Jumat, 20 Mei 2011
Sepp Blatter Punya Senjata Kalahkan Bin Hammam
Boss FIFA Sepp Blatter tidak menutup kemungkinan Qatar batal jadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Presiden organisasi sepakbola sejagad itu menanggapi berita di The Times tentang dugaan SUAP terhadap enam pejabat FIFA untuk menggaet dukungan Qatar.
Pria Swiss ini mengatakan akan memeriksa minimal dua anggota FIFA. Dari Kamerun: Issa Hayatou dan Jacques Anouma dari Pantai Gading. Mereka konon menerima sogokan 1,5 juta dolar.
Blatter mengatakan memiliki seorang whistleblower atau pelapor asal Qatar. Orang ini diminta menyodorkan bukti ke kantor pusat FIFA di Zürich. Komisi etis akan memeriksa kebenaran tuduhan terhadap Qatar ini.
Kalau benar ini terjadi dan Qatar urung menggelar Piala Dunia 2022, maka inilah untuk kali pertama dalam sejarah FIFA membatalkan penunjukan.
Atau keputusan dan berita ini muncul berkaitan dengan tanggal 1 Juni 2011 di Zuricht. Hari itu berlangsung pemilihan ketua umum baru FIFA. Blatter masih kekeuh ingin menjabat lagi, dan satu-satunya saingan adalah Mohammad Bin Hammam, dari mana lagi kalau bukan Qatar.
Di sini saya punya dua pertanyaan:
1. Apakah ini sebuah cara untuk meredam Bin Hammam dan menekan Qatar?
Negeri Arab ini harus pilih salah satu: "Bin Hammam ngotot jadi ketua FIFA tapi hilang PD 2022?" ATAU "Ambil tuh Piala Dunia 2022, tapi tarik mundur Bin Hammam!!"
2. Pertanyaan kedua SIAPA, empat dari enam nama yang disebut The Sunday Times sebagai ketua persatuan sepakbola nasional yang disogok itu? Dua sudah diketahui namanya. Tapi yang empat itu siapa? Aku berdoa, semoga saja tidak ada pejabat Indonesianya!!
Label:
Bin Hammam,
FIFA,
Kasus Suap,
Piala Dunia 2022,
pssi,
qatar,
Sepp Blatter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar