Setelah tertunda sejak 2011 karena berbagai alasan, akhirnya gelandang Almere City FC itu bisa merealisasikan impiannya memperkuat timnas Garuda. Debutnya lawan timnas Filipina, ditandai dengan assist yang menghasilkan gol perdana Greg.
Sudah dua tahun ini Fano, panggilan akrab Stefano berminat dan hilir mudik Amsterdam-Jakarta untuk meraih impian ini. Pemain yang disumpah WNI pada 10 Oktober 2011 itu sering kali harus berurusan dengan pihak klub yang tidak selalu memberi izin berangkat ke Indonesia untuk memperkuat timnas Indonesia.
Sebelumnya Stefano sudah nekad pergi ke Indonesia dengan mengorbankan gajinya dipangkas di Almere City, untuk bisa bergabung dengan timnas dan bermain melawan Arab Saudi. Namun pengorbanan itu belum menghasilkan seleksi. Walau sempat kecewa namun dia tidak putus asa. Sebuah sikap yang perlu diapresiasi.
Jelang pertandingan persahabatan lawan Filipina pun, Stefano mengeluhkan pada Sepakbolanda, karena klub tidak selalu mendukung keinginannya. Akhirnya dengan perjuangan dan argumentasi yang jelas, ia mendapatkan waktu 4 sampai 5 hari.
Usai laga ini maka Stefano akan langsung terbang kembali ke Belanda, Kamis. "Jum'at saya sudah harus muncul di klub lagi (Almere City FC red.)" Ia hanya mendapatkan waktu 4 sampai lima hari meninggalkan klub. "Klub menggunakan regulasi FIFA yang memberi waktu 4 hari untuk timnas."
Bagi pemain kelahiran 10 Januari 1990 ini kesempatan yang singkat pun tidak jadi masalah. "Yang penting saya ingin main maksimal untuk timnas Indonesia," tulisnya kepada Sepakbolanda.com
Sikap profesional dan perjuangan yang panjang memang sudah merupakan porsi setiap pemain sepak bola profesional. Jatuh dan bangkit kembali. Seperti pepatah mengatakan:
"Bukan kejatuhannya yang menjadi ukuran, tapi kemampuan bangkit setelah jatuh menandakan kebesaran,"
Tulisan terkait:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar