foto: Emile Linkers berseragam ARC
Dua dari tiga pemain asal Belanda di PSIM Yogyakarta sebelumnya bermain di klub Topklasse ARC Alphen aan den Rijn. Emile Linkers dan Lorenzio Rimkus meninggalkan kekosongan di klub lamanya.
Masalah Personil
Klub ARC harus mencari pengganti untuk posisi striker dan bek kiri karena kepergian Linkers dan Rimkus yang merupakan pemain andalan di klub lamanya. Masalah personil bukan saja karena ditinggal dua pemain inti, tapi juga karena cedera. Pelatih ARC, Edwin Vurens tidak banyak pilihan karena striker Jason Esseboom cedera berat sampai akhir musim 2011-2012.
Pilihannya tinggal Patrick Vermeulen untuk di ujung tombak. Sebagai pemecahannya maka pelatih Vurens menjajal Natano Wattimena keturunan Maluku-Belanda (mantan pemain Ajax amatir.) Namun demikian ARC menghadapi kendala regulasi KNVB yang tidak mengijinkan klub amatir merekrut pemain baru, selama jeda musim dingin.
Foto: Natano Wattimena
Gol Perdana
Sementara itu posisi bek kiri yang ditinggalkan Rimkus diisi Sezer Aksoy. Pada laga perdananya untuk PSIM Yogyakarta, Emile Linkers langsung menunjukkan tajinya. Menyumbangkan gol tunggal bagi PSIM dalam laga seri dengan Persita Tangerang. Walaupun demikian Lorenzo Rimkus masih harus menunggu gilirannya. Dia masih belum diturunkan dalam laga ini. Dan di jeda musim dingin ini ARC menduduki posisi juru kunci di liga tiga Belanda.
Uang dan Usia
Djenol menemukan wawancara dengan Rimkus yang menyebutkan dua alasan kepindahan ke Indonesia yaitu uang dan usia.“Uang berperan penting dalam keputusan ini. Kami bisa mendapat pembayaran yang lumayan tinggi. Selain itu umur saya sudah 27 tahun, jadi kalau mau memulai karir profesioal yang sekarang ini saatnya.” Rimkus menyamakan level Liga Utama (PSIM) dengan topklasse di Belanda (ARC.)
Video: Kompilasi aksi-aksi Lorenzo Rimkus
Fans Kecewa
Fans ARC menyesali kepergian dua pemain ini. Dalam forum klub di internet pada pendukung mencemaskan masa depan klub kesayangan mereka. Karena selain kehilangan banyak pemain, klub ini juga akan ditinggalkan pelatihnya Edwin Vurens di akhir kompetisi. Kontrak dengan pelatih ini tidak diperpanjang setelah Juni 2012.
Terancam Degradasi
Situasi tambah runyam kalau melihat prestasi ARC di liga tiga Belanda ini. Setelah berhasil promosi di musim (2009-2010) ke topklasse, tampaknya ARC akan merosot lagi. Sebab sampai dengan jeda musim dingin ini klub berjuluk de Racing ini menduduki posisi juru kunci. Jadi djenol tidak akan kaget kalau sepeninggalan Emile Linkers dan Lorenzio Rimkus, ARC akan terdegradasi. Semoga saja kekecewaan itu bisa ditebus dengan prestasi gemilang bersama PSIM Yogyakarta!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar