Social Icons

Pages

Rabu, 30 Mei 2007

Balik Deui Ka Oranje


Ruud van Nistelrooy akhirnya kembali lagi bergabung dengan tim nasional Belanda Oranje. Striker Real Madrid itu tidak kuasa lagi menampik untuk ketiga kalinya ajakan pelatih Belanda, Marco van Basten.

Hubungan Ruud dan Marco membeku sejak terjadi bentrokan antar keduanya pada Piala Dunia di Jerman Juni 2006 lalu, dan Ruud van Nistelrooy pun memutuskan keluar dari skuad Oranje “selama” masih dipegang Marco van Basten. Sejak itu Ruud tidak pernah lagi ikut main dengan Oranje, tetapi kepada media ia mengatakan masih ingin memperkuat sepakbola Belanda di tingkat internasional. Bahkan sempat terpetik berita Ruud mengetuk pintu Foppe de Haan, pelatih Oranje U21. Tapi Foppe tidak pernah menanggapi serius tawaran Ruud.

Sementara itu dua kali Marco mencoba membujuk tapi tetap saja Ruud van Nistelrooy menolak. Mungkin sakir hatinya memang sudah mendalam. Namun akhirnya, tiada besi yang tidak bisa bengkok, termasuk amarah Ruud. Pada usaha Marco van Basten yang ke tiga, akhirnya dijawab dengan “Ya”. Jadi mulai musim depan kita bisa menikmati Ruud van Nistelrooy di skuad Oranje.

Untuk sampai bisa merayu Ruud van Nistelrooy, kemungkinan besar pelatih Marco van Basten harus sampai menyembah-nyembah. Seusai berbicara telepon yang sukses itu pelatih Van Basten mengatakan telah melakukan “perbincangan yang enak” "Perbincangannya tidak lama-lama, tapi yang jelas mulai musim kompetisi mendatang ia (Ruud v Nistelrooy.) akan kembali bergabung dengan Oranje.”

Minggu, 27 Mei 2007

Catatan Liga Belanda 2006-2007


PSV dengan susah payah akhirnya berhasil mempertahankan gelar juara liga 2005-2006.
Ajax Amsterdam menempati posisi runner-up dan berhak ikut serta dalam liga Champion.
Klub paling sial di musim kompetisi ini ada dua: Feyenoord Rotterdam dan AZ Alkmaar.
Feyenoord di bawah asuhan pelatih Erwin Koeman, melorot ke urutan 7 dan tidak bisa ikutserta dalam liga Eropa, baik UEFA maupun CL (Champions League). Prestasi “buruk” Feyenoord ini sudah bisa diduga sejak awal kompetisi.
Berbeda dengan AZ Alkmaar yang nasibnya lebih sial lagi. Tim asuhan Louise van Gaal yang sebenarnya cukup berpotensi dengan permainan yang rapi. Mereka menduduki posisi paling atas, sampai satu hari sebelum pertandingan terakhir. Namun harus mengakhiri kompetisi dengan tangan kosong. Champions League tidak dapat dan gelar juara liga juga melayang. AZ menjadi korban kutukan klasik: Dengan MOdal Permainan Cantik Saja Tidak Cukup Untuk Memenangkan Pertandingan.
Jaman sudah berubah, PSV dan AJAX juga sudah berubah. Mengganti permainan “cantik” dengan hemat dan cermat. AZ masih harus belajar banyak!
 
Blogger Templates