Kamis, 21 September 2006
Tugas Berat Foppe de Haan
Foppe de Haan adalah pelatih kondang yang mengantarkan tim muda Belanda, Jong Oranje mengukir sejarah dengan merebut gelar juara Eropa 2006. Selain ini pelatih kelahiran 26 Juni 1943 ini adalah pemegang rekor sebagai pelatih terlama di Liga Utama Belanda. Melatih SC Herenveen selama 19 tahun (1985-2004). Ia menonjol dengan karakter kebapakan, pandai menganalisa dan piawai menyederhanakan masalah-masalah sulit.
Ketika dimintai pendapat tentang perbandingan tim Jong Oranje yang sukses di Eropa itu dengan tim PSSI U23 yang sekarang dia latih, Foppe mengatakan bahwa kalau memberi pengarahan kepada tim Jong Oranje selama setengah jam, maka untuk penjelasan yang sama kepada tinmas PSSI U23 dia butuh waktu sebulan.
Itu bukan masalah bagi Foppe, karena ia sadar dilatarbelakangi oleh lingkungan dan budaya sepakbola yang berbeda. Ia mencontohkan perbedaan pandang antara Belanda dan Indonesia terhadap olah raga sepakbola. Tentunya pemain muda di Indonesia mendapatkan contoh dari kompetisi dan persepakbolaan yang ada di Indonesia. Bentuk sepakbola dan perhatian akan sepakbola yang mereka dapatkan dan yang biasa mereka saksikan di kompetisi di Indonesia, porsinya masih belum sebanyak seperti di Belanda.
Jadi selama di Belanda ini pasukan muda Indonesia diberi juga tontonan langsung pertandingan-pertandingan sepakbola di Belanda. Tim PSSI ini diajak menyaksikan langsung pertandingan di stadio: Belanda-Bela Rusia, SC Herenveen, Ajax, Groningen dan menyaksikan tim-tim top Belanda lainnya. Dengan tujuan memberikan gambaran lain tentang sepakbola. Di samping latar belakang juga masih ada kendala lain yaitu bahasa. Tidak semua pemain menguasai bahasa Inggris, sehingga penjelasan Foppe dalam bahasa Inggris dialih bahasakan oleh Bambang Nurdiansyah, pelatih asisten yang fasih berbahasa Inggris. Jadi itu adalah proses pelatihan yang membutuhkan waktu dan kesabaran.
Menghadapi Asian Games di Qatar, apakah Foppe mampu menciptakan kejutan dengan PSSI U23 seperti yang dilakukan tim Jong Oranje menjadi juara? Foppe berharap itu bisa terjadi, tetapi pelatih yang terkenal realistis dan mengingatkan bahwa ia mengenal betul pemain-pemain Belanda. Main di klub mana, dan kekuatan serta kelemahan individunya seperti apa. Selain itu Foppe juga mengenal dengan baik lawan-lawannya seperti tim Italia, Spanyol, Ukraina dan Prancis. KNVB memiliki rekaman-rekaman pertandingan tim-tim lawan.
Sedangkan kekuatan bakal lawan di Qatar masih kurang jelas. Bagaimana dengan tim muda Singapura, Suriah dan Iraq yang sama-sama mendiami Grup B yang harus melakukan pertandingan putaran pertama sebelum masuk ke putaran kedua atau final?
Sebagai pegangan bagi Foppe de Haan dan staf pelatih adalah menyiapkan tim Indonesia sebaik mungkin. Menempa fisik menjadi lebih kuat, menumbuhkan mental tidak gampang menyerah, menguasai teknik dengan baik dan memiliki konsep strategi yang baik. Kalau itu bisa dicapai maka PSSI siap dan tinggal saja melihat kemampuan lawannya.
Porsi latihan yang diterapkan pelatih Belanda ini, dirasa oleh para muda Indonesia sebagai terlalu berat. Seperti yang diungkapkan oleh salah seorang pemain yang menyatakan di bulan ketiga ini mereka mulai merasa kelelahan.
Hal ini juga diungkapkan Bambang Nurdiansyah, asisten pelatih PSSI yang mendampingi tim muda Indonesia di Belanda. Mereka harus latihan pagi dan sore dan itu dirasakan cukup berat dan menguras tenaga, demikian ungkap mantan striker PSSI itu. Kekalahan pada pertandingan latihan lawan Oranje U21 itu, katanya, antara lain disebabkan karena keletihan. Bahkan menurut Bambang yang juga punya pengalaman menimba ilmu bola di luar negeri, sebagai orang Melayu tidak terbiasa untuk pergi terlalu lama dari rumah dan jauh dari keluarga. Namun demikian Bambang juga menambahkan bahwa nanti kalau Qatar sudah dekat maka semangat juang akan meningkat kembali.
Memang seperti yang diungkap Foppe, proyek yang dia pimpin ini antara lain bertujuan meningkatkan fisik dan teknik agar menyamai tarap tim-tim atas Asia. Sekarang tinggal kwalitas individu yang masih harus digodok. Kesalahan-kesalahan secara individu yang harus diperkecil. Foppe de Haan mendapat ijin dari Asosiasi Sepakbola Belanda KNVB, untuk mendampingi tim PSSI U23 berlaga di Qatar. Walau demikian kalau melihat lamanya waktu yang dibutuhkan bagi seorang Foppe saja untuk mengajari para muda Indonesia ini, maka layakkah kita kalau menuntut Foppe menyumbangkan prestasi seperti ketika ia mengasuh Jong Oranje menjuarai Piala Eropa?
ET-Ranesi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar