Social Icons

Pages

Rabu, 21 September 2011

Bert Pentury Disoroti Media Belanda

Munculnya Albert Pentury sebagai pengajar program pendidikan para pelatih sepak bola seluruh Indonesia, juga menarik perhatian media Belanda. 

Djenol melihat Radio Zeeland menyebut Bert Pentury (63 tahun) siap meninggalkan kehidupan di Belanda demi tugas impiannya. Pelatih asal kota Oost-Souburg berangkat ke Indonesia memenuhi tawaran PSSI mendidik para pelatih tim junior. "Saya gapai peluang ini dengan dua tangan terbuka," ungkapnya dalam bincang telfon.


PSSI Djohar
Menurut Pentury, kontak dengan PSSI sudah terjalin sejak 2008, ketika ia atas nama asosiasi sepakbola Belanda, KNVB menjalankan proyek di Indonesia. "Kemudian tahun 2009, 2010 dan tahun 2011 ini saya juga berkunjung ke Indonesia," katanya kepada Omroep Zeeland.

"Saya banyak berbicara soal gagasan mengenai sepak bola. Pengurus PSSI yang terdahulu tidak tertarik dengan gagasan saya, tapi pengurus sekarang punya niat baik dan  tertarik pada pemikiran saya. Oleh karena itu empat tahun ke depan saya menjalankan proyek ini. Sebuah mimpi yang jadi nyata."

Pelatihan Dasar dan Timnas

Sementara harian PZC melaporkan dosen di KNVB itu akan keliling dari daerah ke daerah untuk memberi pelatihan. "Kursus yang di Belanda memakan waktu satu tahun, di Indonesia akan dilakukan dalam dua pekan."  Ia tidak menutup kemungkinan juga akan menjadi pelatih timnas junior. "Mungkin salah satu timnas junior," katanya.


Kompetisi Usia Dini

Pentury merasa bahwa tugas di Indonesia ini adalah yang terakhir sebelum pensiun. "Sebab saya juga ingin membantu mengembangkan sepakbola di tanah leluhur, saya sadar mengambil pilihan ini." Media ini melihat bahwa tugas terpenting Pentury di Indonesia adalah membangun kompetisi usia muda.

"Sejauh ini memang sudah ada kompetisi di pelosok-pelosok, tapi tidak di bawah naungan PSSI. Mereka jalankan tanpa koordinasi pusat. Sekarang saya akan mencoba menata dalam struktur jelas. Memang tugas yang besar, karena ini negara yang sangat besar, tapi saya tetap semangat."


Berkaitan dengan panggilan dari PSSI yang langsung dengan Ketum Djohar Arifin maka Bert Pentury terpaksa melepas tugas melatih team junior De Meeuwen di Walcheren di Belanda dan juga tim wanita di Oostkapelle.


Ribut Jong Ambon

Beberapa bulan sebelumnya (Mei 2011) Bert Pentury dan asistennya John Tomasoa meletakkan jabatan sebagai pelatih kepala di klub sepakbola 'Jong Ambon.'  Keputusan mundur Pentury itu disusul pula dengan lengsernya pengurus organisasi sepak bola masyarakat Ambon di Zeeland. Tidak jelas apakah konflik dengan komunitas sepakbola Ambon ini ada kaitannya dengan kegiatan Pentury di Indonesia?


SSB Ambon

Pentury bisa dipandang sebagai orang keturuan Ambon yang peduli dengan perkembangan di Indonesia.Ia akan mengombinasikan tugas di PSSI dengan kegiatan Mobilae Maluku Foundation, yayasan yang juga didukung Simon Tahamata berupaya mendirikan Sekolah Sepak Bola (SSB) di Ambon. "Saya rasa ini kombinasi yang cocok. Karena PSSI juga mendukung membangun SSB di Ambon."


Dikubur di Seram

Kepada harian PZC mengaku semakin dekat dengan Indonesia. "Sejak 1988, setiap kali mendarat di Ambon, serasa pulang kampung. Kemudian empat tahun berturut menjalankan pelatihan dan program sepak bola 2008, 2009, 2010 dan 2011 muncul harapan terselubung untuk di kebumikan di pulau Seram, di kampung orang tua. Sekarang ini harapan itu bisa terrealisasi.

Wim Rijsbergen Kesepian

Perasaan itu terungkap dalam wawancara Wim Rijsbergen dengan Thijs Plug wartawan de Pers, koran Belanda. Wartawan itu menyimpulkan dari ungkapan Wim menjelang akhir perbincangan di Belanda, paroh September 2011.

"Kalau nanti ke Jakarta, ayo kita ketemuan, soalnya saya tidak punya teman sama sekali."  Lebih menarik lagi mengamati ucapan pelatih timnas Indonesia selanjutnya. "Tapi kalau saya dengar perkembangan ini, maka saya tidak yakin apakah saya masih harapkan kembali ke Jakarta, 1 Oktober ini." 



De Pers juga menulis tentang beberapa pemain pilar Garuda. Christian Gonzales dipandang tidak fit dan kegemukan. Irfan Bachdim dinilai terlalu banyak memikirkan karir sebagai selebriti ketimbang sebagai pemain bola. Kiper Markus Horison dipandang sering kebobolan sejak nikah dengan bintang film Kiki Amalia.

Wawancara itu mengenai kisruh mogok tujuh pemain timnas pasca ungkapan pelatih asal Belanda di istirahat turun minum lawan Bahrain di Jakarta. Radio Nederland menurunkan tulisan itu sebagai ulasan pers:


"Pemain timnas Indonesia lebih sibuk mengurus rambut ketimbang pertandingan, ungkap de Pers.
Sebelum ini Wim pernah pula berkomentar, "mungkin pemain-pemain Indonesia kurang bagus untuk bermain di tingkat internasional." Ia mengatakan hal itu setelah timnya kalah 2-0 dari Iran. 

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia PSSI melakukan penyelidikan resmi atas Rijsbergen, atas ucapan tersebut. Sikap keras sang pelatih Belanda tidak selalu dihargai di Indonesia. Demikian tulis harian de Pers.

Namun masih banyak sekali masalah lain. "Para pemain berlagak seperti diva yang cepat sekali menyerah," tambah Wim lagi.

Mogok

Ketika Rijsbergen sewaktu istirahat pertandingan kualifikasi Piala Dunia melawan Iran menegur timnya dengan nada keras namun jujur, para pemain sedemikian terpukul, sehingga mereka melakukan aksi mogok beberapa pekan kemudian. Tujuh pemain menolak bermain di bawah komando Rijsbergen. Aksi mogok ini berlangsung sekitar satu pekan.

Wartawan de Pers, menghubungi Wim Rijsbergen, yang sedang berada di Belanda.
"Mereka (PSSI, red.) menaruh harapan tinggi pada saya, tapi saya dikasih seleksi pemain yang tidak fit. Ketika saya harus menangani anak-anak ini lima hari menjelang pertandingan penting, mereka sudah berminggu-minggu tidak latihan. Pada pertandingan berikut, pemain andalan (Boaz red.) pergi, terkait masalah pribadi. Konyol. Ia sebenarnya malas saja berangkat ke Teheran. Selain itu, dua pemain lain hengkang, begitu saja."

Lebih lanjut di: Radio Nederland

Senin, 19 September 2011

Siapa John Heitinga?

Johnny Heitinga pemain Everton FC dan timnas Belanda Oranje, baru-baru ini mengakui langsung pada Sepakbolanda, dirinya keturunan Indonesia dari garis ayah. Siapa pemain bernama lengkap John Gijsbert Alan Heitinga itu?


Lahir 15 November 1983 di Alphen aan den Rijn, kota kecil dekat Leiden. John memiliki tinggi 183 cm dan berat 75 kg. Gijsbert diambil dari nama depan kakeknya dari ayah, Gijsbert Johannes Heitinga yang lahir di Belitung Sumatra.


John mengawali sepakbola di ARC Alphen aan den Rijn. Pada ultahnya ke tujuh tahun ia mendapat kado dari ibunya berupa voucher untuk latihan di Ajax, dan sejak itu John tidak pernah pergi dari komplex pelatihan Ajax, de Toekomst.

Dengan mudah ia menempuh program pembibitan Ajax. Dia mengikuti semua jenjang kompetisi junior Ajax. Ia lolos seleksi U-16 Oranje dan U-20 di Argentina, ia bahkan menyandang band kapten (2000).



Debut Termuda

Ia termasuk dalam sederetan debutan termuda Ajax, di usia 17 tahun dan 284 hari, maka dia menduduki urutan 23. John mulai debut di liga utama Belanda, de Eredivisie bersama Tim utama Ajax pada 26 Agustus 2001 lawan Feyenoord (1-2).







John hanya dua bersaudara, satu kakak perempuan namanya Natasja. Johnny Heitinga menikahi Charlotte-Sophie dan dikaruniai dua anak. Jezebel putri mereka lahir Maret 2009, dan Lennox Heitinga, Juli 2011.

Sumber: Radio Nederland

Jhonny van Beukering ke Jakarta Lagi

Jhonny van Beukering hari Selasa 20 September ini akan tiba di Jakarta dengan KLM Royal Dutch Airlines KL 0809. Ia ingin segera merumput!

Pemain keturunan Indonesia ini akan melanjutkan karir sepakbola di Pelita Jaya. Sebelumnya banyak berita simpang siur mengenai mantan pemain Feyenoord Rotterdam tersebut.

Namanya sempat dikaitkan klub Tangerang, Pelita Jaya, lalu dia disebut akan pindah ke SC Visé klub milik Keluarga Bakrie di divisi II Belgia. Pihak van Beukering menolak karena Visé hanya bersedia memberi kontrak satu tahun saja. "Kami keberatan karena Visé hanya menawarkan kontran setahun. Saya ingin main di Indonesia."

"Indonesia adalah pilihan utama, dan saya harap kompetisi akan segera bergulir," kata Jhonny van Beukering beberapa saat menjelang keberangkatan ke Bandara Schiphol Amsterdam.

Kali ini dia datang sendiri dan belum bersama istri dan anak-anaknya. "Saya belum tahu kondisi terbaru di sana. Lihat dulu situasi dan berbicara dengan klub, baru kemudian keluarga menyusul."

Paspor Belanda
Soal naturalisasi, mantan striker Vitesse Arnhem, FC Zwolle, De Graafschap, N.E.C dan Feyenoord itu kepada Radio Nederland menyatakan siap untuk diambil sumpah awal Oktober. Radio Nederland merasakan masih ada kesimpangsiuran informasi. Van Beukering belum memahami sepenuhnya undang-undang kewarganegaraan di Indonesia.


Dua Tujuan

Walau demikian striker kelahiran 29 September 1983 di Velp ini menekankan sangat ingin bermain untuk timnas Indonesia. "Saya ke Indonesia untuk dua tujuan, pertama main di Pelita Jaya dan juga memperkuat timnas Indonesia. Semoga dua-duanya bisa terlaksana, " demikian Van Beukering kepada Radio Nederland.

Ketika timnas Indonesia sedang miskin prestasi, maka kontribusi pemain yang punya reputasi dan pengalaman di Liga Luar Negeri bisa sangat membantu.

Sumber berita: Radio Nederland

John Heitinga Ingin Segera ke Tanah Leluhur Indonesia

Sepakbolanda berhasil menemukan jawaban dari pertanyaan yang selama ini menggelayuti para pencinta sepakbola Indonesia. Apakah Robin van Persie dan John Heitinga adalah keturunan Indonesia? Satu pertanyaan sudah terjawab.

Dugaan pencinta sepakbola Indonesia tentang Johnny Heitinga ternyata benar. Bek tangguh timnas Belanda dan Everton FC itu membenarkan dirinya keturunan Indonesia.

John Heitinga menyampaikan kepada Sepakbolanda bahwa dirinya benar punya darah Indonesia. "Ayah saya benar berasal dari Indonesia. Dan lahir di Jakarta."  Jawaban ini menghapuskan segala keraguan dan simpang siur tentang status keturunan pemain nasional Belanda yang aktif di Everton FC Inggris itu.

Belitung-Jakarta
Ronald Heitinga, paman Johnny dalam bincang telepon dengan Radio Nederland membenarkan ke-Indonesiaan ini. Gijsbert Johannes Heitinga kakek John berasal dari Pulau Belitung. Rob ayah John lahir di Jakarta. Keluarga besar Heitinga hijrah ke Belanda akhir tahun 1950an. "Kami enam bersaudara semuanya laki-laki. Empat lahir di Jakarta dan dua di Belanda. Kami pindah ke Belanda tahun 1959."



Ingin ke Indonesia
John adalah satu-satunya, keturunan ke tiga Heitinga yang menjadi pemain sepak bola. John Gijsbert Alan Heitinga itu menyadari dirinya tidak bisa bahasa Indonesia tapi secara bathin punya hubungan dengan negara kelahiran ayahnya, Rob. "Saya kadang mengikuti perkembangan sepakbola Indonesia, publik di sana sangat antusias sekali ya," tuturnya kepada Sepakbolanda.

Defender kelahiran 15 November 1983 itu mengatakan dapat masukan dari keluarga dan juga info tentang sepak bola Indonesia dari Giovanni van Bronckhorst yang tahun ini baru melawat ke Indonesia. Tampaknya latar belakang garis keturunan dan perkembangan sepak bola Indonesia mendorong pria kelahiran Alphen aan den Rijn itu untuk mengunjungi tanah leluhur.


Awal tahun 2011 kakeknya Joop Heitinga sempat berkunjung ke Indonesia bersama putra bungsunya Andy. Mereka mendapat kesan sangat baik tentang Indonesia. Andy menuliskan perjalanan di website biro perjalanan. "Sayang sekali pemandu wisata ke Bandung kurang mengenal tempat-tempat zaman Hindia Belanda. Buat ayah saya (Joop) juga sulit mengenali kembali tempat-tempat lama, karena sudah berubah setelah 53 tahun. Tapi kami sangat puas..."

Musim Dingin
Sementara bagi John, kunjungan ke Indonesia menjadi yang pertama kali. Ayah dua anak yang akrab dipanggil "Johnny" ini kepada RNW mengatakan akan secepatnya berkunjung ke Indonesia. "Saya akan ke Indonesia dalam waktu dekat ini." Ia masih akan melihat celah di tengah kesibukan timnas Oranje dan kompetisi Inggris. Kemungkinan pada akhir tahun, saat jeda kompetisi musim dingin Eropa.



Sumber: Radio Nederland

Jumat, 09 September 2011

Alasan Wim Rijsbergen Tidak Cocok di Indonesia

Radio Nederland menurunkan analisa menarik mengenai nasib Wim Rijsbergen di Indonesia.

Posisi Wim Rijsbergen makin sulit dipertahankan, menyusul kekalahan timnas Indonesia dari Iran dan Bahrain. Berbagai pengamat di Belanda sudah memprediksinya. Sebuah Opini!




Situs Sport1 menulis: "Piala Dunia terlalu jauh buat Wim Rijsbergen. Setelah dua kekalahan di kwalifikasi PD2014. Indonesia menduduki juru kunci grup E."

Sejak penunjukannya jadi pelatih timnas Indonesia paroh Juli 2011, pengamat dan media di Belanda sudah menyangsikan kecocokan antara pelatih asal Belanda ini dengan timnas Indonesia.


Wim terlalu singkat berada di Indonesia untuk bisa melakukan persiapan dengan baik, itulah yang mendasari berbagai pendapat. Masalah waktu ini tampak dalam persiapan yang mepet dalam menemukan lawan tanding untuk timnas. Rencana latihan lawan Malaysia, Korea Utara, Oman beruntun batal dan pada saat terakhir.

Emosi

Soal lain adalah bahasa dan budaya. Sebagai orang 'baru' yang menukangi timnas, Rijsbergen kurang faham dengan ikatan emosi skuad Merah Putih dengan fans dan politik. Tanggapan negatif tentang penampilan skuad Garuda pasca laga kontra Bahrain langsung menyulut emosi publik Indonesia. Masyarakat bola tidak mau terima, meneer dari Belanda itu mengatakan "Yang bermain tadi bukan timnas saya."


Walaupun ungkapan itu sudah sering kita dengar dari mulut pelatih usai jumpa pers di Belanda dan Eropa. Di Belanda ungkapan itu berarti: "Saya tidak mengenali permainan skuad itu. Mereka tidak menjalankan instruksi taktik yang saya harapkan."


Lebih seru bisa dibaca: Radio Nederland

Kamis, 08 September 2011

Siapakah Tonnie Cusell Yang Akan Dinaturalisasi


Salah satu pemain keturunan Belanda yang segera mendapat paspor Indonesia adalah Tonnie Cusell Lilipaly. Siapakah pria  28 tahun yang sudah punya jam terbang panjang itu?


Track-Recordnya bahkan cukup bisa dibanggakan. Sejak Juni 2011 gelandang serang ini bermain di GVVV klub Veenendaal yang aktif di divisi tiga, de Topklasse. Sebelumnya dia bermain di FC Hilversum yang juga berlaga di Topklasse, Liga ketiga di bawah Eredivisie dan Eerste Divisie.


Karir Panjang
Pria satu anak lahir 4 Februari 1983 itu memiliki karir panjang. Ia sudah menjajal berbagai klub di Belanda baik di liga utama maupun liga kedua. Perjalanan karir sejak remaja dari Vitesse Arnhem, RKC Waalwijk, FC Twente, AFC Amsterdam , FC Hilversum dan sekarang GVVV.



Sepakbolanda.com menilai Tonnie Cusell Lilipaly memiliki kecepatan bagus dan passing yang matang. Tidak jarang pula dia melesakkan gol dari kiri pertahanan lawan. Walau tubuhnya tidak terlalu tinggi dibanding rata-rata pemain Belanda, tapi skill penguasaan bola cukup bagus.

Umpan Matang
"Lagi-lagi Tonnie Cusell membuktikan betapa umpan-umpannya sangat matang. Tiga assistnya membuahkan tiga gol mengantar kemenangan FC Hilversum atas HBS," demikian bunyi berita media Belanda mengenai Cusell yang berandil besar dalam kemenangan klubnya.

Berbeda dengan Stefano yang datang hanya untuk urusan timnas U-23 saja, Tonnie Cusell justru membuka kesempatan main di Indonesia "Selama 12 hari ini saya ingin melihat kemungkinan menemukan klub di Indonesia. Kalau cocok ya saya main di Indonesia," ungkap ayah satu anak itu kepada Sepakbolanda.com


Suka Indonesia
Bagi Ton, panggilan akrabnya, Indonesia bukan negara yang asing. Dia sudah beberapa kali ke Indonesia berlibur ke Bali. Dia sangat menyukai makanan dan keakraban orang Indonesia. Kepada Sepakbolanda.com, Ton menuturkan sudah ada pendekatan dengan beberapa klub di Indonesia tanpa membeberkan nama. "Tunggu saja perkembangannya, nanti pasti dikasih tahu," demikian ungkap pria yang memfavoritkan Gianfranco Zola.


Bahkan pada pertemuan dengan Iman Arif awal 2011 di Jakarta disepakati untuk mengajukan permohonan paspor Indonesia. "Dan Cusell juga berminat melanjutkan karir sepakbolannya di Liga Indonesia. Segera setelah paspor jadi dan dipanggil maka dia akan langsung datang," demikian Stefano Lilipaly mengenai sepupunya Tonnie.

Tautan:
Sumber: Radio Nederland

 
Blogger Templates