Social Icons

Pages

Minggu, 30 Desember 2012

PSV Tidak ke Indonesia Tapi ke Thailand

PSV Eindhoven, klub papan atas Belanda melawat Thailand antara 5 sampai 12 Januari 2013 ini. Selama ini Negeri Gajar Putih itu Mark van Bommel dan kawan-kawan akan berlatih tanding lawan klub juara Thailand, Muangthong United. Sayang tidak ke Jakarta, padahal PSV masih ingin latih tanding dengan satu klub lagi di “PSV Centennial Asia Tour 2013”


Untuk pemusatan latihan jeda kompetisi 2012-2013 ini PSV memilih ke Asia. Dengan slogan “PSV Centennial Asia Tour 2013” klub Eindhoven itu sekalian memulai perayaan ulang tahun ke 100nya. Tour Asia ini tercipta antara lain berkat kesepakatan sponsor dengan perusahaan asuransi AIA Thailand. 

Program
Di websitenya PSV menuliskan program selama di Thailand. 

  • Pada 7 Januari, para pemain dan pelatih PSV memberi soccer clinics pada bakat-bakat Thailand (10-13 Tahun). Selain itu staf teknis PSV memberikan workshop tentang manajemen kepada klub-klub daerah di Thailand. 
  • 8 Januari dicanangkan pertandingan persahabatan PSV lawan juara liga Thailand, Muangthong United. Pertandingan berlangsung di markas Muangthong United stadion SCG Bangkok. PSV di situsnya, menyebutkan ingin menggelar satu lagi laga persahabatan sebagai persiapan paroh kedua skuad Dick Advocaat. “Tapi organisator tidak bisa berhasil menemukan satu lagi lawan latihan.”
Tanggal 13 Januari PSV sudah kembali ke Belanda dan untuk mempersiapkan laga perdana kompetisi menjamu PEC Zwolle, 18 Januari 2013.

Sepakbolanda jadi bertanya-tanya, mengapa tidak sekalian mampir ke Jakarta? Sebelumnya kan promotor Indonesia juga sudah dua kali melobi untuk mengundang klub kondang Belanda ini? Apakah AIA Indonesia tidak bisa mbonceng saudaranya di Thailand? 

Dari film ini bisa dilihat keseriusan pihak Thailand dalam mengupayakan kedatangan PSV. Mereka datang langsung ke Eindhoven dan bertemu dengan direksi.




Kisruh
Kalau membaca berita Tempo, Desember 2011, penyebab pembatalan adalah kisruh sepak bola Indonesia. 

Batal Kedua Kali
Tapi pada September 2012, PSV memberitakan akan melawat Thailand dan Indonesia bulan Desember ini. Ketika itu akan melibatkan Philips sebagai sponsornya. Tapi akhirnya rencana ke Indonesia pun gagal lagi.Alasan pembatalan tidak disebutkan dengan jelas. Mungkinkan karena kisruh? 

NB:  Koreksi. Mantan klubnya pemain naturalisasi Greg Nkwolo bukanlah Muangthong. Seperti yang sebelumnya ditulis sebelumnya. Terima kasih koreksi dari seorang teman di Facebook: Surya Ariendra. 

Jumat, 28 Desember 2012

Klub Radja Nainggolan Juga Nunggak Gaji

Nasib Radja Nainggolan, rupanya tidak jauh beda dengan saudara seTanah Air. Klubnya Cagliari dikabarkan mengalami kesulitan finansial dan sudah tiga bulan tidak bayar gaji pemain. Sepakbolanda membaca tulisan di Belanda dan Belgia, mengutip Gazzetta dello Sport. Wah dengan begini maka kemungkinan Radja Nainggolan pindah di transfer windows ini, ke klub besar bisa lebih besar.


"Cagliari, klubnya Radja Nainggolan, sudah sejak tiga bulan tidak lagi bisa membayar gaji pemain." tulis media Belgia 


Francesco Marroccu, Direktur Cagliari yang tampil di  Serie A, menunjuk tekor finansial pada masalah stadion. "Kami punya tabungan 20 juta euro untuk mencegah degradasi," ungkap Marroccu disadur koran Belgia. 




Tapi uang itu sekarang habis, kata RTL Nieuws. Cagliari harus membayar 10 juta euro untuk stadion lama Santa Caterina dan delapan juta untuk stadion baru "Is Arena." Dua setengah juta uang hasil televisi harus diserahkan ke pemda.

Saat ini Cagliari juga sedang bermasalah dengan pemerintah daerah. Selain itu klub Radja Nainggolan ini menduduki urutan 17, dekat zona degradasi, di perolehan sementara Serie-A. 


Berita terkait:

Rabu, 26 Desember 2012

Tom Hiariej dari FC Groningen Disewa FC Emmen

Trotsvanhetnoorden.nl

Tom Hiariej, gelandang keturunan Maluku Belanda resmi disewa FC Emmen mulai paroh kedua musim kompetisi 2012-13 ini. Sudah sejak beberapa bulan ini Tom tersingkir dari tim inti FC Groningen. Mungkin FC Emmen di Jupiler League jadi batu loncatan bagi Tom Hiariej untuk naik lagi ke Eredivisie.


Berita resmi kepindahan Tom ke FC Emmen ditulis langsung oleh Direktur FC Groningen, Hans Nijland di Twitter: "Tom Hiariej sampai akhir musim kompetisi disewakan ke Emmen. Tom, semoga sukses."

Bukan Kejutan
Kepergian gelandang kelahiran 25 Juli 1988 dari Groningen sebenarnya bukan kejutan. Sebab sudah beberapa bulan ini terbesit berita bahwa klub Belanda Utara itu ingin menyewakan gelandang keturunan Maluku Belanda itu ke klub lain. Alasannya karena dia tidak masuk dalam tim pilihan coach Robert Maaskant. 

Batu Ujian
Sebenarnya kontrak Tom di FC Groningen masih sampai musim panas 2015. Artinya selama setengah tahun di FC Emmen ini menjadi batu ujian bagi putra dari Jopie Hiariej untuk membuktikan kwalitasnya. Kalau keberuntungan berpihak padanya, maka dia akan kembali ke FC Groningen atau ke klub lain Eredivisie setelah musim ini. 


FC Emmen juga memberitakan kedatangan Hiariej pada situs resminya.
                     "FC Emmen menyewa gelandang, Tom Hiariej dari FC Groningen sampai akhir musim. Hiariej 24 tahun kelahiran Winschoten bermain di Groningen 103 kali. Musim ini hanya tiga kali. Ia akan gabung dengan pemusatan latihan di Turki."

Tapi bagi Sepakbolanda pilihan FC Emmen, cukup mengejutkan. Sebab klub ini berada di posisi rendah, divisi dua Belanda. Dan kwalitas Tom di atas rata-rata pemain Jupiler League. Semoga Tom tetap semangat dan tidak kendor serta nyantai.

Sebelumnya Sepakbolanda juga sudah menyorot FC Emmen pada tulisan mengenai Jeffrey de Visscher. Winger keturunan ini diberhentikan karena kasus 'pelanggaran' ketertiban umum.


Sepeninggalan De Visscher ini maka FC Emmen punya pemain baru keturunan. Cukup alasan untuk tetap memantau klub yang menghuni posisi tidak memuaskan, 15 di Liga Jupiler.


Tom diharapkan gabung dengan klub barunya di latihan pertama 2 Januari 2013 ini. Dan pada 8 Januari dijadwalkan pemusatan latihan di Turki. Veel Succes Tom!

Tulisan Terdahulu Tentang Tom Hiariej: 


Selasa, 25 Desember 2012

Ajax Amsterdam Jajal Dua Bakat China


Ajax Amsterdam menjajal dua pemain muda China, Januari 2013 ini. Klub legendaris Belanda itu ingin melihat kemampuan Wang Chemgkuai (18 tahun) dan Wei Shihao (17 tahun). Masih menjadi pertanyaan apakah mereka mampu memenuhi standar Ajax yang ketat itu. Kalau Cina bisa, kapan ada pemain kelahiran Indonesia jajal klub Eredivisie?


Nama dua pemain asal China itu tidak datang begitu saja dari langit. Henk ten Cate yang tahun lalu melatih Shandong Luneng Taishan, menyampaikan pada direksi Ajax di Amsterdam bahwa ada dua bakat dari klub ini. Wang dan Wei akan menjalani masa uji coba selama beberapa pekan di Amsterdam. 


'Wang sebelumnya sudah pernah magang di kami, dan akhirnya kami minta dia datang lagi,' ungkap Marc Overmars direktur Sepak bola Ajax kepada media Belanda, de Telegraaf.  'Ia bisa dipasang di semua posisi gelandang. Henk (ten Cate) menyaksikan dia bermain di tim junior (di China red.)' tambah Overmars.

Menurut Henk ten Cate, Wei Shiahao adalah striker dan memiliki bakat lebih bagus lagi ketimbang Wang. Kalau mereka jadi menandatangani kontrak di Ajax maka mereka akan mengikuti jejak Sun Xiang.



China Pertama di CL
Tahun 2007, Sun Xiang mengukir sejarah sebagai pesepakbola pertama China yang bermain di PSV Eindhoven dan berlaga di Champions League. Bek kiri, kala itu berusia 25 tahun mengantongi kontrak enam bulan di Eindhoven. 

17 Februari 2007 ia menempuh pertandingan perdana di Eredivisie melawan Heracles Almelo. Dan tiga hari kemudian 20 Februari 2007 dia masuk di babak kedua pada laga Champions League, PSV lawan Arsenal. Duel ini dimenangkan tim Belanda itu 1-0. 

Kalau para pemain China saja bisa tembus liga Eredivisie bahkan sampai Champions League, kapan giliran pemain kelahiran Indonesia?

Kalau mengikuti resep pemain-pemain China ini, maka para bakat kita harus menunjukkan kebolehan. Untuk itu perlu ada 'mata' atau scout Ajax yang melihatnya. Bisakah kita melakukan itu?



Senin, 24 Desember 2012

Wouter de Vogel Keturunan Sedang Cedera


Wouter de Vogel, geladang keturunan di FC Den Bosch berangkat ke Bali. Selama dua pekan "The Bird" bersama kekasih dan orang tua menikmati liburan dan merayakan Natal dan Tahun Baru di Indonesia. Negeri nenek moyangnya. 


Wouter, paling Kiri bersama Rekan timnya.
"Saat ini saya sedang cedera pada 'kruisband' (Ligament Cruciatum red.) Revalidasi sudah tiga bulan dan masih harus menjalani 6 bulan lagi! Saya akan liburan ke Bali dari 22 Desember sampai 5 Januari," demikian tulis Wouter de Vogel kepada Sepakbolanda. 


Di halaman Facebooknya ia pun menulis "Bersama ortu dan kekasih tersayang, besok pagi berangkat liburan ke Bali!! Akhirnya 15 hari menikmati liburan setelah menjalani revalidasi," maka sampai 5 Januari mereka akan berada di pulau Dewata, Bali.

Pemulihan Cedera
Memang saat ini pemain bertinggi badan 173 cm itu sedang dalam pemulihan cedera. Gelandang FC Den Bosch keturunan Indonesia, sedang mengalami cedera berat lutut. Pada laga Den Bosch lawan Sparta Rotterdam di menit ke 50' De Vogel kena teckle berat.  

Hasil scan MRI di rumah sakit menyimpulkan pemain keturunan kelahiran 17 September 1990 di kota kiju Gouda itu, mengalami cedera pada Ligament Cruciatum, sendi lutut bagian depan. Tim medis memperkirakan pemain berjuluk "The Bird" itu butuh delapan sampai sembilan bulan untuk pemulihan. 

Sial
Malang sebenarnya nasib Wouter, sebab baru dua kali memperkuat FC Den Bosch dalam laga resmi. Sebelumnya, pada laga Jupiler League lawan FC Oss, Wouter masih menjadi pemain pengganti. Pada laga lawan Sparta, pemain yang menguasai teknik dengan baik itu dipasang sebagai Starting-11. Musim ini sebenarnya De Vogel adalah milik ADO Den Haag, tapi disewakan ke FC Den Bosch. 

Sebelum direkrut ADO Den Haag, Wouter de Vogel bermain di tim junior AZ. Ia memulai karir profesional di SC Telstar pada musim kompetisi  2010/11.  

Sepakbolanda mendapat info ke-Indonesiaan gelandang ini dari Sigourney Bandjar, bek kanan RKC keturunan Jawa Suriname.

Rabu, 19 Desember 2012

Go Ahead Pukul Garuda 4-0, Sebuah Catatan Sejarah!

Sepakbolanda menemukan sebuah liputan pertandingan antara Kesebelasan Nasional Indonesia yang bertandang ke Deventer Belanda dan bertanding melawan Go Ahead Eagles. 

Pertandingan persahabatan itu berlangsung tahun 1976, namun Sepakbolanda tidak bisa menemukan tanggalnya. Yang pasti Go Ahead Eagles menang 4-0 malam itu. 


Namun demikian reporter dari Radio Nederland di Hilversum Belanda memberikan laporan langsung pertandingan itu dari stadion Adelaarshorst Deventer. Dengarkan Laporannya!!

Cuplikan dan rangkuman sampai gol pertama Go Ahead di menit ke 13, oleh Stef Walbeek (lihat gambar) Kesebelasan nasional Tamtama dilatih Frans Hutasoit dan Go Ahead Eagles ditangani Wiel Coerver.

Sampai tahun 1975, Wiel Coerver sendiri adalah pelatih timnas Indonesia. Apakah kawan bisa menambahi informasi, kapan tanggal pertandingan ini? 

Mampukah Tim Joey Suk Hadang PEC Zwolle?

Rabu malam team Joey Suk dan Xander Houtkoop, dua keturunan Indonesia dan Maluku Belanda dari Go Ahead Eagles berlaga kandang menghadapi PEC Zwolle di babak delapan final Piala KNVB. Sepakbolanda hadir melaporkan langsung dari stadion Adelaarshorst Deventer lewat tweet: @ekatanjung



Pertandingan ini dipandang sebagai derby Provinsi Overijssel. PEC Zwolle sampai ke babak perdelapan ini setelah sebelumnya menumbangkan dua klub tangguh Roda JC dan RKC Waalwijk. 

Pertemuan dengan Go Ahead Eagles ini juga menarik karena mereka berasal dari dua liga berbeda. PEC di Eredivisi, divisi tertinggi dan Go Ahead dari divisi dua. Bertandang ke Deventer, PEC mendapat dukungan totaal 400 suporter yang disediakan untuk tim tamu.  



Sementara itu Go Ahead yang diperkuat pemain keturunan Indonesia dan pemain terbaik liga Jupiler Kwartal II musim ini saat ini berada di urutan 8 perolehan angka. Namun demikian klub yang juga diperkuat pemain keturunan Belanda Maluku, Xander Houtkoop itu jarang kalah di kandang sendiri. Dengan dukungan massal penonton Go Ahead baru sekali kalah di kandang dari FC Dordrecht klubnya Jeffrey Rijsdijk, akhir Oktober dengan 0-2. 

Ahad silam Go Ahead juga mengalami kekalahan tandang dari Volendam, dalam pertandingan yang spektakuler. Joey Suk dan kawan-kawan sempat unggul  1-3, tapi akhirnya harus menyerah dari klub kota nelayan Volendam dengan 4-3. 

Sejarah 5 duel terakhir Go Ahead vs Zwolle

  • 27 November 2011 Go Ahead Eagles – FC Zwolle 0-1 (Jupiler League)
  • 21 November 2010 Go Ahead Eagles – FC Zwolle 1-3 (Jupiler League)
  • 14 Maret 2010 Go Ahead Eagles – FC Zwolle 1-0 (Jupiler League)
  • 18 Januari 2009 Go Ahead Eagles – FC Zwolle 0-1 (Jupiler League)
  • 30 September 2007 Go Ahead Eagles – FC Zwolle 3-1 (Jupiler League)

Sabtu, 15 Desember 2012

N.E.C. Menjamu PSV Eindhoven

Sabtu malam ini di Eredivisie berlangsung duel menarik antara NEC Nijmegen menjamu PSV Eindhoven di stadion de Goffert. Di dukung publik tuan rumah, formasi tuan rumah asuhan Alex Pastoor mencoba untuk mendapatkan point maksimal dari pemimpin sementara klasement liga utama, PSV dari kota elektronik Eindhoven.

Pertandingan yang dimulai pada pukul 20:45 waktu setempat itu dipimpin wasit Pieter Vink. Pelatih PSV Eindhoven, Dick Advocaat mengharapkan anak asuhannya bisa membawa pulang kemenangan. Sehari jelang pertandingan Dick Advocaat mengatakan "Kalau kami bisa meraih dua kemenangan berturut, atau menduduki posisi teratas, berarti kami bisa puas." 


Selanjutnya Jendral Kecil berharap kemenangan dari FC Twente, 3-0 akhir pekan silam dan membawa PSV memimpin klasemen. "Sayang kalau kemenangan dari Twente tidak dilanjutkan dengan hasil positif di N.E.C. dan NAC Breda. Kita baru puas kalau memenangkan keduanya." 

Sementara itu N.E.C juga termotivasi untuk menang dari PSV. Kemenangan bisa menenangkan publik dan juga membuktikan bahwa formasi Nijmegen ini mampu menghadapi team besar. 

Dalam menghadapi N.E.C.  ini Dick Advocaat akan menjalankan pola permainan sendir, tanpa banyak menyesuikan dengan lawan. "Kami jangan sampai terlalu banyak fokus pada permainan lawan. Kita harus menciptakan peluang sendiri.”

Meninjau statistik maka PSV selalu bisa mengatasi perlawanan formasi Nijmegen.



 Melihat kemungkinan starting-11, maka hanya ada satu pemain keturunan pada pertandingan N.E.C vs PSV itu. Walaupun ada Jordy Tutuarima dan Navarone Foor, tampaknya hanya Foor yang dipasang sejak awal. Kemungkinan starting-11.

Jumat, 14 Desember 2012

Oliver Rifai Resmi Tembus Liga Profesional

Oliver Rifai, pemain keturunan Indonesia di SC Telstar akhirnya mendapat jam terbang sebagai pemain profesional. Para pertandingan tandang ke Sparta Rotterdam, Oliver diturunkan sepanjang babak kedua.


Dengan demikian pemain berayahkan Indonesia dan ibu Belanda itu sudah menyandang status sebagai pemain profesional di SC Telstar. Kepada Sepakbolanda, Oliver tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya ketika mendapat ucapan selamat di Facebook. "Terima kasih banyak, saya senang sekali."


Sejak kepindahan dari tim junior AZ Alkmaar, pemain kelahiran 15 Juni 1993 itu belum pernah mendapat kesempatan bermain di tim inti. Sampai pada pertandingan sengit yang berakhir imbang 3-3 pada 14 Desember 2012.

Peristiwa bersejarah bagi kehidupan manyan pemain timnas Belanda U-17 itu pun bisa tidak lepas dari Facebook. Di halaman pribadinya Oliver Rifai menuliskan: "Mooi moment voor mij en de familie. Mijn debuut gemaakt in het betaalde voetbal in het Kasteel van Sparta. Eindstand 3-3! #trots." Momen yang indah bagi saya dan keluarga. Debut di liga profesional di Kasteel (stadion Sparta.)  Kedudukan akhir 3-3. #bangga.

Sontak posting itu mendapat respon positif dari berbagai rekan dan kontak Rifai, termasuk Sepakbolanda. Semoga saja penampilan ini bukan yang terakhir kalinya. Di SC Telstar masih ada satu lagi pemain keturunan Gaston Salasiwa, yang malam itu tidak diturunkan.  
 
Tulisan terkait:  

Latar Belakang: 

Sebelumnya bek kanan kelahiran Amsterdam itu tidak mendapat perpanjangan kontrak di AZ Alkmaar. Walaupun tidak ada alasan jelas namun sepakbolanda menduga karena masalah cedera lutut yang cukup lama, membuatnya lama absen.
Kepada sepakbolanda Oliver mengatakan sudah tidak ada masalah lagi dengan lututnya. Itu terbukti dari partisipasinya dalam turnamen internasional Copa Amsterdam 1-3 Juni 2012 lalu. Turnamen itu sekaligus merupakan pertandingan perpisahannya dengan AZ. Ia meninggalkan kesan baik di klub yang ditinggalkannya.


Singa Putih
Berbagai sumber melaporkan kepada Sepakbolanda bahwa mulai musim depan Oliver Rifai yang berayah orang Bandung itu akan bermain di klub berjuluk "Singa Putih" itu. Walapun belum memiliki kontrak penuh sebagai pemain profesional, tapi Oliver yakin bisa mendapatkan tempat di tim inti klub yang berlaga di Stadion TATA Steel itu. Dia berharap bisa mendapatkan tempat di tim utama.

Indonesia
Di masa depan Oliver tidak menutup kemungkinan bermain sepak bola di Indonesia, baik sebagai pemaian maupun pelatih. Pada tahun 2005 lalu, Oliver pernah berkunjung ke Indonesia selama lima pekan. Liburan dan mengunjungi keluarga.

Berlatih Keras

Tahun 2012 lalu bek beribukan Belanda dan ayah Indonesia itu sempat terpilih sebagai pemain inti dalam timnas Belanda, U17 (2010). Pemilihan ini menunjukkan bahwa Oliver secara kwalitas masih di atas rata-rata rekan seusianya di Belanda. Kepada Sepakbolanda, dia berjanji akan tetap berlatih keras untuk menunjukkan kemampuannya di sc Telstar. 
 


Selasa, 11 Desember 2012

Michael Timisela Akhirnya Main di Swedia


Michael Timisela akhirnya menemukan klub di Swedia. Setelah vakum selama lebih enam bulan, sejak menolak tawaran perpanjangan kontrak di VVV, Timisela sempat tanpa klub. Banyak kalangan yang memperkirakan musim ini akan terbuang. 


Selasa ini media Belanda dan Michael Timisela sendiri menampilkan kabar gembira ini di laman Facebooknya. "Akhirnya saya bisa main sepak bola lagi," tulisnya menyertai foto terbaru memakai jersey klub barunya Hammarby IF.


Mulai Januari 2013, Timisela akan bergabung dengan tim barunya mempersiapkan kompetisi yang dimulai April 2013.  

Pada situs agentnya, mantan pemain Ajax dan VVV itu sempat galau juga. Dia tidak menduga akan 'nganggur'  begitu lama.  Michael bahkan sempat liburan ke Bali. "awalnya saya pikir: Tenang aja, pasti akan segera dapat klub. Eh ternyata lama juga. Sampai bulan Oktober, lho kok saya hanya nonton doang." 


Keluarganya juga gembira, Michael main bola di negara yang asik. "Pernah ada tawaran dari klub Iran, tapi keluarga tidak mendukung. Mereka senang saya akhirnya memilih Swedia."  


Minat Indonesia
Menurut sumber Sepakbolanda, sebenarnya ada juga beberapa klub Indonesia yang minat merekrut bek kanan ini. Namun rencana itu terbentur perbedaan harga. 

Petualangan di Swedia ini sebagai kesempatan baru. "Klub ini punya ambisi besar. Dan Swedia adalah negara yang nyaman dan Stockholm adalah kota yang indah. Pokoknya saya senang akhirnya bisa main bola lagi." 

Inilah Keturunan Yang Niat Naturalisasi 11 Desember

Rencana pemain keturunan menjalani proses naturalisasi pada 11 Desember ini tidak terrealisasi. Pemain bersangkutan yang sebelumnya mengabarkan kepada Sepakbolanda.com, tidak dengar apa-apa lagi.dapat berita follow up lagi. Bagaimana prosesnya?


Berita bermula dari Jeffrey de Visscher pemain keturunan Indonesia mengirim pesan pendek kepada Sepakbolanda (7/12/12.) Pemain kelahiran Almelo, 5 Mei 1981 ini mengatakan dirinya akan berangkat ke Indonesia antara 11 sampai 15 Desember 2012 ini. "Saya akan ke Indonesia dari 11-15 Desember untuk paspor." 

Kongres
Sepakbolanda cukup surprised dengan berita ini, sebab di periode itu asosiasi sepak bola nasional baik PSSI maupun KPSI sedang mempersiapkan kongres. "Kok bisa sampai ada rencana naturalisasi, sementara sibuk mempersiapkan hajatan penting tentang masa depan sepak bola nasional?"  begitu yang terbesit di kepala Sepakbolanda.

Citra Buruk
Namun demikian tidak ada alasan untuk meragukan ungkapan itu, minimal membengkakan rasa penasaran di ubun-ubun.
Sepakbolanda pun lanjut minta keterangan dari Jeffrey. Pemain liga Eerste Divisie yang di Belanda sendiri sedang menghadapi pencitraan buruk dari klubnya FC Emmen dan media murahan Belanda. 


Cara Murah
Pemain berpengalaman itu baru saja dipecat dari Emmen dengan alasan yang dibuat-buat. "Media menyebutkan bahwa Jeffrey dipecat karena mabok dan buang air di tempat umum." Sepakbolanda menilai pihak klub dan media mencari cara untuk memecat dengan mudah dan murah pemain keturunan Indonesia ini. Sejatinya sudah selama enam bulan ini Emmen ingin lepas dari De Visscher. Alasan pemecatan ini kesannya dipaksakan dan dibuat-buat.

Mungkin saja, momentumnya memang sudah pas bagi pemain keturunan ini untuk memikirkan negara nenek moyangnya. Sebab media Belanda sudah tidak ramah lagi padanya. Sementara negeri keduanya bisa menggunakan 'tenaganya' untuk mendongkrak kekuatan lini depan. 

Lumrah kalau dia mencari petualangan baru, klub baru ketika sedang status bebas kontrak atau free agent. Winger 31 tahun yang pernah main di FC Twente dan Aberdeen Skotlandia itu, memang berniat untuk membela timnas Garuda kalau segalanya lancar. "Kalau paspornya selesai, ya tentu saja itu (main di timnas red.) menjadi bisa," jawabnya. 
 
Blogger Templates