Jumat, 31 Agustus 2007
Blondie Lee Maen di Feyenoord
Klub Rotterdam, Feyenoord berhasil menggaet pemain depan asal Korea Selatan, Chun-Soo Lee pada menit-menit terakhir menjelang penutupan bursa pemain 01 September 2007. Chun-Soo Lee diharapkan bisa mempertajam lini depan Feyenoord. Lee sudah punya pengalaman bermain sepakbola di Eropa. Sebelumnya dia bermain di Real Sociedad dan Numancia di Spanyol. Selain itu dia juga sudah dua kali aktif di Piala Dunia 2002 dan 2006.
Sebenarnya Lee sudah masuh daftar pemain yang didambakan Feyenoord. Setelah klub Rotterdam ini kalau saing dengan Ajax dalam berebut Albert Luque, akhirnya bidikan diarahkan pada pilihan dua yaitu mas Lee ini. Menurut Direktur Teknis Feyenoord, Peter Bosz, Feyenoord sudah lama memperhatikan Lee. Selain itu juga masukan bermanfaat dari dua pelatih Belanda yang pernah aktif di Korea, Pim Verbeek dan Dick Advocaat. Keduanya mengenal betul Lee dan memberikan advis positif. Si Indo, Giovanni van Bronckhorst juga menyatakan terkesima dengan penampilan Lee. Wah kalau rekan-rekan pemain sudah bersikap positif maka tinggal menunggu saja suguhan-suguhan menarik.. dari Rotterdam. djenol-div
Lindenbergh Pindah ke Sparta
Klub Rotterdam Sparta melepaskan penderitaan Ajax dan Olaf Lindenbergh. Sparta klub kedua terbesar asal Rotterdam itu mengikat kontrak setahun dengan pemain tengah Lindenbergh, 06-02-1974. Selama dua tahun di Ajax, Lindenbergh memang jarang dipasang. Dan Ajax juga harus terus membayar gaji pemain yang tidak aktif. Tapi pemain asal kota Purmerend itu orangnya tenang dan tidak pernah mengeluh. Dari dulu dia memang bukan tipe pemain yang menonjol, dan kreatif. Mudah-mudahan di Sparta, dia lebih beruntung dan lebih sering merumput. Apasih yang didambakan pemain bola selain bisa nendang di bundar itu? Selama dua tahun di Ajax Amsterdam, Lindenbergh hanya maen 30 kali doang. Sedangkan sebelumnya di AZ dia bermain 135 kali dalam pertandingan resmi. Jelas kepindahan ke Sparta ini memberikan rasa lega!!! Djenol-div
Senin, 27 Agustus 2007
Daftar Arsip 02
- Robben Pemain Belanda Keempat di Real Madrid
- Bagi Koné Uang Bukan Segalanya
- Drenthe Mampukah Melupakan Roberto Carlos di Real?
- Belanda Punya Juga Team Tuna Wisma
- Wesley Sneijder Ke Real Madrid
- Ajax Masih Lemah
- Pellé Striker Baru AZ
- Verbeek Berhenti Melatih Korsel
- Boulahrouz Dari Chelsea ke Sevilla
- Penghargaan Buat Oranje 1974 dan Van Basten
- Jualan Sudah Kini Ajax Harus Belanja
- Tak Terbendung Lagi Babel Akan Pergi
- Feyenoord Mborong Pemain Kelas
- Laga di CL Tambah Kocek PSV Puluhan Juta
- PSV Punya Striker Baru
- Van Niestelrooy Kembali ke Oranje
- Catatan Liga Belanda 2006/7
- Belanda Buka Sejarah Tuk Cina
- Belanda Buka Liga Perempuan
- Gio, Maluku Pertama Yang Jadi Kapten Oranje
Kamis, 23 Agustus 2007
Robben, Pemain Belanda ke 4 di Real Madrid
Juara Liga Spanyol, Real Madrid membeli Arjen Robben 23 tahun, dari Chelsea senilai 36 juta euro. Dengan demikian:
Maka Arjen Robben adalah pemain Belanda kedua termahal sepanjang masa, setelah Marc Overmars. Pada tahun 2000 Overmars diboyong FC Barcelona dari Arsenal senilai 40 juta euro.
Maka Real Madrid adalah klub ke empat dalam karir prof Robben, setelah FC Groningen, PSV dan Chelsea.
Maka pemain kiri depan yang handal itu adalah pemain Belanda ke empat yang memperkuat skuad asuhan Bernd Schuster. Arjen akan melengkapi barisan Belanda di Real Madrid, setelah Ruud van Nistelrooij, Royston Drenthe dan Wesley Sneijder. Ada apa sebenarnya dengan pelatih Bernd Schuster asal Jerman, kok begitu demen amir sama pemain-pemain Belanda? Djenol-div
Selasa, 14 Agustus 2007
Belanda Ikut Piala Dunia Tuna Wisma
Team sepakbola Tuna Wisma Belanda menduduki urutan ke 25 dalam Homeless World Cup di Kopenhagen Denmark. Pada pertandingan terakhir tim Belanda mengalahkan Meksiko lewat adu pinalti. Kejuaraan dunia Tuna Wisma ini diikuti 48 negara.
Turnamen dunia tahunan ini menerapkan aturan streetfootball. Setiap tim terdiri dari empat pemain. Pertandingan berlangsung dua kali tujuh menit di lapangan kecil. Turnamen ini seperti yang namanya Homeless, maka semua peserta harus Tuna Wisma atau pernah kehilangan tempat tinggal tahun lalu.
Tim Tuna Wisma Skotlandia menjadi juara dunia setelah pada pertandingan final mengalahkan tim Polandia dengan angka telak 9-3. Mereka kembali ke Skotlandia membawa pulang Champion Homeless World Cup. Turnamen ini digelar sekali setahun.
Bagi Belanda, urutan ke 25 tahun ini bisa dipandang sukses. Sehubungan dengan keberhasilan ini, maka mulai tahun 2008 Belanda akan menggelar kompetisi nasional Tuna Wisma. Kompetisi ini bertujuan untuk membantu para peserta menyesuaikan diri dengan masyarakat. Kompetisi Tuna Wisma ini kemungkinan akan digelar dari Februari sampai April. Kejuaraan Dunia Tuna Wisma ini untuk pertama kali digelar tahun 2003. Tahun depan turnamen dunia akan berlangsung di Melbourne, Australia.
Menurutku turnamen Tuna Wisma ini agak kurang murni. Mungkin saja diantara peserta itu ada yang bukan tuna wisma atau gelandangan. Menjadi gelandangan dadakan supaya bisa diajak jalan-jalan keluar negeri. Kalau aku pertakan foto-fotonya memang banyak pemain yang kokoh dan gemuk-gemuk, gelandangan makmur kali yee!
Mengapa ya tidak ada tim dari Indonesia? Aku rasa alasannya bukan karena di negeri tercinta itu sudah bersih dari gelandangan atau kaum tuna wisma. Dan alasannya juga bukan karena di Indonesia tidak ada yang bisa nendang bola. Yang pasti ada alasan lain, tapi aku tidak tahu. Soalnya kemungkinanya banyak sih..
Kalau pemain tim Belanda aku hampir yakin mereka memang para kaum tuna wisma. Karena kalau sampai ada orang “mapan” yang nyamar mereka bisa langsung diprotes sama organisasi Tuna Wisma Belanda. Djenol-div
Minggu, 12 Agustus 2007
Drenthe Pengganti Roberto Carlos di Madrid?
Royston Drenthe 20 tahun, pemain muda asal Feyenoord yang dibeli Real Madrid senilai 13 juta euro mendapat sambutan hangat setibanya di ibukota Spanyol itu. Ia langsung dikerumuni anak-anak pemburu tandatangan di hotel tempat dia menginap.
Pebola berkaki kidal ini menandatangani kontrak dengan klub impian, Real Madrid untuk lima tahun. Di Real Madrid, Royston Drenthe diumumkan sebagai pengganti Roberto Carlos, pemain kiri tengah asal Brasil yang bertahun-tahun menjadi salah satu pilar Real. Sebuah tugas yang sangat berat bagi Drenthe yang sebenarnya masih terlalu muda. Selama di Feyenoord prestasi Drenthe sebenarnya tidak terlalu mencolok.
Namanya mencuat tidak lain berkat Foppe de Haan yang memberi kepercayaan dan bimbingan “singkat” pada Drenthe selama kejuaraan Eropa U-21. Tim asuhan Foppe itu sukses menjuarai turnamen itu. Sejak itu nama Drenthe menjadi incaran setiap klub besar.
Pertanyaan yang sekarang muncul adalah, apakah memang dalam waktu yang singkat Drenthe berubah menjadi pemain yang super lengkap? Atau itu semata karena kemahiran Foppe de Haan dalam mengkombinasikan material terbatas menjadi tim kuat? Secara pribadi saya lebih cenderung menduga yang kedua. Drenthe adalah pemain yang masih memiliki keterbatasan, dan dia masih jauh di bawah kwalitas Roberto Carlos. Aku cemas, dia akan menjadi penghuni bangku cadangan di tim asuhan Bernd Schuster.
Djenolgoal-div
Wesley Sneijder Akhirnya ke Real Madrid Juga
Wesley Sneijder akhirnya pindah juga dari Ajax ke Real Madrid. Pemain tengah 23 tahun yang sangat berbakat itu menandatangani kontrak lima tahun di Madrid dengan tebusan 27 juta euro untuk Ajax. Hal ini mengakhiri kesimpangsiuran mengenai berita kepindahan Sneijder ke Real. Sebelumnya tawar menawar harga antara Real Madrid dengan Ajax sempat buntu. Ajax minta tebusan 30 juta euro sedangkan Real hanya berani bayar sampai 24 juta saja. Tetapi hari Minggu malam kemarin, kedua klub akhirnya sejalan juga dengan 27 juta.
Bagi Henk ten Cate, pelatih Ajax kepergian Sneijder ini meninggalkan kekosongan yang sulit digantikan. Dengan kata lain Rabu mendatang Ajax harus meladeni Slavia Praha dalam pertandingan kwalifikasi Champion League tanpa pemain pilar di tengah yang kreatif itu.
Setelah kehilangan bibit asli dari sekolah Ajax, Ryan Babel ke Liverpool, kini Ajax harus berpisah juga dengan bibit satu lagi Sneijder. Walaupun Ajax secara finansial menjadi gemuk, tapi secara kekuatan sportif Ajax melemah. Terutama untuk Sneijder ini Ajax akan sangat kehilangan, walaupun disadari bahwa mungkin kalau menunggu sampai tahun depan bisa jadi harga Sneijder akan merosot.
Sneijder menjalani pendidikan sejak kecil di sekolah Ajax. Memulai penampilan perdana untuk klub Amsterdam di liga paling tinggi belanda pada usia 18 tahun. Seluruhnya dia bermain 180 pertandingan untuk Ajax, dengan menyumbangkan 57 gol.
Semoga penampilan Wesley Sneijder di Real Madrid bisa sebaik ketika main di Ajax.
Djenolgoal-DIV
Sabtu, 04 Agustus 2007
Ajax Masih Lemah
Robin van Persie mengantar Arsenal menjuarai turnamen pra-kompetisi Amsterdam Tournament. Pada pertandingan terakhir Arsenal mengalahkan tim tuan rumah Ajax, dengan angka tipis 1-0. Wing Arsenal asal Rotterdam itu pada menit terakhir pertandingan berhasil melepaskan diri dari penjagaan Thomas Vermaelen dan melesatkan bola ke gawang Ajax. Gol tunggal Van Persie inilah yang membawa Arsenal memenangi turnamen.
Dengan dua kali kemenangan dan jumlah golnya maka Arsenal berhak membawa pulang piala Amsterdam Tournament 2007. Sementara itu Atlético Madrid, meraih posisi kedua setelah mengalahkan Lazio Roma 3-1. Tuan rumah Ajax, harus puas dengan posisi tiga. Dari turnamen ini pelatih Ajax, Henk ten Cate menyimpulkan bahwa saat ini Ajax masih belum selevel dengan Arsenal.
Bagus ngaku.. memang kalau melihat material yang dimiliki Ajax sampai sekarang ini, jangankan Arsenal. Lawan AZ atau Feyenoord aku yakin kedodoran mereka. Waktunya sudah mepet buat Ajax untuk membeli beberapa pemain. Khususnya di lini depan. Kenapa tidak rayu saja Alves top skorer kompetisi Belanda dari Heerenveen itu?? ET-div
Langganan:
Postingan (Atom)