Social Icons

Pages

Selasa, 26 Juni 2007

Belanda Ribut Soal Bendera


KeSURINAMEan, atau latar belakang Suriname yang kental pada mayoritas skuad Jong Oranje asuhan Foppe de Haan sempat menjadi sorotan. Bukan karena prestasinya atau warna kulit mereka yang kebanyakan gelap. Foppe pernah menurunkan delapan dari 11 pemainnya yang berdarah Suriname.
Ini tentu saja memberikan gambaran yang mencolok, apalagi bagi penonton awam. Seperti tetangga saya yang kurang mengikuti bola, ketika mampir kerumah pinjam mesin bor, melirik televisi sambil bergumam: "Kok tim Oranje hitam semua pemainnya?" Aku ampuni kebegoan pertanyaannya, karena memang dia tidak "faham" bola.




Polemik antara Oranje dan Hitam ini muncul menguat justru ketika tim Jong Oranje U21 jadi juara dam naik ke tribun VIP untuk menerima piala dari Boss UEFA, Platini. Empat dari pemain asal Suriname membawa bendera Suriname yang tampak mencolok. Jelas kalangan fanatik Belanda bertanya-tanya : "mengapa mereka membawa bendera Suriname, bukankah mereka bermain untuk Belanda?"




Termasuk pelatih Foppe sendiri juga berpendapat sebenarnya bendera Suriname itu tidak pada tempatnya dibawa-bawa. Namun apa boleh buat, karena mereka bermain untuk Belanda, tapi apa salahnya untuk mengingat roots nya. Diskusi tentang Bendera masih terus menggelinding di Belanda ini, sejauh mana pamain etnik asing yang membela Belanda boleh membawa simbol negara asalnya? Jelas ini akan berbuntut, bagaimana menurut Anda sendiri bagaimana?




Bolehkah umpamanya atlit lari kelahiran Dilli Timor Leste yang memperkuat RI, membawa bendera Timor Leste ketika menerima medali Perak dalam kejuaraan ASEAN? ET-div

Babel Ingin Lebih Cepat Lagi!


Hal penting yang juga terpetik dari hasil maksimal yang diraih skuad Jong Oranje menjuarai Piala Eropa U21 antara lain adalah latihan yang ketat dan disiplin. Itu terungkap dalam wawancara dengan striker Jong Oranje Ryan Babel (20 th).

Kepada wartawan dia mengatakan bahwa dirinya masih ingin meningkatkan terus kecepatan dan kekuatan fisiknya.




Babel mengaku ikut latihan bersama adik perempuannya yang atlit nasional lari jarak dekat. Dia mendapat pelatihan kekuatan fisik dan kecepatan dari mantan-atlit Sammy Monsels. Hasilnya bisa kita lihat pada kecepatan Babel dalam menguasai dan mempertahankan bola dari rebutan lawan. Tahap berikutnya Babel memusatkan pada "start" dalam sprint.. karena menurut striker Ajax Amsterdam, "kecepatan awal adalah senjata yang sangat penting."




Sementara itu di Ajax sendiri, Babel juga mendapatkan bimbingan yang sangat baik dari Edgar Davids dan Alfons Groenendijk, asisten pelatih di Ajax. "Kami sering bersama setelah latihan, dan saya sangat menikmati momen-momen itu. Saya rasakan sekarang mengalami banyak kemajuan." Tidak hanya itu saja, Babel juga ingin menimba ilmu dari sesama rekannya di Ajax. "Setelah latihan saya banyak mendapatkan nasihat dari Klaas-Jan Huntelaar dan Kenneth Perez," demikian ungkap striker tinggi, hitam dan kekar itu. Gimana dengan porsi latihan pebola Indonesia? ET-div

Salto Maceo


Striker Jong Oranje Maceo Rigters terpilih sebagai pencetak gol terbanyak dalam turnamen Eropa dibawah usia 21 tahun.

Ujung tombak klub NAC Breda berhasil menyarangkan total 4 gol ke gawang lawan. Dengan demikian ia mengungguli Leroy Lita dari tim muda Inggris. Selama turnamen yang digelar di Belanda itu Rigters juga dua kali terpilih sebagai pemain terbaik 'man of the match.' Rigters sekaligus juga adalah pencetak gol paling cantik pada turnamen ini. Pada pertandingan semi-final melawan Inggris, Rigters menciptakan gol lewat tendangan salto pada menit ke 89.


Gol itu bukan hanya indah tetapi juga sangat penting sekali. Karena berkat gol itulah akhirnya pertandingan hurus diakhiri dengan adu pinalti. Adu kiper antara Belanda dan Inggris berlangsung sangat alot dan berakhir dengan 13-12 untuk Belanda. Ketika ditanyai komentarnya, Marceo mengatakan bahwa tendangan salto itu berhasil berkat latihan sehari sebelumnya. Untuk itulah ia berterima kasih sekali pada pelatih senam Tjalling van den Berg yang didatangkan khusus sehari sebelum pertandingan semi-final. ET-div

Minggu, 24 Juni 2007

Foppe de Haan Liburan di Indonesia

Sehari setelah timnas Belanda, Oranje U-21 meraih gelar juara Eropa, tim sukses Jong Oranje dan pelatih Foppe de Haan disambut meriah dalam pesta perayaan di Heerenveen.

Belasan ribu fans menyambut gembira di alun-alun Burgemeester Kuperus di
Belanda Utara itu. Tentu saja Foppe de Haan adalah bintang pada hari itu, ia tidak henti-hentinya disalami puluhan fans dan juga diguyur champagne pertanda sebagai ucapan selamat.


Dalam sambutannya Foppe, "Heran juga mengapa saya yang dijadikan bintang, padahal pemeran utamanya adalah para pemain sendiri." Para pemain pun sangat gembira dengan prestasi yang dicapai. Sangat unik karena, sepanjang sejarah Piala Eropa U-21, Belandalah negara pertama yang menjadi tuan rumah dan sekaligus menjuarai turnamen itu.

Jadi enggak heran juga ketika mendengar bahwa banyak pemain asuhan Foppe yang merayakan kemenangan ini sampai jam 8 Minggu pagi. Ketika muncul di alun-alun itu mereka masih tampak loyo dan ngantuk. Tapi itu tidak mengurangi meriahnya pesta. Catatan dari keunggulan tim Belanda yang jadi juara tahun ini adalah kekompakan dan kesatuan. "Ini lah kunci kesuksesan Foppe de Haan tahun ini, dia mampu melumatkan perbedaan menjadi sebuah tim yang tangguh dan mau bekerjasama," demikian ungkap kapten Hedwiges Maduro.

Hal mencolok lain pada formasi tim muda Oranje ini adalah dominasi pemain-pemain etnik asing keturunan Marokko dan Suriname. Sayang sekali untuk kali ini tidak ada nama yang berbau Indonesia atau Ambon. Salah satu hal yang bisa menghibur kita adalah pilihan Foppe de Haan untuk menikmati masa liburannya.


Ketika diwawancara televisi Belanda, Talpa, Foppe mengatakan gembira akan berlibur di Indonesia. Tour sepanjang pulau Jawa dan dilanjutkan di Bali. Selama liburan itu dia tidak bisa melepas nalurinya sebagai pencinta bola. Dia konon akan hadir pada pembukaan AFC Asian Cup 2007 di Bangkok Thailand dan melanjutkan perjalanan keliling Jawa dan Bali. "Liburan tahun ini akan diakhiri dengan, nonton pertandingan final Asian Cup di Jakarta, 29 Juli 2007," demikian ungkap mantan pelatih Timnas Indonesia U-23 itu.


Sebenarnya bukan tanpa alasan juga, Foppe pergi ke AFC Asian Cup 2007 karena tahun depan dia akan mendampingi tim Jong Oranje berlaga di Olimpiade 2008 di Bejing Cina. Jadi itung-itung menyesuaikan diri dengan cuaca dan mengamati kekuatan lawan-lawan Asia. Atau Foppe juga akan terlibat dalam tim penasihat PSSI dalam Asian Cup ini, aku enggak tahu. ET-Div

Sabtu, 23 Juni 2007

Oranje U-21 Pertahankan Juara Eropa



Kesebelasan Oranje U-21 asuhan Foppe de Haan menjuarai Piala Eropa. Pada pertandingan final Sabtu 23 Juni 2007, tim Oranje menyudahi Serbia dengan angka telak 4-1. Dengan demikian kesebelasan muda Oranje ini, berhasil mempertahankan gelar Eropa yang diraih tahun lalu di Portugal. Dari turnamen ini membuktikan betapa Foppe de Haan adalah pelatih yang luar bisa hebat. Karena baik tahun lalu maupun tahun ini Oranje dilatih Foppe de Haan.
Sayang sekali Foppe tidak berhasil mengantarkan tim PSSI U-23 menuju prestasi yang lebih baik. Siapa yang salah Foppe atau PSSI U-23?
Aku jadi ingat kata-kata Foppe ketika aku wawancara :"Kalau memberikan pengarahan pada tim Oranje, Foppe hanya butuh waktu setengah jam saja." Sedangkan untuk hal yang sama kepada tim muda Indonesia dibutuhkan waktu dua bulan. Jadi memang berbeda! ET
 
Blogger Templates