Social Icons

Pages

Kamis, 29 November 2007

Van Gaal Juga Minat Latih England



Louis van Gaal pelatih Belanda yang sekarang menangani AZ Alkmaar, ternyata juga punya impian ingin melatih Inggris. "Kalau saya dapat peluang, ya tidak akan disia-siakan," demikian ungkap Van Gaal. "Saya tidak bodoh. Dan saya punya ambisi besar untuk sekali lagi menukangi timnas aktif di Piala Eropa atau Piala Dunia." April 2007 lalu Van Gaal memperpanjang kontraknya di AZ sampai 2010. Dalam kontrak itu tertera sejumlah klausul, atau pengecualian. Salah satunya menyebut bahwa Van Gaal boleh meninggalkan AZ, pada Juli 2009,jika ditawari menjadi pelatih timnas Jerman, Argentina, Spanyol atau Inggris.

Menjawab lowongan di timnas Inggris, Van Gaal mengatakan "Tentu saja saya tidak akan meninggalkan AZ sebelum 2009. Tapi kalau seandainya Van Gaal menjadi pelatih timnas yang dia idam-idamkan, maka dia bisa saja mengirimkan asistennya untuk menangani timnas baru. Sementara Louis van Gaal menanti bulan Juli 2009. “Itu sudah hal yang lumrah, seperti dilakukan Guus Hiddink, ketika merangkap jadi pelatih PSV dan timnas Australia. djenolgoal-div

Seragam Oranje di Piala Eropa 2008

Foto KNVBInilah seragam tim Belanda ketika berlaga di Swiss dan Austria 2008.

Kamis, 22 November 2007

Mampukah Capello Obati Tiga Singa Ompong?




Setelah kalah dari Kroasia di kandang sendiri 2-3 dan tidak lolos putaran akhir Piala Eropa (PE) 2008, pelatih Inggris Steve McLaren dipaksa mundur. Dengan pesangon 2,5 juta pond ia harus melepaskan jabatan yang dilakoninya 15 bulan. Sebuah keputusan yang lumrah, pelatih selalu jadi sasaran kritik kalau tim asuhannya gagal.

Koran Inggris mencincang habis timnasnya .
The Daily Mail memilih judul 'pertunjukan horor di Stadion Wembley.' Koran ini menilai sudah lumrah pelatih Steve McClaren dipecat. The Sun memilih kata-kata: "Tidak berguna, kasihan, dan berantakan"

Bukan hanya McLaren yang jadi sasaran semburan kritik.
Kiper Scott Carson dan back kiri Wayne Bridge juga dikecam.
Koran pagi The Guardian dan The Daily Telegraph memberi nilai untuk prestasi skuad Inggris. Kiper Carson yang melakukan kesalahan besar pada gol pertama Kroasia dapat 4 dan 3.
Sedangkan back Wayne Brigde, yang kerap disalip pemain kanan luar dan belakang Kroasia dihargai tidak lebih dari angka 3.

Hanya striker semampai Peter Crouch yang masih menuai pujian.
The Guardian bahkan cenderung kasihan sama ujung tombak Liverpool itu. "Dia kerja mati-matian, di posisi yang terisolasi. Dengan golnya itu sebenarnya dia layak tampil ke PE."

Siapa yang akan menjadi pelatih baru The Three Lions?
Ada dua nama dinilai pantas menukangi Rooney dan kawan-kawan. Bookmakers di Inggris melihat José Mourinho mantan pelatih Chelsea sebagai sosok yang cocok untuk menangani tim The Three Lions. Tapi pelatih asal Portugal itu serta merta sudah menampik jabatan paling berat di Inggris itu.

Fabio Capello pelatih asal Italia lebih berani. Ia konon sudah melayangkan surat lamaran terbuka ke London. "Sebuah tantangan besar pada momen yang tepat", kata pelatih 61 tahun itu. Capello memang punya track yang bagus. Di tahun 90an ia meraih sukses beruntun dengan AC Milan, Juventus dan AS Roma.

Memang ini kesempatan emas bagi setiap pelatih untuk menunjukkan kemampuannya. Lebih mudah membangkitkan tim loyo dari pada mempertahankan prestasi tim mapan. Tekanannya tidak terlalu berat dan motifasi tim biasanya tinggi. Setiap kemajuan walau sedikit, tetap dinilai sebagai perbaikan. Rumus itu juga yang dipakai Guus Hiddink dalam mensukseskan tim-tim asuhannya. Cari tim berbakat tapi sedang lunglai.

Tapi ingat ya Mas Fabi! Sukses di klub bukan jaminan sukses di timnas. Ini berlaku pula untuk pelatih Inggris mendatang. Kita tunggu saja apakah Asosiasi Bola Inggris menanggapi serius lamaran Capello. djenolgoal-div

Rabu, 21 November 2007

Kaisar Hiddink Menang Rolet Rusia



Pelatih Belanda Guus Hiddink mengantar kesebelasan nasional Rusia ke putaran akhir Piala Eropa di Austria dan Zwiss.
Menarik dari sukses ini adalah ungkapan sang maestro Hiddink :"Kami baru saja menang dalam permainan Rulet Rusia.Ketika pistol berisi peluru, diarahkan ke kepala dan hanya satu yang kosong. Ternyata keberuntungan itu untuk kami."



Aku mengerti betul yang dimaksud dengan Guus Hiddink itu. Bayangkan saja, setengah jam sebelum akhir pertandingan antara Rusia dan Andorra serta duel Inggris vs Kroasia di Wembley, tidak ada yang menduga Rusia bakal lolos. Ketika itu sebenarnya Inggris lebih berpeluang untuk maju ke babak berikutnya dengan kedudukan sementara 2-2 lawan Kroasia. Karena


Pada dua pertandingan terakhir di Grup E: Rusia dengan susah payah menang tipi 1-0 dari Andorra dan Kroasia yang bermain menakjubkan memupus harapan Inggris dengan 3-2. Itu terjadi di rumput suci Wembley lagi. Tim Kroasia sungguh main cantik malam itu. Akhirnya bangsa Inggris harus menangis seperti lebatnya air hujan di Stadion Wembley, Rabu malam itu. Mereka harus mengakui kemahsyuran Kaisar Hiddink!! ET-div
 
Blogger Templates