Social Icons

Pages

Kamis, 18 Oktober 2007

Guus Hiddink Curi Simpati Bangsa Rusia


Setelah Korea Selatan, Australia, kini giliran Rusia yang takluk di bawah kaki Guus Hiddink. Pelatih asal Belanda yang menukangi tim Beruang Merah itu menciptakan kejutan pada pertandingan kwalifikasi Piala Eropa di Swiss dan Austria 2008. Ketika menjamu Inggris, kesebelasan asuhannya di luar dugaan mampu tampil penuh semangat dan memenangkan pertandingan 2-1 di Grup E, Rabu 17 Oktober 2007.

Sejak Hiddink menangani Rusia, banyak perubahan positif yang dicapai. Ia berhasil menyuntikan semangat juang para skuad yang memang memiliki bakat dan teknik individu yang baik tapi spirit loyo. Sekarang yang terlihat adalah sebuah kesatuan dari para talenta yang percaya diri dan dewasa. Akhirnya seperti halnya pemain-pemain Korea Selatan dan Australia, di Rusiapun cara penanganan yang kebapaan menuai simpati. Hampir semua pemain suka pada Mr. Guus.

Sejak kemenangan Rabu lalu itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin tidak segan untuk ikut melontarkan kata-kata manis ke arah pelatih asal Achterhoek Belanda Timur itu. Presiden negara adi daya itu di depan televisi melontarkan pujiannya "Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh timnas, atas upaya kerasnya. Dan tentusaja kami beruntung, karena timnas diasuh pelatih yang menakjubkan, tuan Hiddink."

Sepertinya kemenangan Rusia atas Inggris itu sebuah keajaiban. Politik ikut gembira, Perdana Menteri Rusia Victor Zoebkov pun tidak mau ketinggalan melempar sanjungan pada Hiddink. "Seleksi timnas pilihan Hiddink adalah sebuah tim yang kompak dan memiliki keyaninan penuh. Mereka terpacu untuk meraih prestasi
paling tinggi."


Memang kemenangan Rusia 2-1 atas Inggris menciptakan rasa lega bangsa Rusia. Itu terlihat beberapa saat seusai pertandingan para suporter massal berdansa penuh suka cita. Bukan itu saja, mereka juga sadar pentingnya duel lawan Inggris itu. Kemenangan itu membuka peluang lebar, Rusia lolos ke babak akhir Piala Eropa 2008. Untuk memastikan maka, Rusia harus menang lawan Israël paroh November dan Andorra. Sampai kapan fenomena Hiddink ini akan terus membahana? Kian hari aku kian percaya pada impian Hiddink untuk melatih empat negara berbeda dalam ajang Piala Dunia. Dan kalau begitu maka sampai 2010 ini Hiddink masih akan bertahan mencuri hati publik Rusia. Djenolgoal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates