Minggu, 23 Desember 2007
Henk Wullems Tidak Bisa Pulang Natalan
Aku kaget membaca berita ada pelatih Belanda yang pasporna ditahan imigrasi Bali, gara-gara pihak klub belum memenuhi kewajibannya membayar ijin kerja.
Henk Wullems asal Belanda pelatih Bali FC tidak bisa merayakan Natal dan Tahun Baru bersama keluarga di Belanda. Paspor berlambang Dua Singa miliknya ditahan imigrasi Indonesia. Konon karena pihak Bali FC yang mengalami masalah finansial, menunggak pembayaran beaya ijin kerja ke negara senilai 1200 US dolar. Oleh karena itu paspor milik pelatih 72 tahun itu ditahan dan dia tidak bisa pulang ke Belanda merayakan Natal dan Tahun Baru.
Kepada koran Belanda, De Telegraaf, Wullems menyatakan geramnya: "Ini sangat menyakitkan. Ketika istri saya datang ke mari September dan Oktober lalu, saya sudah janji akan pulang Natal ini. Karena pihak klub belum merampungkan kewajiban kepada pemerintah, sehingga paspor saya ditahan pihak Imigrasi.”
Selama 11 tahun di Indonesia Wullems sudah menyumbangkan tiga gelar nasional, dan meraih babak final pada Asian Cup. Pertengahan musim ini dia diminta mendongkrak prestasi Bali FC yang sedang terseok-seok. Tanpa diketahui ternyata, klub bola Bali ini berkocek tipis. Bahkan menurut berbagai sumber klub yang didanai APBD ini bisa terancam dijual dan bubar. Dukungan masyarakat untuk Bali FC juga tipis, karena kebanyakan pemainnya impor, atau asing. Dan faktor lain menurutku karena Bali dan Sepakbola memang tidak bisa menyatu. Sabung ayam aku rasa lebih cocok untuk masyarakat Bali daripada sepakbola yang secara teknis masih terlalu sulit.
Klub Wullems, Bali FC memang sudah lama menghadapi masalah finansial. Sudah enam bulan ini Wullems juga belum menerima gaji. Bukan hanya pelatih saja yang masih belum melihat gaji di rekeningnya, para pemain juga masih menunggu upah mereka.” Wullems menolak menyebutkan jumlahnya, tapi diduga cuku besar. Yang tanpa gaji enam bulan dan tanpa paspor, ya sudah saja lah Henk merayakan Waisak dan Ngadu Ayam saja di Kuta. djenolgoal-div
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar