Sabtu, 29 Januari 2011
Duo Heatubun Berbakat Tapi Tidak Terpantau
Yael dan Yentl Heatubun, pesepakbola keturunan Indonesia-Belanda lolos bidikan media Indonesia. Mungkin karena bermain di kompetisi Belgia dan lebih menonjol di kickboxing.
Team Radio Nederland (RNW) menjumpai kakak beradik Yael dan Yentl di gedung latihan kickboxing di kota Geleen perbatasan Belgia. Beberapa kali keduanya meraih gelar pada kejuaraan boxing dan Thaiboxing tingkat propinsi. Mereka melatih olah raga bela diri pada anak-anak remaja regio Geleen, Belanda Selatan.
Maluku Bule Kekar
Kekuatan fisik tampak dari susunan otot yang membalut tulang berukuran 171 dan 175 cm yang dipertontonkan pada tim RNW. Walaupun tampang mereka lebih menyerupai orang bule, tapi dari kedua sisi orang tua menyandang darah Indonesia. Ibunya Indonesia-Belanda dan Ayahnya blasteran Ambon-Belanda.
Dua hari seminggu, kakak beradik 21 dan 23 tahun melakoni sepakbola bersama klub Belgia, Stokkem vv. Mereka menyadari klub sekarang terlalu ringan untuk kwalitas mereka. Tak heran jika keduanya jadi pilar di klub ini. Yael si adik kelahiran 7 Agustus 1989, adalah striker produktif tahun lalu mengemas 25 gol. Sementara Yentl, 29 Mei 1987 merupakan gelandang serang, pemasok umpan dan mencetak 5 gol.
Fortuna Sittard
Keduanya mengenyam pelatihan panjang di klub Fortuna Sittard liga dua Belanda, Yael 10 tahun dan Yentl 11 tahun. "Di Fortuna, saya main sampai tingkat Junior A (tertinggi red.) dan kakak saya bahkan sudah pernah bermain di tim utama," ungkap Yael pada RNW. Mereka pergi karena silang pendapat. "Kami memutuskan pergi karena tidak sependapat soal jam terbang. Bukan karena kwalitas yang tidak memadai."
Apakah mereka memang punya kwalitas untuk liga Indonesia? Tapi dari kombinasi sepakbola dan kickboxing saja sudah menarik. Mengingat pertandingan liga Indonesia kerap mempertontonkan adegan adu otot dan baku hantam.
Baca selengkapnya di RNW Indonesia
Jumat, 28 Januari 2011
Leroy Resodihardjo disewa Almere City
Leroy 185 cm tampil pertama kali di liga tertinggi Belanda, de Eredivisi Agustus 2008, dibawah pelatih kelahiran Surabaya, André Wetzel.
Dia berasal dari klub amatir Scheveningen. Di Den Haag, Resodihardjo merumput 18 kali di liga utama. Tapi musim ini di bawah John van den Brom, dia belum pernah dipasang di Den Haag, demikian Djenol dari berbagai sumber.
Sosok Resodihardjo juga pernah digadang memperkuat timnas Indonesia. Tahun 2009 ia, Jhon van Beukering dan Jason Oost disebut-sebut sebagai kandidat pemain nasional Indonesia. Kepada harian Belanda, AD, Leroy Resodihardjo mengatakan terbuka mengenai tawaran main di rimnas Merah Putih.
Namun sejak itu namanya tidak sering muncul di pemberitaan. Ayah Resodihardjo berasal dari Indonesia, sehingga berpeluang mendapat kewarganegaraan.
Gelandang kelahiran Leidschendam mempersembahkan gol pertama untuk Den Haag pada laga kandang menjamu FC Twente, November 2008. (Gol Leroy pada timecode 1:30 - 2:00 )
Kamis, 27 Januari 2011
Siapa Diego Michiels?
Diego Michiels pemain yang disusulkan ke timnas U-23 untuk SEA Games 2011 dan pra-Olimpiade 2012. Siapa sebenarnya defender sayap kanan yang bertatoo dan bergigi emas itu?
Diego Michiels lahir di Deventer 8 Agustus 1990. Masuk skuad Go Ahead Eagles di divisi dua (eerstedivisie) sejak musim kompetisi 2009/2010. Diego meniti karir bola di klub amatir, dvv RDC Deventer, kemudian direkrut Go Ahead Eagles untuk tim junior. (Foto: Diego Dipanggul Joey Suk)
Penampilan perdana sebagai starter 11 pada 20 November 2009 lawan MVV. Tahun lalu 2009/2010 Diego masih mengantongi kontrak amatir do Go Ahead Eagles. Tapi sejak awal kompetisi ini dia terikat kontrak prof selama dua musim, dengan kemungkinan perpanjangan dua musim lagi. Bersama Joey Suk, Diego Michiels dipandang sebagai wajah Go Ahead Eagles.
Dalam perbincangan Facebook dengan Djenol pada 31 Desember 2010 lalu, Diego sudah menyatakan tertarik untuk bermain di Indonesia. Awalnya dia tertarik main di klub Indonesia, dan tidak pernah terpikirkan memperkuat timnas U-23.
Secara fisik, 180 cm Diego sangat fit, karena sepanjang bulan Desember 2010 dia diskor tiga pertandingan karena terjadi baku ricuh dengan pemain lawan. Kalau dibanding dengan di ISL atau LPI sebenarnya kejadian yang sepele sekali. Tapi di Belanda, Diego kena skor tiga pertandingan. Lihat selintas penampilan Diego dan kartu merahnya (time code 1:14).
Dampak positifnya ya dia secara fisik cukup fit untuk bisa mengikuti seleksi Alfred Riedl. Walaupun Diego akan kewalahan dengan sengatan matahari dan kena jetlag, tapi Mr. Rield kemungkinan akan langsung terkesima dengan kwalitas defender yang memiliki pasangan wanita keturunan Turki, Gulden Akgul ini.
Kalau memang mencari defender di kanan yang bisa mendampingi Ruben Wuarbanaran, memang Diego sosok yang cocok, punya kecepatan dan cenderung ikut menyerang. Itung-itung sebagai pengganti Mark van der Maarel, walaupun masih dua kelas di bawahnya. Lumayan untuk menahan laju penyerang kiri luar tim lawan tingkat SEA Games.
Minggu, 23 Januari 2011
Jordy de Kat Disusulkan ke Seleksi U-23
Jordy de Kat, akan ikuti seleksi timnas U-23, demikian berita di Radio Nederland. Selama seminggu dia akan unjuk kemampuan kepada pelatih Alfred Riedl. Indo-Belanda 21 tahun ini berharap lolos skuad Garuda Muda.
Di halaman Facebook-nya, Jordy minta doa dan support semoga perjalanan ke Indonesia ini lancar. Selain itu dia bangga dua kali diundang ke Indonesia dalam dua bulan. Mahasiswa Arsitektur di Sekolah Tinggi Avans ini akhirnya berangkat setelah merampungkan paper tugas dan mengerjakan beberapa ujian. Mungkin ini pula yang membuat dia baru bisa datang ke Indonesia, setelah gelombang seleksi ke tiga selesai.
Indo-Holland
Senin 24 Januari dia diharapkan tiba lagi di Jakarta. Striker sv TOP di kota Oss Belanda Selatan ini berangkat Minggu 23 Januari menumpangi pesawat Garuda dari Amsterdam. Nama Jordy de Kat mulai dikenal lewat laga amal di Surabaya dan Malang bersama tim Indo-Holland, November 2010.
Ruben Wuarbanaran
Radio Nederland RNW menemukan data bahwa dari 18 pemain Indo-Holland dikomandoi direktur pelatihan junior Feyenoord, Stanley Brard sudah empat yang kembali ke Indonesia. Dua bersaudara Bryan dan Dane Brard dikontrak di Medan Chiefs, Ruben Wuarbanaran lolos seleksi timnas U-23.
Bahasa Indonesia
Tampaknya De Kat adalah pemain keempat dari angkatan Indo-Holland 2010 yang kembali ke Indonesia. Walaupun masih harus melalui seleksi namun dia cukup terkejut dengan undangan dari PSSI ini. Kedua orang tuanya berakar di Semarang. Tidak heran jika dia juga bisa berbahasa Indonesia. Walaupun tidak lancar namun Jordy merupakan pemain blasteran paling baik penguasaan bahasa Indonesianya. Dia pun kagum dengan sambutan publik di Indonesia. Bahkan dia sempat tampil di "Bukan Empat Mata" November 2010.
Lebih jauh bisa dibaca di: RNW (Radio Nederland)
Kamis, 20 Januari 2011
Jordi van Gelderen Pemain Belanda Keenam di LPI?
Lagi-lagi klub LPI minati pemain asal Belanda. Setelah Medan Chiefs menggaet Bryan dan Dane Brard serta Ferd Pasaribu. Tangerang Wolves mendapatkan tandatangan defender Regilio Jacobs. Richard Knopper sedang bernego dengan PSM Makassar, kali ini muncul nama ke enam. Jordi van Gelderen, defender SV Argon itu diincar klub Malang, Persema.
Skuad tempaan Timo Scheunemann ini tampaknya membutuhkan lini pertahanan yang bisa menggantikan Abanda yang tidak diketahui rimbanya. Jordi van Gelderen kelahiran 26 April 1990 punya kelebihan fisik yang kuat didukung ketinggian badan 192 cm.
Tinggi Badan?
Mengenai tinggi badan masih terdapat beberapa perbedaan antara beberapa sumber. Ada yang menyebut 190, 192 dan ada yang mengatakan 195 cm. Sebelum pindah ke SV Argon, dia pernah main di HFC Haarlem 2003-2009, tapi akhirnya kontraknya tidak diperpanjang, demikian temuan Sepakbolanda.nl dari berbagai sumber di Belanda.
Peran Irfan
Pilihan pada Jordi tidak mengherankan karena pernah sama-sama bermain dengan Irfan Bachdim. Dan sebagai pelatih Eropa, Timo terbuka mendengar masukan dari Irfan. Memang tidak ada ruginya, apalagi kalau itu berbuah pada kerjasama yang mulus di lapangan. Pada akhirnya kan sesama pemain juga yang harus menjalankan laga, bukan pelatih. Cara kerja yang baik dari pelatih asal Jerman itu.
Kaki Kiri
Posisi yang cocok untuk Jordi, seperti di SV Argon Mijdrecht menempati Center Back atau Gelandang Bertahan. Jordi van Gelderen saling bergantian dengan Jasper de Haer dan Tuan Truong Minh. Sepakbolanda.nl juga melihat kelebihan lain Jordi, kaki kirinya yang juga jalan, selain kaki kanan. Dan dia masih terus berlatih meningkatkan kemampuan tendangan kirinya.
Dalam beberapa laporan pertandingan di SV Argon, Sepakbolanda.nl menemukan beberapa kali Jordi memasok umpan-umpan matang ke lini depan. Walaupun belum menyaksikan langsung, namun bisa diduga Jordi juga punya passing bagus.
Tinggal menunggu saja apakah Irfan atau Fardy Bachdim mampu merayu Jordi datang ke Malang.
Regilio Jacobs Resmi Milik Tangerang Wolves
Tanggal 19 Januari lalu Regilio Jacobs resmi dipinang Tangerang Wolves. Hari itu ia menandatangani kontrak di Tangerang. Demikian Regilio menuliskan di Facebooknya.
Sontak saja berita ini mendapat sambutan antusias dari keluarga dan kerabatnya di Belanda maupun di Indonesia.
Semua gembira menyambut perkembangan ini. Gefeliciteerd! yang artinya Selamat!! sering kali terbaca di wallnya Regilio.
Tampaknya defender asal Oss Belanda itu mulai menikmati kehidupan barunya di Indonesia. dengan bangganya dia menunjukkan rumah megah yang boleh didiami selama dia main di Tangerang Wolves.
Fans di Indonesia juga menyambut baik perkembangan ini ada yang melontar dalam bahasa Indonesia, Inggris dan juga Belanda hasil garapan Google Translator.
Saudaranya yang tinggal di Indonesia menyambut perkembangan ini dengan ucapan, semoga betah di sini dan segera memperkuat timnas Indonesia. Apakah benar akan terlaksana? Harus kita nantikan perkembangannya.
Rabu, 19 Januari 2011
Bukti Kesetiaan Irfan Bachdim
Banyak kalangan yang tidak mengerti pilihan Irfan bertahan di Persema dan menerima konsekuensi dicoret dari timnas. Ini bukti kesetiaan Irfan.
Aku rasa bagi Irfan, Persema dan Timnas bisa jalan bersama. Yang membuat jadi buah simalakama kan para petinggi organisasi sepakbola. Saya mendukung keputusan Irfan bertahan di klub yang menerima dia apa adanya, ketika Persib dan Persija menyepelekan dia.
Irfan jelas sangat sedih ditolak timnas, tapi disaat yang sama di juga tidak bisa melupakan orang-orang dan Persema yang menampung dia sejak dia masih 'belum apa-apa.' Saya juga kagum dengan KESETIAANx, ikut Persema pindah ke LPI.
Ini bukan soal setuju atau tidak, tapi itu adalah keputusan management. Seumpama Irfan tinggalkan Persema demi timnas, maka saya akan kecewa sekali. Bayangkan jika kita meninggalkan pasangan kita yang membantu dan menerima apa ada ketika masih belum terkenal. Apakah akan ditinggal begitu saja?
Ini sekali lagi sebuah pembelajaran: berpikirlah kedepan dan tidak oportunistik!!
Jumat, 14 Januari 2011
Alasan Van der Maarel dan Lilipaly Tidak Datang
Seberapapun besarnya harapan PSSI mendatangkan tiga bintang bola blasteran Indonesia Belanda untuk seleksi Sea Games 2011, mereka tidak akan muncul 15 Januari ini.
Berbagai media Indonesia mengutip Iman Arif, deputi Bidang Teknis BTN yang berjanji mendatangkan Mark van der Maarel dan Stefano Lilipaly duo FC Utrecht yang sangat berbakat itu. Bahkan disebutkan PSSI juga gagal mendatangkan Oliver Rifai defender muda Jong AZ Alkmaar.
Radio Nederland (RNW) menemukan alasan penolakan itu. Selain karena sedang mengikuti pekan latihan di Portugal antara 10 - 15 Januari, masih ada alasan pribadi juga.
Sering Dihubungi
Mark van der Maarel merupakan defender cerdik yang mulai dibutuhkan di lini pertahanan kanan tim utama FC Utrecht. Kepada RNW, pemain kelahiran Arnhem, 12 Agustus 1989 itu mengatakan tidak tertarik memperkuat timnas Indonesia. Walaupun ibunya lahir di Indonesia tapi untuk saat ini dia fokus penuh ke FC Utrecht. Dia sudah sering kali dihubungi berbagai kalangan dari Indonesia dan jawabannya tidak pernah berubah.
"Sering saya menerima SMS dan juga pesan di inbox Facebook tentang timnas ini. Awalnya saya jawab, tapi lama-lama tidak saya tanggapi. Saya cuekin aja," demikian Mark van der Maarel.
Paspor Hilang
Kepada RNW, Van der Maarel ingin memberikan kejelasan bahwa untuk saat ini dia tidak tertarik memperkuat timnas Indonesia. Apalagi dia menyadari, paspor Belandanya bisa hangus.
Stefano Lilipaly, juga tidak bisa memenuhi undangan PSSI untuk seleksi putaran ketiga timnas U-23 yang akan dipersiapkan ke SEA Games di Palembang 2011 ini. Tapi Stefano lebih terbuka soal kemungkinan memperkuat timnas Indonesia.
Lilipaly Terbuka
Walaupun pernah berpikir serius memenuhi undangan Iman Arif, namun perkembangan terbaru di FC Utrecht membuatnya mengurungkan niatnya ke Indonesia. "Paling tidak untuk sekarang ini." tulisnya di pesan singkat ke RNW.
Pemain tengah kelahiran 10 Januari 1990 itu tidak mengira akan terpilih menjadi salah satu dari empat pemain tim junior FC Utrecht yang dibawa ke Portugal mengikuti berbagai laga lawan klub-klub Eropa. Padahal dia baru saja pulih dari cedera jari kaki.
FC Utrecht Penting
Undangan ini bisa diartikan sebagai kepercayaan pelatih Ton du Chartinier dan asisten Jan Wouters kepada pemain keturunan Maluku Belanda itu. Peluang untuk dipasang di tim utama FC Utrecht mulai terbuka lebar baginya. "Untuk sementara saya akan konsentrasi dulu masuk tim utama. Saya pasti akan memperkuat timnas Indonesia, tapi tidak dalam waktu dekat," ungkap dirigen lapangan tengah, yang oleh media Indonesia dibombardir sebagai tipe Iniesta (bintang tengah FC Barcelona).
Nasib Irfan
Tidak jelas apakah kisruh di dunia sepakbola Indonesia berpengaruh terhadap keputusan tidak datang. Pastinya, baik Mark van der Maarel maupun Stefano Lilipaly juga mendengar suasana tidak sedap pada tubuh PSSI. Sebagai pemain FC Utrecht mereka kenal baik Irfan Bachdim. Mereka menyayangkan situasi yang menimpa Irfan, dicoret dari timnas padahal tidak melakukan tindak kriminal. Rasa nasionalis dan kebangsaan yang harus mengalah demi kepentingan politik dan golongan.
Intinya tanggal 15 Januari ini, banyak penumpang dari Belanda yang mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, kecuali Mark van der Maarel dan Stefano Lilipaly.
Sumber: RNW (Radio Nederland)
Kamis, 06 Januari 2011
Ferd Pasaribu, Batak Belanda Back Kanan Medan Chiefs
Senin, 03 Januari 2011
Ferd Pasaribu Sebenarnya Ingin Main di Timnas
Ketika ditemui di rumah ortuanya di Roermond Belanda Selatan, dia sedang mempersiapkan berbagai keperluan untuk di Medan. Pemuda lajang 175 cm itu sedang mengemas pakaian dan sepatu. Ia sudah tidak sabar menunjukkan kebolehan di liga baru Indonesia yang digulir mulai 8 Januari ini.
Trio Belanda
Kepada Sepakbolanda.com, defender kelahiran 22 Juni 1991 itu mengatakan sudah pada tahap akhir perundingan dengan pengusaha Sihar Sitorus, pemilik Medan Chiefs. "Tinggal beberapa hal kecil yang masih diselesaikan. Tapi pada prinsipnya kami sudah sepaham." Bila lancar Ferd akan bergabung dengan dua rekannya dari Belanda yang sudah menandatangani kontrak, Bryan Brard dan Dane Brard.
Batak Mudik
Proses perekrutan Ferd Pasaribu ke Medan Chiefs itu berlangsung sangat cepat, hanya dalam tempo dua pekan. Sihar Sitorus kepada Radio Nederland menyatakan sangat mengharapkan putra kedua pasangan Fred dan Arieanne Pasaribu itu bisa memberi warna istimewa di skuad yang berbasis di tanah Batak itu. "Saya sendiri Batak yang lahir dan besar di Jakarta, Ferd pemuda Batak yang lahir dan besar di Roermond Belanda. Kami akan bertemu di Medan."
Irfan Bachdim
Beberapa hal Ferd Pasaribu menyerupai Irfan Bachdim. Ayah mereka Nouval dan Fred lahir di Indonesia. Kesamaan lain Ferd dan Irfan, keduanya tidak fasih berbahasa Indonesia, namun punya kedekatan dengan Indonesia. Ferd yang lebih cenderung bersifat pendiam itu sudah sejak kecil menyimpan patung garuda di dinding kamarnya. Dan dia juga menyimpan replika kaos timnas di lemari bajunya. "Kepada Radio Nederland dia mengatakan sangat bangga jika menyandang seragam "Garuda di Dadanya." Jadi tidak heran ketika ia sesumbar ingin memperkuat lini pertahanan timnas Indonesia dalam tiga atau empat tahun ke depan.
Irfan dan Ferd sejak kecil sama-sama sudah akrab dengan si kulit bundar. Menurut Arianne, sejak kecil Ferd tidak pernah lepas dari bola. "Sejak baru belajar lari, dia selalu membawa bola ke mana-mana." Ia memiliki skil dan tehnik yang bagus. Walaupun baru 19 tahun namun pemuda yang cenderung pemalu ini, sudah punya pengalaman 8 tahun mengenyam kompetisi berbagai level bersama Fortuna Sittard.Terakhir dia bergabung dengan skuad utama Fortuna, walaupun bukan sebagai starter 11.
Berbeda dengan Irfan yang menghuni posisi striker, Ferd sejak usia 5 tahun mendiami pertahanan."Sejauh saya ingat, selalu di lini pertahanan. Tapi kalau perlu saya bisa naik membantu serangan dan memberi passing." Dari pembicaraan selama satu jam itu Radio Nederland menangkap kesan pemuda ini penuh dengan ambisi ingin memberikan segalanya untuk sepakbola.
Lupakan Timnas!!
Tapi dia tidak faham, bahwa sepakbola Indonesia berbeda dengan di Belanda. Budayanya juga tidak sama, dan dia sama sekali tidak tahu bahwa PSSI lain sekali dengan KNVB. Mungkin ada baiknya bicara dengan Irfan dulu bila Persema ketemu Medan Chiefs di LPI. Supaya bisa mendengarkan pengalaman manis dan terutama getirnya berkontribusi untuk bangsa dan negara. Karena seperti yang menimpa Irfan, tampaknya tidak akan ada tempat untuk mu di timnas Indonesia, Ferd. Lupakan saja!